Reaksi Alergi Benjolan Sengatan Nyamuk, Apa Itu Sindrom Skeeter?

Selasa, 10 Januari 2023 21:44 WIB

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Sindrom skeeter reaksi alergi dan peradangan bagian bekas sengatan nyamuk. Merujuk Cleveland Clinic, sindrom skeeter reaksi alergi terhadap air liur nyamuk. Sindrom skeeter bisa dialami segala usia, namun lebih sering anak-anak.

Kondisi umum sindrom skeeter ditandai pembengkakan di sekitar benjolan bekas sengatan nyamuk. Kulit menghangat, gatal, nyeri, lepuh, mengalami perubahan warna dan tekstur kulit. Terkadang juga demam.

Penyebab sindrom skeeter

Mengutip Healthline, sindrom skeeter reaksi setelah nyamuk menyedot darah. Belalai nyamuk menusuk kulit sekaligus menyuntikkan air liur yang mengandung protein. Respons imun yang lemah terhadap protein berakibat reaksi.

Advertising
Advertising

Orang yang mengalami sindrom skeeter, protein menyebabkan sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan. Reaksi alergi itu yang disebut sindrom skeeter. Tetapi, detail persis belum diketahui mengapa orang bisa mengalami reaksi alergi terhadap air liur nyamuk.

Baca: Jenis Nyamuk Apa Saja yang Menularkan Penyakit?

Kiat mengobati sindrom skeeter

1. Kompres es

Mengutip Medical News Today, reaksi alergi yang kecil kompres menggunakan es di bagian yang bengkak. Cara ini untuk mengurangi peradangan, meredakan nyeri dan gatal, mengurangi kemerahan.

2. Oatmeal

Merujuk Journal of Drugs in Dermatology menemukan, oatmeal memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan. Kandungan sifat itu bermanfaat meredakan gatal dan bengkak.

3. Krim

Beberapa krim kortikosteroid topikal membantu meredakan reaksi sengatan nyamuk untuk sementara.

4. Imunoterapi

Kasus sindrom skeeter yang parah diperlukan imunoterapi alergen. Adapun suntikan alergi bekerja mirip seperti vaksin.

Baca: 5 Fakta Menarik tentang Nyamuk, Salah Satunya Dapat Menghisap Darah hingga 3 Kali Beratnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

4 hari lalu

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.

Baca Selengkapnya

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

4 hari lalu

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

8 hari lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

8 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Saran Dermatolog buat Penderita Rosacea agar Tak Semakin Parah

15 hari lalu

Saran Dermatolog buat Penderita Rosacea agar Tak Semakin Parah

Empat jenis produk perawatan kulit dibutuhkan penderita rosacea demi mengurangi keluhan gatal-gatal. Simak saran dermatolog.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mencuci Handuk Mandi yang Benar

15 hari lalu

Begini Cara Mencuci Handuk Mandi yang Benar

Berikut cara yang benar untuk mencuci handuk mandi agar tetap bersih, segar, dan bebas dari kuman dilansir dari Saatna.

Baca Selengkapnya

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

16 hari lalu

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

36 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

37 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya

Angka DBD di Tangerang Selatan Meroket pada 2024, 302 Kasus dalam 2 Bulan

43 hari lalu

Angka DBD di Tangerang Selatan Meroket pada 2024, 302 Kasus dalam 2 Bulan

Dalam kurun waktu dua bulan, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mencatat 302 kasus DBD.

Baca Selengkapnya