3 Skenario dari Pakar untuk Cegah Masuknya COVID-19 dari Cina

Reporter

Antara

Selasa, 10 Januari 2023 23:00 WIB

Ilustrasi rapid test atau tes cepat Covid-19. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pascasarjana Universitas YARSI, Profesor Tjandra Yoga Aditama, menjelaskan tiga skenario pencegahan importasi COVID-19 dari Cina ke Indonesia. Mantan direktur WHO Asia Tenggara itu mengatakan musim dingin yang sedang melanda belahan dunia utara memiliki kemungkinan meningkatkan laju kasus COVID-19 yang perlu diantisipasi.

"Perkembangan kasus di Cina tetap jadi perhatian dunia, khususnya juga karena pemerintah setempat kini memang membebaskan masyarakatnya untuk bepergian ke luar negeri," kata pakar kesehatan itu.

Di sisi lain, berbagai negara dan juga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan kejelasan data kasus di Cina akan membantu menjelaskan masalah yang terjadi wilayah setempat sehingga pengendalian kasus ke negara lain dapat dilakukan dengan baik.

"Sejauh ini memang data genomik dari Cina yang terkumpul di GISAID masih menunjukkan adanya varian dan subvarian yang sudah selama ini dikenal (XBB, BF.7)," jelasnya.

Yang menjadi persoalan, cakupannya luas karena Cina adalah negara dengan wilayah luas. "Sehubungan dengan berbagai perkembangan yang ada dan belum sepenuhnya informasi tersedia, maka berbagai negara mengambil sikap masing-masing untuk perlindungan warga di dalam negaranya terhadap kemungkinan penularan kasus dari Cina," ujarnya.

Advertising
Advertising

Tiga skenario
Tjandra mengatakan skenario antisipasi pertama adalah meminta pendatang dari Cina untuk membawa hasil tes COVID-19 negatif dari negara asal sebelum melakukan perjalanan. Skenario kedua adalah meminta pendatang luar negeri, termasuk Cina, untuk memperlihatkan bukti sudah divaksinasi secara lengkap tanpa harus membawa hasil tes negatif.

"Ini seperti yang dilakukan tetangga terdekat, Singapura. Tentu dasarnya adalah kalau sudah mendapat vaksinasi lengkap, maka sudah ada perlindungan atau proteksi yang memadai," jelasnya.

Kalau belum vaksinasi lengkap, maka mungkin perlu perlakuan khusus, termasuk menunjukkan hasil tes COVID-19 negatif. Skenario ketiga adalah yang dilakukan di Indonesia, di mana untuk pendatang dari Cina tidak diperlukan bukti sudah divaksinasi lengkap dan juga tidak membutuhkan hasil tes COVID-19 negatif.

"Tentu akan baik kalau kita juga membuat semacam aturan tertentu, mungkin setidaknya seperti yang dilakukan Singapura di mana pendatang setidaknya sudah vaksinasi lengkap," tandasnya.

Baca juga: Pencabutan PPKM Pilihan Bijak, Ini Kata Pengamat

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

10 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Ini 2 Skenario Timnas Indonesia U-23 Lolos ke Olimpiade Paris 2024

3 hari lalu

Ini 2 Skenario Timnas Indonesia U-23 Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Setelah kalah melawan Uzbekistan di semifinal, timnas Indonesia masih memiliki peluang untuk tampil di Olimpiade Paris 2024. Bagaimana skenarionya?

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

3 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

4 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya