Pesan Dokter dalam Memilih Mainan untuk Balita
Reporter
Antara
Editor
Yayuk Widiyarti
Minggu, 15 Januari 2023 20:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis tumbuh kembang anak Dr. D. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), menyebut sejumlah hal yang perlu diperhatikan orang tua saat memilih mainan atau permainan untuk anak berumur di bawah 5 tahun (balita). Salah satunya yang dapat meningkatkan aktivitas fisik.
"Lihat sisi keamanan, disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak dan kalau bisa untuk meningkatkan aktivitas fisik dan keterampilannya," katanya.
Orang tua sebaiknya memperhatikan ukuran mainan dan memilih yang tidak terlalu kecil karena balita cenderung memasukkan benda-benda ke dalam mulut sehingga berisiko tersedak. Sebaiknya pilih mainan yang kokoh sehingga bagian-bagian tak mudah terlepas bila ditarik atau diputar.
"Pastikan semua bagian-bagian tidak terlepas. Pastikan mainan yang misalnya untuk diremas cukup besar, kalau dimasukkan mulut aman," tutur Bernie.
Berikutnya, perhatikan bentuk mainan dan pastikan tidak runcing sehingga bisa membahayakan atau terbuat dari plastik yang mudah menjadi potongan kecil yang berbahaya bagi anak. Bahan material juga harus aman, begitu juga dengan bagian mekanisnya yang tidak membahayakan saat sedang difungsikan.
Jenis mainan yang dianjurkan
Khusus mainan yang bersuara, pastikan suara yang dihasilkan aman. Menurut Bernie, untuk anak usia 0-6 bulan, ada pilihan permainan yang tersedia dan bahkan tak membutuhkan alat, misalnya bermain cilukba.
"Aspek yang diajarkan melihat, mengamati, auditori kita latih, membuat anak menoleh dan ini meningkatkan bonding. Selain itu bisa juga bercermin, biasanya anak senang sekali melihat wajahnya," jelasnya.
Pada anak usia 7-12 bulan, orang tua bisa memilih mainan dengan cahaya untuk melatih kemampuan visual, menumpuk cincin untuk melatih konsep ukuran, warna, dan bentuk, atau boneka tangan. Sementara untuk anak 1 tahun, pilihan mainan dapat berupa puzzle sederhana dengan ukuran besar, mudah dipegang dan diletakkan anak. Selain itu, permainan corat-coret dengan kertas dan krayon untuk membantu memperkenalkan warna, mengajarkan anak membuat bentuk.
"Mainan peralatan rumah tangga sebenarnya yang kami sarankan, jadi enggak usah beli mainan yang mahal-mahal. Gunakan yang ada di rumah semisal sendok, piring (bukan yang mudah pecah)," kata Bernie.
Dia menambahkan bermain merupakan salah satu bentuk stimulasi yang bisa orang tua gunakaan, bukan hanya untuk pertumbuhan tetapi juga perkembangan dan perilaku anak. Menurutnya, pendampingan orang tua menjadi hal penting dalam bermain dan memilih mainan anak sekaligus bonding dengan anak.
Baca juga: Pernah Jadi Alat Propaganda Politik di Mesir, Inilah 4 Fakta Menarik Mainan Anak Latto-latto