Tips Memutus Rantai Stunting Balita dari Ahli Gizi

Reporter

Antara

Senin, 16 Januari 2023 19:26 WIB

Ilustrasi anak makan buah dan sayur. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Gizi Nasional diperingati setiap 25 Januari. Spesialis gizi klinis Diana Felicia Suganda pun membagikan tips memutus rantai stunting balita yang hingga kini masih menjadi salah satu permasalahan besar di Indonesia. Menurutnya, ibu dan seluruh masyarakat memiliki peran kunci sebagai agen perubahan untuk menangani dan memutus rantai stunting.

"Dengan kebiasaan gaya hidup dan pola makan seimbang, masyarakat Indonesia, khususnya anak dan ibu, dapat terbebaskan dari siklus rantai stunting," kata Diana. Berikut kiat-kiatnya untuk memutus rantai stunting balita Indonesia.

Pola makan ibu adalah pola makan anak
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2018 menunjukkan 16,8 persen remaja, termasuk perempuan, memiliki tubuh kurus yang disebabkan kurang makan dan asupan gizi. Padahal, di dalam rumah tangga perempuan berperan penting untuk menanamkan kebiasaan pola makan sehat, seperti konsumsi makanan berserat, makan sayur dan buah, serta minum air putih. Dengan menjaga kebiasaan pola makan sehat dan bergizi seimbang, perempuan Indonesia dapat mengurangi risiko punya anak kurang gizi mulai dari masa remaja.

Terapkan prinsip gizi seimbang pada ibu hamil dan janin
Selain berisiko pada anak, asupan gizi yang tidak seimbang juga akan mempengaruhi kesehatan ibu hamil. Perempuan yang stunting berisiko melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) yang juga berisiko tinggi stunting. Oleh karena itu, ibu hamil harus menerapkan prinsip gizi seimbang dengan memenuhi asupan energi dan protein, asam lemak dan asam folat, serat, zat besi, serta vitamin dan mineral.

Berikan pola asuh terbaik di 1000 hari pertama kehidupan (HPK)
Untuk mencapai perbaikan gizi anak perlu diperhatikan 1.000 HPK yang dimulai dari 270 hari masa kehamilan sampai anak berusia 2 tahun atau 730 hari merupakan periode yang sangat kritis. Anak yang mengalami stunting lebih awal atau sebelum usia 6 bulan akan mengalami dampak stunting yang lebih berat saat menjelang usia 2 tahun. Jika tidak ditangani maka kondisi stunting pada anak usia 5 tahun akan menyebabkan kegagalan tumbuh yang berlanjut hingga remaja dan mempengaruhi kesuksesannya di masa depan.

Advertising
Advertising

Perkaya informasi dari dokter gizi hingga komunitas
Dengan konsultasi kepada ahli gizi serta dokter anak, orang tua dapat terus memantau kebutuhan gizi anak dan mencegah stunting. Anda juga dapat mencari informasi dari internet dan komunitas orang tua untuk membuat makanan yang praktis dan lezat dengan gizi seimbang yang mengandung mikro dan makronutrien sesuai takaran.

Terapkan konsep Isi Piringku
Isi Piringku merupakan acuan dari Kementerian Kesehatan yang menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yang berisi 50 persen buah dan sayur serta 50 persen karbohidrat dan protein. Dengan panduan Isi Piringku, orang tua dapat berperan aktif menjaga gaya hidup sehat bagi anak dan keluarga.

Baca juga: Hati-hati, Anak Stunting Lebih Berisiko Kena TBC

Berita terkait

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

4 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

6 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

8 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

30 hari lalu

Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

Nutrisi dengan gizi seimbang tidak hanya dibutuhkan anak kecil. Namun seluruh keluarga membutuhkan nutrisi seimbang di Bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

32 hari lalu

Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

Anak stunting adalah penanda makanan ke otak tidak cukup sehingga berdampak pada kecerdasan. Berikut saran dokter anak.

Baca Selengkapnya

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

38 hari lalu

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

Pemerintah Garut merekrut ribuan tenaga pendamping keluarga untuk mendukung penurunan angka stunting.

Baca Selengkapnya

Hindari Kekurangan Nutrisi selama Ramadan, Simak Saran Ahli Gizi

41 hari lalu

Hindari Kekurangan Nutrisi selama Ramadan, Simak Saran Ahli Gizi

Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan penurunan energi, kelemahan, dan masalah kesehatan. Perhatikan asupan gizi selama puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya

Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

43 hari lalu

Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) anggarkan Rp 370 miliar untuk turunkan stunting.

Baca Selengkapnya

Pilihan Camilan Sehat di Malam Hari Saat Bulan Puasa

44 hari lalu

Pilihan Camilan Sehat di Malam Hari Saat Bulan Puasa

Dokter gizi sarankan makan camilan pada malam hari untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam sehari di kala berpuasa. Ini pilihan camilannya.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Salurkan Bantuan Pangan Stunting Rp 400 Miliar

48 hari lalu

Pemerintah Salurkan Bantuan Pangan Stunting Rp 400 Miliar

Penyaluran bantuan pangan untuk pencegahan stunting mulai dilakukan. Nilai total anggaran Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya