Mau Turun Berat Badan, Ahli Sarankan Jalan Kaki dengan Kecepatan Ini

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 26 Januari 2023 22:35 WIB

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya

TEMPO.CO, Jakarta - Semakin banyak para influencer yang menyarankan untuk jalan kaki untuk bisa lebih aktif. Harapannya kebiasaan jalan kaki itu bisa membakar kalori yang ada di dalam tubuh demi mendapatkan berat badan ideal.

Guru Besar Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Ali Khomsan, menyarankan agar orang-orang yang ingin mencapai berat badan ideal, membiasakan diri jalan kaki dengan kecepatan 5 kilometer perjam.

"Berjalan kaki sekitar lima kilometer per jam itu dianggap jalan kaki cepat. Kalau kita berjalan 4000 hingga 6000 langkah sehari, maka kita bisa menjadi orang yang aktif, 10.000 langkah sehari lebih baik," kata dia dalam acara bertema "Hari Gizi Nasional: Pentingnya Gizi Seimbang Dalam Kehidupan Sehari - hari" by Nestle di Jakarta, Rabu 25 Januari 2023.

Menurut Ali, jalan kaki cepat tergolong aerobik dan kegiatan ini berpengaruh pada penurunan berat badan. Ia mengatakan, berjalan dengan kecepatan 5 kilometer perjam, sebenarnya tidak akan membuat orang sampai berlari kecil. Dengan membiasakan diri berjalan sebanyak itu pun tidak akan membuat seseorang terengah-engah. "Jalan secepat 5 kilometer perjam itu kira-kira jalan cepat, tidak sampai lari kok," katanya.

Sebuah studi yang dilakukan mahasiswa program doktor di IPB pun memperlihatkan bahwa semakin banyak orang berjalan akan membantu menurunkan berat badan. Mahasiswa itu, kata Ali, memperlihatkan 2 kelompok orang yang jalan kaki 60 menit dan 40 menit. Kedua kelompok itu masyarakat diminta berjalan dengan kecepatan 5 kilometer per jam secara teratur selama12 pekan. Hasilnya, kelompok orang yang jelan 60 menit memiliki berat badan; indeks massa tubuh; dan lingkar pinggang lebih baik dibanding mereka yang berjalan kaki 40 menit.

Guru Besar Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Ali Khomsan di Kantor Nestle pada 25 Januari 2023/Tempo-Mitra Tarigan

Advertising
Advertising

Awalnya Ali pun heran akan dirinya. Menurutnya, ia rutin berjalan 5 kali dalam sepekan. Namun berat badannya tidak kunjung turun. Ternyata, salah satu yang perlu diperbaikinya adalah dalam hal kecepatan. Kecepatan saat berjalan menjadi salah satu faktor yang berpengaruh. "Kan kebanyakan orang jalan sambil ngobrol, jadi lambat. Padahal seharusnya fokus berjalan 5 kilometer perjam dalam sehari," katanya.

"Mahasiswa yang diuji coba memakai alat yang mengukur kecepatan dan dia taat pada alat dipakai. Itu menyebabkan hasil yang signifikan," kata dia.

Ali mengingatkan bahwa semakin banyak orang Indonesia yang gemuk. Ia merujuk data Riset Kesehatan Dasar 2013 dan 2018, semakin banyak orang Indonesia yang mengalami berbagai penyakit tidak menular. Salah satunya adakah karena pola makan dan kurang beraktivitas. Kurangnya aktivitas fisik akibatkan timbulnya obesitas. Penyakit itu pun akan merambat ke berbagai penyakit degeneratif lain.

Kurangnya aktivitas menjadi salah satu hal yang perllu diwaspadai pemerintah. Menurut Ali, orang Indonesia rata rata hanya melakukan sekitar 3.500 langkah sehari. Jumlah itu sangat rendah dibanding masyarakat Hongkong yang rata-rata jalan kaki sebanyak 6.600 langkah sehari. "Rekomendasinya dalam seminggu kita bisa exercise 150 menit minimal dua hari per minggu. Kalau bisa lima hari per minggu itu sangat bagus," kata Ali.

Baca: Manfaat Jalan Kaki 9.000 Langkah Sehari buat Lansia

Berita terkait

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

4 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

9 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Masyarakat Diimbau Skrining Penyakit Tidak Menular setelah Lebaran

16 hari lalu

Masyarakat Diimbau Skrining Penyakit Tidak Menular setelah Lebaran

Skrining penyakit tidak menular diperlukan untuk melakukan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko penyakit tidak menular setelah Lebaran.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

17 hari lalu

Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

Dokter anak mengingatkan orang tua untuk mengawasi dan menjaga asupan gula anak saat libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

18 hari lalu

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

18 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

26 hari lalu

Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.

Baca Selengkapnya

Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

26 hari lalu

Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.

Baca Selengkapnya

Bahaya Minum Air Kelapa Muda Secara Berlebihan, Kenaikan Gula Darah hingga Kelebihan Berat Badan

34 hari lalu

Bahaya Minum Air Kelapa Muda Secara Berlebihan, Kenaikan Gula Darah hingga Kelebihan Berat Badan

Minum air kelapa muda secara berlebihan bisa menimbulkan risiko dan bahaya bagi kesehatan, antara lain kenaikan gula darah dan kelebihan berat badan.

Baca Selengkapnya

Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

36 hari lalu

Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

Aktivitas jalan kaki dan menaiki tangga adalah gaya hidup yang baik bisa mengurangi risiko penyakit bagi tubuh.

Baca Selengkapnya