TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini pemerintah terus memperkuat program pembangunan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung optimalisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menekankan generasi muda memiliki peran yang sangat penting dalam penguatan GNRM ini.

"Generasi muda harus jadi agen perubahan dan mendorong penguatan Gerakan Nasional Revolusi Mental," kata Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Didik Suhardi.

Didik menjelaskan generasi muda sebagai penerus kepemimpinan bangsa Indonesia di masa depan perlu mendorong internalisasi nilai-nilai strategis di tengah masyarakat, yakni nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong.

"Generasi muda memiliki peran penting untuk menjadikan nilai-nilai yang terkandung dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental senantiasa menjadi budaya di tengah masyarakat," jelasnya. "Pemerintah berharap program pembangunan SDM akan mewujudkan generasi emas yang unggul dan berkualitas."

Dorong pembentukan intelektualitas
Selain itu, program pembangunan SDM akan mendorong pembentukan intelektualitas sehingga mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain.

"Gerakan Nasional Revolusi Mental mendorong penyiapan sumber daya manusia yang mampu berkompetisi dan bersaing dengan bangsa-bangsa lain," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menekankan perlunya memperkuat peran generasi muda dalam GNRM. Ia juga menambahkan GNRM pada 2023 harus memperkuat program yang berfokus pada tiga hal, yakni cara berpikir, bersikap, dan bertindak di masyarakat. Ia juga mengingatkan bahwa tujuan GNRM membangun mental dan karakter positif generasi muda di Tanah Air.

"Dengan demikian maka pada tahun 2023 ini program-program yang terdapat dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental harus bisa membangun mental positif generasi muda melalui pelibatan anak muda dalam berbagai aksi seperti dalam gerakan menanam pohon," tegasnya.

Baca juga: Keluarga, Titik Awal Pencegahan Perilaku Bullying