Gejala Kanker pada Anak yang Mudah Dikenali

Reporter

Antara

Sabtu, 4 Februari 2023 20:17 WIB

Ilustrasi kanker (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Ada beberapa gejala kanker pada anak yang mudah dikenali. Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Hematologi Onkologi IDAI, Teny Tjitra Sari, menyebut berbagai gejala umum kanker pada anak yang bisa menjadi perhatian orang tua, mulai dari berat badan turun drastis hingga infeksi menetap.

"Gejala pertama adanya penurunan berat badan yang terus menerus dan tidak bisa dijelaskan," ujar Teny.

Gejala lain adalah nyeri kepala dengan atau tanpa muntah, bengkak yang membesar, nyeri yang menetap, adanya benjolan yang abnormal, serta adanya tanda pendarahan. Kemudian, ada pula gejala berupa infeksi menetap, biasanya ditandai demam terus menerus. Teny mengimbau apabila gejala tersebut ditemukan, orang tua harus segera memberi akses pengobatan kepada anak tersebut.

Dia mengatakan gejala yang disebutkan di atas merupakan gejala umum yang dapat terlihat. Namun, pada setiap jenis kanker, ada gejala khusus yang bisa dilihat orang tua. Misalnya pada kanker darah atau leukemia yang merupakan jenis kanker anak terbanyak di Indonesia. Gejala yang muncul adalah anak umumnya pucat, lemah, rewel, dan nafsu makan turun. Kemudian, anak juga demam tanpa sebab, pembesaran hati, limpa, kelenjar, pendarahan, nyeri tulang, dan skrotum membesar.

Sementara pada retinoblastoma atau kanker saraf mata, ada gejala khusus berupa manik mata putih atau mata kucing, mata juling, merah, hingga pembesaran bola mata. Kemudian penglihatan anak juga jadi buram. Pada kasus osteosarkoma atau kanker tulang, anak akan mengalami nyeri tulang, pembengkakan, hingga patah tulang. Teny menyebut pada kasus ini banyak orang tua yang justru membawa anak ke dukun patah tulang. Padahal, hal tersebut bisa memperparah.

Advertising
Advertising

"Bila hal ini terjadi, tolong cepat ke rumah sakit," imbaunya.

Gejala beragam
Lalu ada limfoma atau kanker kelenjar. Gejalanya adalah pembengkakan kelenjar, sesak napas, demam, keringat malam, lemah, lesu, nafsu makan menurun, dan berat badan yang juga turun. Sementara pada kasus neorublastoma, ada gejala spesifik, yaitu mata anak akan seperti memakai perona. Gejala ini biasa disebut dengan mata rakun. Kemudian ada gejala gangguan pada kandung kemih.

Selain itu, ada pula kanker nasofaring yang biasa mengenai anak usia remaja hingga dewasa. Pada kanker ini, biasanya ada tumor antara hidung dan tenggorokan. Pada kasus tumor otak, biasanya anak akan mengeluhkan nyeri kepala, mual, dan muntah.

Teny mengatakan gejala ini bisa saja bukan kanker melainkan adanya infeksi. Namun, untuk memastikannya orang tua harus berkonsultasi kepada dokter. Sementara pada tumor ginjal, gejala yang umum adalah perut membesar, buang air kecil berdarah, hingga infeksi demam. Teny meminta orang tua segera membawa anak ke dokter jika menemukan gejala di atas. Anak-anak dengan kanker bisa mendapatkan berbagai pengobatan, salah satunya dengan operasi.

"Yang gampang operasi. Tujuannya ada kanker di situ harus diangkat," ujar Teny.

Selain itu, pasien anak juga bisa mendapatkan prosedur kemoterapi. Pengobatan ini menggunakan obat antikanker untuk membunuh sel-sel kanker. Terakhir, pengobatan kanker dapat dilakukan dengan radioterapi untuk memusnahkan sel kanker. Teny mengatakan anak-anak yang terkena kanker harus memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengobatan.

"Karena dia bisa dideteksi dini maka kemungkinan sembuh lebih besar dan obatnya tidak mahal, beda dengan orang dewasa. Kalau orang dewasa sangat khusus (obatnya), tertuju betul pada kanker. Pada anak obatnya tidak mahal," tandasnya.

Baca juga: Saran Pakar untuk Penyintas Kanker Payudara, Rekonstruksi

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

3 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

6 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

6 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

9 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

12 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

13 hari lalu

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

14 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

14 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

16 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya