Meski Tanpa Minyak Goreng, Memasak Gunakan Air Fryer Belum Tentu Menyehatkan

Selasa, 7 Februari 2023 17:30 WIB

Air Fryer. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Air fryer saat ini menjadi alat dapur populer untuk menggoreng makanan tanpa minyak goreng. Cara kerjanya dengan mengalirkan udara panas di sekitar makanan untuk menghasilkan bagian luar yang renyah dan renyah.

Makanan yang dimasak dengan air fryer disebut-sebut lebih sehat dibandingkan dengan makanan yang dimasak menggunakan minyak goreng. Hal itu disebabkan kandungan lemak dan kalori makanan olahan air fryer lebih rendah.

Alih-alih merendam makanan dalam minyak, memasak dengan air fryer hanya membutuhkan satu sendok makan minyak untuk mendapatkan rasa dan tekstur yang mirip dengan makanan yang digoreng. Dengan begitu, memasak menggunakan air fryer tergolong lebih hemat minyak dan dinilai lebih sehat. Lalu adakah dampak dan risiko menggunakan air fryer?

1. Kemungkinan terciptanya senyawa berbahaya

Walaupun air fryer mengurangi kemungkinan pembentukan akrilamida, senyawa berbahaya lainnya bisa saja terbentuk. Dikutip dari dari medicalnewstoday.com, hidrokarbon aromatik polisiklik dan amina heterosiklik dapat dihasilkan dari memasak daging dengan panas tinggi. Menurut sebuah penelitian dari Institut Kanker Nasional, senyawa tersebut mampu meningkatkan risiko kanker.

Advertising
Advertising

Para ilmuwan perlu melakukan penelitian lanjutan untuk membuktikan hubungan antara air fryer dan senyawa ini.

2. Makanan yang digoreng dengan air fryer tidak dijamin menyehatkan

Baca: Luhut Minta Industri Tambah Pasokan Minyak Goreng ke Pasar Domestik 50 Persen

Air fryer mampu membuat makanan yang lebih sehat dibandingkan makanan yang digoreng, namun perlu diingat bahwa makanan yang digoreng tetaplah makanan yang digoreng dan menggunakan minyak. Saat memasak berlebihan dengan minyak, akan selalu ada efek kesehatan yang terkait.

3. Tak menjamin diet sehat

Walaupun menggoreng dengan air fryer dinilai mampu memberikan pilihan makanan yang lebih sehat daripada menggoreng seperti pada biasanya, mengganti semua makanan yang digoreng dengan makanan yang digoreng dengan air fryer sama sekali tidak menjamin diet yang sehat.

Untuk kesehatan yang optimal, orang harus fokus pada diet yang berisi sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein tanpa lemak.

4. Membutuhkan waktu relatif lebih lama

Disarikan dari healthline.com, dibandingkan dengan menggoreng seperti biasa, air fryer membutuhkan waktu lebih lama untuk memasak makanan. Kentang goreng yang dimasak dengan air fryer membutuhkan waktu 21 menit untuk matang, sedangkan yang digoreng biasa hanya membutuhkan waktu 9 menit.

5. Rasa yang berbeda

Selain membutuhkan waktu memasak yang lebih lama, makanan yang digoreng dengan air fryer cenderung menghasilkan rasa yang sedikit berbeda serta konsistensi yang kurang renyah dibandingkan dengan menggoreng menggunakan minyak.

ANNISA FIRDAUSI

Baca: Minyakita Langka, KPPU Endus Akal-akalan Pengusaha Minyak Sawit

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

4 hari lalu

Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

Peritel produk makanan Super Indo Supermarket menghadirkan beragam promo potongan harga atau diskon di akhir April hingga menjelang Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

8 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

11 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

20 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

24 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Pertamina Kembangkan Penggunaan Minyak Goreng Bekas untuk Campuran Bahan Bakar Pesawat

30 hari lalu

Pertamina Kembangkan Penggunaan Minyak Goreng Bekas untuk Campuran Bahan Bakar Pesawat

Penggunaan campuran minyak goreng bekas ditargetkan 1 persen pada 2027

Baca Selengkapnya

3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

39 hari lalu

3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

Ada sejumlah cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki gen kanker yang diwariskan atau tidak.

Baca Selengkapnya

Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

41 hari lalu

Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

Menteri Luhut Pandjaitan menegaskan pemerintah berkomitmen memenuhi pembayaran utang selisih harga atau rafaksi minyak goreng kepada para pedagang.

Baca Selengkapnya

Relaksasi HET Diklaim Redam Kenaikan Harga Beras di Jawa Barat

46 hari lalu

Relaksasi HET Diklaim Redam Kenaikan Harga Beras di Jawa Barat

Bahan makanan yang diwaspadai bergerak naik menjelang Hari Raya Lebaran di antaranya beras, daging ayam, telur, serta minyak goreng.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

47 hari lalu

Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yakin minyak makan merah atau M3 bakal laku di pasaran sebagai alternatif minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya