Engsel Berkarat Dengkul Bergoyang

Reporter

Editor

Rabu, 8 April 2009 12:32 WIB

www.sxc.hu

TEMPO Interaktif, Jakarta: Sebut saja namanya Mey. Perempuan berusia 54 tahun ini bertubuh ramping. Tak banyak kerutan yang menunjukkan usianya telah setengah abad. Namun, dalam sebuah seminar tentang dengkul kopong, yang digelar Rumah Sakit Siloam di The St. Moritz, Puri Indah, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu, ia mengaku merasakan nyeri pada dengkul sejak usia 40 tahun. Rasa sakit itu ternyata tak kunjung hilang, apalagi ketika ia harus naik-turun tangga. Rasa itu malah terus menemaninya dalam keseharian, sehingga ia pun terpaksa mendatangi ruang praktek dokter.

Dia dinyatakan mengalami pengapuran tahap ringan, lantas diberi sejumlah obat, termasuk plasenta. Pemberian obat yang terakhir inilah yang mengundang tawa dr Franky Hartono, SpOT, yang menjadi salah satu pembicara. Ia menilai pemberian obat itu tidaklah tepat. Ia menyebutkan, gangguan pada dengkul tersebut biasa ditangani dengan pengobatan antiradang, seperti aspirin, NSAID, cox2-inhibitor, dan glukosamin. Selain itu, diberi suntik dengkul berupa hyaluronic acid dan cortisone.

Kemudian spesialis ortopedik ini menjelaskan, nyeri akibat dengkul kopong itu tak hanya terkait dengan pengapuran, tapi juga bisa karena rematik, keropos, nyeri, badan yang kaku, dan berat badan. Kondisi itu membuat seseorang tidak kuat berjalan, cepat lelah, tidak bisa jongkok, dan mudah jatuh. Akibatnya, kualitas hidupnya menurun. Karena itu, ia menyarankan, bila mengalami nyeri seperti ini, segera periksakan diri agar bisa ditangani sedini mungkin.

Masalahnya, kata Franky, orang baru memeriksakan diri ke dokter ketika kondisinya sudah parah--setelah melakukan pengobatan ke dokter nonorthopedic, sinshe, dukun urut, hingga ahli patah tulang. Lazimnya, kata Franky, penyebab utamanya berupa serangan osteoartritis, rhematoid artritis, cedera karena keseleo, kerja terlalu berat, jatuh, atau melakukan olahraga terlalu berat.

Dokter yang bertugas di RS Siloam, Kebon Jeruk, ini menjelaskan, kebanyakan derita ini karena osteoartritis. Ia menyebutkan, kerja sendi lutut yang normal sama seperti engsel, gerakannya mulus tanpa suara. Lantas bagian tubuh tersebut seharusnya bisa ditekuk dan sedikit dipelintir. Maka dari itu, sendi yang rusak seperti halnya engsel yang rusak atau karatan. Ketika bergerak terdengar suara berdenyit seperti pada pintu. Realisasinya pada dengkul berupa suara kretek.

Advertising
Advertising

Nah, serangan ini lebih kerap mampir pada kaum Hawa ketimbang kaum Adam. Rasionya bahkan mencapai 4 : 1. Dr Vera Nevyta, SpRad, menyebutkan, biasanya 60-90 persen osteoartritis diderita orang berusia di atas 65 tahun, namun penderita di bawah 45 tahun pun sering ditemukan pada pria dan wanita. Tapi di atas 55 tahun, kebanyakan ditemukan pada wanita.

Gejalanya biasanya, kata Vera, terasa pada pagi hari, kurang lebih 30 menit, berupa rasa kaku. Bila berlanjut, biasanya berupa pembengkakan. Hal ini kemungkinan dipicu oleh aktivitas yang memberi penekanan pada persendian dengkul. Dalam tahap ringan, biasanya bila diistirahatkan, nyeri akan hilang. Untuk mengetahui lebih pasti kondisi nyeri ini, sebaiknya dilakukan pemeriksaan melalui radiologi. Menurut Vera, biasanya berupa penyinaran dengan sinar X untuk melihat ruang pada persendian, adanya pertumbuhan tulang yang abnormal, serta kepadatan tulang dan kantong cairan dari persendian.

Nah, pemeriksaan yang lebih dini akan membuat tindakan yang dilakukan lebih ringan. Franky menyebutkan, ada beragam jenis operasi dengkul yang bisa dilakukan. Pilihannya tergantung stadium penyakitnya, misalnya, untuk artroskopi, yakni berupa pencucian, pencukuran, pengguntingan, dan penjahitan bagian sendi dengkul untuk penderita stadium 1-3. Adapun osteotomi opilihan untuk penderita stadium 2-3, yakni teknik pelurusan titik tumpul dengkul dengan cara meluruskan sumbu tulang dengkul. Sedangkan artroplasti adalah mengganti lapisan dengkul yang aus dan bengkok dengan sendi buatan sehingga menjadi lurus kembali untuk stadium 3-4.

Sementara itu, agar nyeri tak timbul lagi, Franky menyodorkan berbagai solusi. Salah satunya memperbaiki diri sendiri, misalnya, mengatur posisi saat beraktivitas, menurunkan berat badan, serta menguatkan otot dan sendi dengan olahraga. Ia juga menyarankan, manakala beraktivitas, agar tidak mudah terkena osteoartritis, sebaiknya tidak berlebihan. Artinya, beraktivitas harus disesuaikan dengan usia.

Selama ini, kata Franky, dalam pencegahannya orang fokus pada asupan kalsium. "Padahal bukan karena kurang kalsium yang bikin keropos," ia menegaskan. Ia menambahkan, sebuah anggapan yang berlebihan jika orang mengira bahwa dengan asupan susu atau tablet kalsium memadai, tulang tidak akan keropos. Ia menilai, banyak iklan susu kalsium yang tidak pas penyampaiannya. Yang dinilainya pas adalah ajakan untuk berjalan 10 ribu langkah sehari. "Itu baru realistis," ucapnya.

RITA NARISWARI

 
Perbaiki Diri 
1. Dengan mengatur posisi tubuh saat beraktivitas.
2. Menurunkan berat badan dengan mengatur pola makan.
3. Menguatkan otot dan sendi dengan melakukan latihan kebugaran.
4. Meringankan penderitaan dengan alat bantu, seperti kantong dingin atau panas dan tongkat.

Risiko Karena Osteoartritis

1. Stres yang berulang.
2. Melakukan olahraga tertentu dan berlebihan.
3. Obesitas.
4. Gender (wanita).
5. Genetik, contoh gen kolagen II, COL2A1.
6. Gangguan metabolis dan endokrin.

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

22 jam lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

2 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

3 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

3 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

3 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

6 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

10 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

11 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

18 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya