Mengenal Bawang Dayak dan Ragam Khasiatnya, Punya Kandungan Antibakteri

Kamis, 16 Februari 2023 07:07 WIB

Bawang Dayak (Eleutherine bulbosa). Foto: Socfindo Conservation

TEMPO.CO, Jakarta - Sama seperti namanya, bawang dayak yang memiliki nama latin eleutherine palmifolia banyak dibudidayakan oleh suku Dayak di Kalimantan. Bawang dayak pun memiliki beberapa nama lokal di beberapa daerah, seperti bawang sabrang, bawang siem, bawng kapal, bawang berlian, bawang tiwai, bawang lubak, bawang arab, dan bawang hantu.

Sementara itu, bawang dayak ini juga memiliki nama lain dari bahasa latin, di antaranya eleutherine americana, eleutherine citriodora, eleutherine guatemalensis, dan eleutherine bulbosa.

Bawang dayak banyak dijumpai di daerah pegunungan dengan ketinggian 600-2.000 meter di atas permukaan laut. Selain itu, tanaman bawang ini juga kerap ditemui di pinggir-pinggir jalan berumput dan di dalam kebun-kebun teh, kina, serta karet. Bawang ini membentuk rumpun padat dengan daun berbentuk pita sepanjang 15-20 centimeter dan lebar 3-5 centimeter.

Bawang ini pun memiliki bunga kecil berwarna putih, mekar ketika gelap, dan mekar hanya beberapa jam saja. Bawang ini memiliki akar jenis serabut dan berwarna coklat muda. Umbi bawang dayak ini pun cukup panjang, berbentuk bulat telur, dan berbulu, seperti dilansir pertanian.uma.ac.id.

Diketahui bahwa bawang dayak memiliki bentuk yang hampir sama dengan bawang merah, yaitu bentuknya berlapis dengan kulit dan daging umbi berwarna merah. Namun, jika dilihat lebih dalam lagi, bawang dayak memiliki warna merah yang lebih pekat, bahkan cenderung sedikit ungu merah. Selain itu, lapisan daging buah bawang dayang juga lebih tebal dan terlihat lebih kokoh dibandingkan bawang merah biasa.

Advertising
Advertising

Bawang dayak memiliki ciri khas permukaan yang licin dan bau tidak menyengat. Saat bawang ini diiris, tidak akan menyebabkan mata perih layaknya ketika mengiris bawang merah. Ciri khas lainnya yang dimiliki bawang dayak jika disentuh secara langsung menggunakan tangan, maka warna merah tanaman ini akan menempel di tangan.

Terdapat hal menarik lainnya dari bawang dayak, yaitu tanaman ini lebih dikenal sebagai bahan obat tradisional daripada bahan bumbu masak. Rasanya yang lebih “getir” pun membuat bawang ini tak cocok dimanfaatkan lebih lanjut sebagai bumbu masak. Bawang dayak ini pun mempunyai kandungan senyawa bioaktif, seperti alkaloid, glikosida, flavonoid, fenolik, steroid, dan tanin sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat.

Mengutip umm.ac.id, senyawa flavonoid dan fenol yang terdapat dalam ekstrak bawang dayak berfungsi sebagai antioksidan dan inhibitor alpha-glucosidase. Kombinasi kapasitas antioksidan dan kemampuan penghambatan enzim alfa glukosidase bawang dayak juga berpotensi sebagai agen antidiabetik yang bermanfaat dalam pencegahan dan perlindungan penyakit diabetes mellitus. Selain itu, bawang ini memiliki kandungan kimia lainnya, seperti eleutherine, elekanakin, eleuthosida B, isoeleutherin, eleutherol, eleuthinon A, eleuthraquinon A dan B, eleucanarol, naftokuinon, bi-eleuterol, dan elekanasin, sebagaimana tercantum dalam pom.go.id.

Adapun, khasiat dari bawang dayak dipaparkan oleh Dr. Sukrasno, M.S, farmakolog dari Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB). Menurutnya, tanaman ini mengandung zat anti bakteri dan antioksidan yang sangat tinggi sehingga dapat mengobati beragam penyakit, baik ringan maupun penyakit berat. Kandungan antibakterinya pun mencegah berkembangnya virus, mikroba, dan bakteri sehingga dapat menghentikan penularan penyakit.

Sementara itu, kandungan antioksidan yang sangat tinggi mampu menghadapi radikal bebas sehingga efektif menjadi obat untuk tumor, pendarahan, pencegah kanker, dan pencegah radang. Selain itu, penelitian lain juga menemukan bahwa kemampuan diuretik tanaman ini juga bisa bekerja memperbaiki sekaligus membantu fungsi hati dan ginjal. Terbukti, telah terjadi perbaikan hingga 20 persen setelah mengonsumsi bawang ini selama dua minggu.

Pilihan Editor: 2 Cara Mengkonsumsi Bawang untuk Menurunkan Berat Badan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

17 jam lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

1 hari lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

2 hari lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

2 hari lalu

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

Bersama lulusan lain, dokter Tirta menghadiri Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Sabuga, ITB.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

2 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

4 hari lalu

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

ITB siap 100 persen menggelar UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

4 hari lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

6 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

9 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

9 hari lalu

Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian perkiraan biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya