Kenali Sindrom Moebius, Kondisi Lumpuhnya Saraf pada Wajah Akibat Kelainan Genetik

Jumat, 17 Februari 2023 15:43 WIB

Sepasang penderita sindrom Moebius atau sindrom tidak dapat tersenyum atau mengekpresikan emosinya, Alex Barker dan Erin Smith bertunangan.

TEMPO.CO, Jakarta - Sindrom moebius merupakan kondisi neurologis genetik yang berpengaruh buruk pada fungsi sejumlah saraf kranial yang berada di dekat otak, khususnya yang mengontrol otot-otot wajah. Hal ini dapat membuat pengidapnya mengalami kesulitan dalam mengekspresikan wajah, kemampuan berbicara, pergerakan mata, mengunyah, dan menelan.

Mengutip Cleveland Clinic, sindrom moebius terbilang sangat langka dengan diperkirakan hanya mempengaruhi 2-20 bayi per 1 juta kelahiran. Sindrom ini terkadang berkaitan dengan mutasi pada gen tertentu, tetapi biasanya terjadi secara sporadis. Para peneliti masih mengkaji penyebab pasti dari sindrom moebius.

Mengutip John Hopkins Medicine, orang dengan sindrom moebius dapat mengalami:

  • Kelemahan atau kelumpuhan total otot-otot wajah
  • Kesulitan menelan
  • Kesulitan berbicara dan sering meneteskan air liur
  • Ketidakmampuan untuk membentuk ekspresi wajah, termasuk tersenyum, mengerutkan kening, mengangkat alis, mengerutkan bibir atau menutup mata
  • Masalah pada gigi
  • Masalah tangan dan kaki, seperti jari-jari yang menyatu (sindaktili)
  • Masalah pendengaran
  • Mata iritasi dan kering
  • Keterlambatan motorik
  • Mengalami sindrom poland
  • Strabismus (mata juling).

Hingga saat ini belum ditemukan obat khusus untuk sindrom moebius, tetapi sejumlah prosedur medis dapat memperbaiki atau mengurangi sejumlah gejalanya. Tergantung kondisi, dokter dapat merujukkan pengidap ke spesialis medis, seperti:

  • Audiolog, yang berspesialisasi dalam pendengaran.
  • Dokter gigi.
  • Terapis okupasi, yang dapat membantu melakukan tugas sehari-hari, seperti memegang sendok.
  • Dokter mata, yang berspesialisasi dalam mata.
  • Ahli THT, yang berspesialisasi dalam telinga, hidung, dan tenggorokan.
  • Terapis fisik, yang dapat membantu bergerak lebih baik.
  • Terapis wicara, yang dapat membantu mengatasi masalah berbicara.
  • Ahli bedah, termasuk ahli bedah umum, ahli bedah plastik dan ahli bedah ortopedi.

Perawatan dapat meliputi:

  • Lensa kontak untuk melindungi dan memperbaiki mata.
  • Obat tetes mata untuk pelumasan.
  • Metode Ponseti untuk kaki pengkor, yang melibatkan serangkaian gips.
  • Belat, kawat gigi dan prostesis (bagian tubuh buatan) untuk anggota badan.
  • Berbagai operasi.
Advertising
Advertising

Adapun prosedur operasi yang dapat direkomendasikan adalah sebagai berikut:

  • Operasi strabismus
  • Perbaiki jarak gigi atau masalah gigi lainnya.
  • Membuat kelopak mata menutup.
  • Memindahkan saraf atau jaringan otot dari satu area tubuh ke area lain untuk meningkatkan gerakan.
  • Prosedur trakeotomi untuk meningkatkan pernapasan.
  • Memisahkan jari-jari yang berselaput.

HATTA MUARABAGJA

Pilihan Editor: Sepasang Kekasih Derita Sindrom Tak Bisa Senyum Bertunangan

Berita terkait

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

3 hari lalu

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

Di Indonesia pernah ditemukan kasus batu ginjal langka. Ukurannya sebesar kepala manusia.

Baca Selengkapnya

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

8 hari lalu

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

8 hari lalu

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

Dengan menerapkan tips-tips ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat meningkatkan daya ingat Anda dan mengurangi kecenderungan untuk lupa.

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

9 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

9 hari lalu

Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

Lupa ternyata memiliki manfaat penting untuk kesehatan otak dan kreativitas Anda.

Baca Selengkapnya

Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

11 hari lalu

Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

Pekerjaan paling umum dengan tuntutan kognitif tertinggi yang bantu lindungi otak dari masadalah daya ingat adalah mengajar.

Baca Selengkapnya

4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

16 hari lalu

4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

Salah satu metode efektif untuk meningkatkan kesehatan otak dan mencegah penyakit Alzheimer adalah dengan mengonsumsi makanan yang baik buat otak.

Baca Selengkapnya

Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

18 hari lalu

Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

Lanolin adalah pelembab kulit untuk mencegah dan mengatasi kulit yang kering, kasar, gatal, atau iritasi.

Baca Selengkapnya

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

18 hari lalu

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Diperhatikan setelah Operasi Kanker Lidah

28 hari lalu

Yang Perlu Diperhatikan setelah Operasi Kanker Lidah

Penderita kanker lidah yang menjalani operasi pengangkatan kanker yang mencakup pemotongan bagian lidah perlu memperhatikan hal ini.

Baca Selengkapnya