Pencatatan Keuangan Belum Optimal Bikin Pelaku UMKM Susah Dapat Pinjaman

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 21 Februari 2023 22:02 WIB

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha dan pemilik UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia yang telah mampu bertahan di masa resesi global dan pandemi. Namun demikian, UMKM masih menghadapi berbagai masalah termasuk masalah klasik yakni pembiayaan usaha.

Pinjaman kepada UMKM terbilang rendah dibandingkan dengan pinjaman dari usaha-usaha besar. Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UMKM, pinjaman bank kepada UMKM hanyalah 20 persen dari total pinjaman bank. Tercatat bank juga hanya menyalurkan Rp 293.66 triliun dana KUR kepada UMKM selama periode Januari hingga 25 Oktober 2022. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan negara-negara lain seperti Malaysia dan Thailand di mana angka pinjaman UMKM mencapai lebih dari 40 persen dari seluruh pinjaman nasional.

Dr. Daniar Ahmad Nurdiyanto, perwakilan dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jawa Barat, mengatakan UMKM di Jawa Barat berkembang pesat. Tercatat ada 4.5 juta pelaku UMKM namun baru sekitar 20 persen yang sudah go digital.

"Untuk itu, Dinas KUK terus mendorong agar lebih banyak UMKM yang mengadopsi solusi-solusi digital sebab banyak manfaat dari transformasi teknologi bagi UMKM seperti peningkatan pemasukan dan perluasan pasar digital," kata Dr. Daniar Ahmad Nurdiyanto diacara BukuWarung Flagship Event di Bandung dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 20 Februari 2023.

"Salah satu alasan rendahnya pinjaman UMKM adalah sistem pencatatan keuangan yang belum optimal, hal ini membuat UMKM menjadi kategori peminjam dana yang berisiko tinggi. Namun, dengan pertumbuhan fintech, UMKM dapat mengakses pinjaman lunak dengan lebih mudah," katanya.

Advertising
Advertising

BukuWarung, sebagai aplikasi keuangan lengkap untuk UMKM, telah membantu ribuan pengusaha untuk mengembangkan usaha mereka melalui pilihan-pilihan pinjaman dari mitra terpercaya. "Kami percaya bahwa menyediakan opsi pinjaman yang terpercaya dan mudah dipakai untuk merchant kami merupakan bagian dari mendukung terciptanya inklusi keuangan untuk UMKM,” kata Romy Williams, VP Strategic Partnership, Compliance and Legal BukuWarung.

Dengan berkolaborasi bersama platform pendanaan digital bagi UMKM yang berizin dan diawasi OJK, BukuWarung menyalurkan Rp 350 miliar pinjaman kepada lebih dari 6,000 merchant selama tahun 2022. “Merchants kami menggunakan pendanaan tersebut untuk memenuhi berbagai kebutuhan mereka seperti pengadaan barang, biaya pemasaran dan menambah stok penjualan hingga membayar sewa lokasi,” tambahnya.

Direktur Merchant Experience BukuWarung Adi Harlim/BukuWarung

Pada kesempatan yang sama, Adi Harlim, Direktur Merchant Experience BukuWarung menuturkan untuk para pelaku usaha yang telah bergabung dengan BukuWarung tidak hanya diajari bagaimana menjalankan bisnis dengan benar.

"Tetapi para UMKM ini juga kami carikan solusi misalkan dalam bentuk pemberin pendanaan agar bisnis mereka semakin bertumbuh dan berkembang pesat dengan cara berpartner dengan perbankan," kata Adi Harlim.

Dia menambahkan upaya dalam mendorong UMKM naik kelas agar dikenal, semata-mata bukan saja tugas pemerintah. Melainkan juga menjadi tanggung jawab startup-startup seperti BukuWarung dan yang lainnya untuk membantu para pelaku UMKM ini bisa naik kelas dan bisnis mereka juga bisa berkembang pesat.

Adi Harlim mengatakan 99 persen pelaku usaha yang mengakses BukuWarung adalah pelaku UMKM. Dan sebagian besar dari mereka adalah pelaku usaha mikro. "Kami hadir untuk mengembangkan mereka dari mikro bisa menjadi kecil dari kecil bisa naik menjadi menengah agar mereka naik kelas melalui teknologi digital melalui fitur-fitur yang ada di BukuWarung, Sehingga UMKM nya maju, bisnisnya maju dan ekonomi Indonesia juga bisa maju," kata Adi Harlim.

Pemerintah juga telah mengidentifikasi masalah inti yang dihadapi dan meninjau kebijakan untuk mempromosikan keuangan inklusif dengan memastikan semua segmen masyarakat, termasuk UMKM, memiliki akses pada opsi pembiayaan usaha yang terjangkau dan berkualitas.

Eka Nur Frihatin, perwakilan dari Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM (FPPU) Bank Indonesia Jawa Barat mengatakan bahwa walaupun dilanda pandemi dan kontraksi ekonomi, tetapi Bank Indonesia yakin dengan go digital, pelaku UMKM dapat terus berkembang dan bertumbuh. Dengan menggunakan solusi digital, UMKM berkesempatan untuk mendapat credit point yang dapat memudahkan mereka mendapat akses pembiayaan.

Sementara itu, Kepala Bagian Kemitraan dan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah OJK Jawa Barat, Iman Kadarusman Nugraha, menyebutkan bahwa digitalisasi UMKM perlu dilakukan, termasuk untuk bertransaksi dan mendapat akses pada permodalan.

“Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sangat mendukung perkembangan platform digital khususnya dalam rangka transformasi digital bagi pelaku UMKM sehingga UMKM bisa meningkat dan naik kelas, salah satunya dengan hadirnya BukuWarung. Namun kami juga perlu melindungi konsumen dari hal-hal seperti kejahatan digital melalui penguatan ketentuan maupun pelayanan pengaduan konsumen. Kegiatan seperti hari ini yang terus mengedukasi dan mensosialisasikan pentingnya transformasi digital untuk UMKM,” katanya.

Pilihan Editor: Amankan Sektor Perikanan dari Ancaman Resesi Global, Begini Strategi KKP

Berita terkait

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

4 jam lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

12 jam lalu

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung

Baca Selengkapnya

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

1 hari lalu

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

1 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

2 hari lalu

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.

Baca Selengkapnya

Hari Konsumen Nasional, Menteri Zulhas: Pengusaha Jangan Curang

3 hari lalu

Hari Konsumen Nasional, Menteri Zulhas: Pengusaha Jangan Curang

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas meminta para pengusaha tidak curang.

Baca Selengkapnya

Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

3 hari lalu

Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

Seorang pengusaha mesin di Kota Tangerang melaporkan Kapolres Tangsel atas dugaan kriminalisasi.

Baca Selengkapnya

BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Penuhi Permintaan saat Lebaran

4 hari lalu

BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Penuhi Permintaan saat Lebaran

Usaha kue kering Retas Snacks and Cookies semakin berkembang pesat setelah mendapat bantuan KUR dari BRI.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

4 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya