Semakin Banyak Dokter yang Jadi Influencer, Ini Kata Kemenkes

Reporter

Antara

Kamis, 2 Maret 2023 16:03 WIB

Dr. Tirta, influencer, dokter, dan pengusaha sepatu lokal memberi keterangan soal undangan BNPB. Instagram.com

TEMPO.CO, Jakarta - Semakin banyak lulusan Fakultas Kedokteran yang memilih menjadi kreator konten dan influencer dibanding praktik menjadi tenaga medis. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan menjadi influencer dengan latar belakang ilmu kedokteran adalah pilihan.

“Itu pilihannya, kita tidak bisa memaksa orang, pilihan pekerjaan itu hak asasi manusia,” kata Siti.

Siti mengatakan justru dokter yang menjadi influencer memiliki dampak yang juga besar kepada masyarakat, terutama untuk mengedukasi. Menurutnya, lulusan kedokteran memiliki kompetensi untuk memberikan pengobatan, mengambil tindakan atas suatu kesimpulan pemeriksaan, sehingga akan menjadi influencer yang lebih berbobot bila memilih profesi tersebut.

Namun, Siti mengatakan etika dalam menggunakan media sosial harus diperhatikan. Kebebasan berekspresi menurutnya juga memiliki batasan pada koridor-koridor tertentu. Hal ini perlu diterapkan agar tidak menyinggung, apalagi menyakiti pihak lain.

“Justru memiliki modal yang lebih baik karena dia memiliki pengetahuan dan kompetensi perihal kedokteran. Jadi, kalau dia jadi influencer harusnya bisa lebih mengedukasi,” ujar Siti. “Saya yakin berselancar di media sosial juga ada etikanya, jadi tolong diingat itu.”

Advertising
Advertising

Jumlah dokter kurang
Di sisi lain, ia mengakui jumlah tenaga medis, khususnya dokter, yang sangat minim dan hingga saat ini masih menjadi isu dunia kesehatan di Tanah Air. Siti menyebut hingga saat ini rasio perbandingan antara dokter dengan jumlah penduduk Indonesia adalah 0,06 per seribu orang.

“Pilihan seorang dokter yang sudah menyelesaikan pendidikannya kemudian memilih profesi lain kita tidak bisa memaksakan, itu adalah pilihan tapi harus kita akui jumlah dokter itu memang kurang,” tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan Indonesia masih kekurangan 160.000 dokter. Menurutnya, diperlukan waktu setidaknya 14 tahun untuk memenuhi kekurangan jumlah tersebut. Menkes menyebut, kurangnya dokter mengacu pada standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan rasio dokter seharusnya 1 per 1.000 populasi. Artinya, jika penduduk RI mencapai 270 juta, maka diperlukan 270.000 dokter sementara jumlah dokter yang bekerja hanya berkisar 110.000.

Pilihan Editor: Bahaya Penggunaan Media Sosial Berlebihan Menurut Psikolog

Berita terkait

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

4 jam lalu

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

Agar tak ada masalah dalam pekerjaan, cobalah hindari mengucapkan kalimat-kalimat berikut meski bos adalah teman sendiri.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

2 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

4 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Kontroversi Daud Kim Youtuber Korea Selatan

9 hari lalu

Kontroversi Daud Kim Youtuber Korea Selatan

YouTuber Korea Selatan Daud Kim kembali disoroti warganet. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Pengalaman Mendebarkan Nessie Judge, Mobil Mogok di Tengah Hutan Dini Hari Tadi

10 hari lalu

Pengalaman Mendebarkan Nessie Judge, Mobil Mogok di Tengah Hutan Dini Hari Tadi

Nessie Judge mencuit meminta pertolongan kepada pengguna Twitter lantaran mobilnya mogok dan remnya blong.

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

12 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

12 hari lalu

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Inilah 10 Profesi Pengembangan AI yang Menjanjikan

13 hari lalu

Inilah 10 Profesi Pengembangan AI yang Menjanjikan

Teknologi AI berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Di luar ancamannya, berikut beberapa profesi menjanjikan di bidang pengembangan AI.

Baca Selengkapnya

Tips Persiapkan Diri Bekerja di Perusahaan Terbaik

13 hari lalu

Tips Persiapkan Diri Bekerja di Perusahaan Terbaik

Berikut saran buat yang sedang mempersiapkan diri untuk membangun karir di perusahaan terbaik, baik domestik maupun internasional.

Baca Selengkapnya

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

13 hari lalu

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?

Baca Selengkapnya