Jenis-jenis Hipoksia, Begini 5 Cara Menangani Hipoksia

Kamis, 9 Maret 2023 08:08 WIB

ilustrasi sesak napas. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Melansir ncbi.nlm.nih.gov, hipoksia adalah suatu keadaan ketika oksigen tidak tersedia dalam jumlah cukup pada tingkat jaringan untuk mempertahankan homeostasis yang memadai. Kondisi ini dapat terjadi akibat pengiriman oksigen yang tidak memadai ke jaringan karena suplai darah yang rendah atau kandungan oksigen rendah dalam darah (hipoksemia).

Lebih jelasnya, hipoksia terjadi ketika seseorang bernapas dan mengambil oksigen ke paru-paru, oksigen ini akan mengalir melalui saluran udara ke dalam kantong kecil atau alveoli. Selanjutnya, oksigen diambil oleh darah di pembuluh kecil yang berjalan di dekat alveoli (kapiler). Barulah, oksigen mengalir melalui darah ke jaringan lain. Namun, ketika oksigen turun, akan memberi ruang bagi karbon dioksida untuk masuk dalam tubuh. Jika oksigen tidak cukup melewati tempat mana pun dalam proses pernapasan, maka seseorang tersebut dapat mengalami hipoksia.

Seseorang membutuhkan beberapa hal agar oksigen dapat sampai ke sel-sel di jaringan tubuhnya, yaitu:

  • Cukup oksigen di udara yang dihirup.

  • Fungsi paru-paru yang sehat untuk mendapatkan oksigen ke alveoli.

  • Fungsi jantung dan peredaran darah sehat untuk mendapatkan darah yang kaya oksigen ke jaringan tubuh.

  • Sel darah merah yang cukup untuk mengantarkan oksigen.

  • Sel jaringan tubuh mampu menggunakan oksigen.

Jika seseorang mengalami kekurangan oksigen di salah satu area tersebut, akan mengalami hipoksia yang tergolong dalam empat jenis sebagai berikut:

1. Hipoksia hipoksemia

Advertising
Advertising

Kondisi ini terjadi ketika jumlah oksigen yang rendah dalam darah (hipoksemia). Hipoksemia dapat disebabkan oleh penyakit paru-paru dan jantung, kelainan jantung bawaan, dan obat-obatan yang memperlambat pernapasan. Selain itu, bepergian ke tempat yang tinggi dan memiliki kadar oksigen relatif rendah juga dapat menyebabkan hipoksemia.

2. Hipoksia sirkulasi, hipoksia peredaran darah, atau hipoksia stagnan

Hipoksia jenis ini terjadi ketika darah seseorang memiliki banyak oksigen, tetapi tidak cukup sampai ke jaringan tubuh. Hal ini terjadi karena jantung seseorang tidak mampu memompa cukup darah atau terjadi penyumbatan di pembuluh darah. Gagal jantung kongestif dan pembekuan darah dapat meningkatkan risiko hipoksia jenis ini.

3. Hipoksia anemia

Hipoksia anemia terjadi ketika seseorang tidak memiliki cukup sel darah merah untuk membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh yang lain. Seseorang bisa menjadi anemia, jika tubuhnya kekurangan sel darah merah atau menghasilkan sel darah merah yang cacat.

4. Hipoksia histotoksik

Hipoksia histotoksik terjadi ketika sel tidak dapat menggunakan oksigen dengan benar. Hipoksia jenis ini dapat membuat seseorang memiliki banyak oksigen yang masuk ke paru-paru dan masuk ke darah. Namun, ketika sudah sampai di jaringan tubuh, ada sesuatu yang membuat sel tidak bisa berfungsi dengan benar. Hipoksia jenis ini bisa terjadi karena seseorang mengalami keracunan sianida.

Cara Menangani Hipoksia

Merangkum clevelandclinic.org, seseorang yang mengalami salah satu dari jenis hipoksia tersebut melakukan perawatan tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah cara yang dapat digunakan dalam menangani hipoksia, yaitu:

1. Steroid inhalasi merupakan perawatan yang dapat membuka saluran udara seseorang untuk mengobati asma atau penyakit paru-paru lainnya.

2. Obat yang dapat membantu mengurangi kelebihan cairan pada paru-paru (diuretik).

3. Continuous positive airways pressure mask (CPAP) adalah salah satu perawatan untuk mengobati sleep apnea yang dapat menyebabkan hipoksia.

4. Oksigen tambahan yang bertujuan untuk mengobati hipoksia kronis. Nantinya, perangkat pengiriman oksigen akan dipasang ke hidung dengan masker atau tabung untuk meningkatkan jumlah oksigen yang masuk ke paru-paru dan turun ke alveoli.

5. Ventilasi mekanis di rumah sakit adalah salah satu perawatan ketika seseorang dalam keadaan hipoksia akut (serangan tiba-tiba).

Pilihan Editor: Apa Itu Hipoksia dan Kaitannya dengan Covid-19?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

4 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

16 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya

Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

19 hari lalu

Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

19 hari lalu

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?

Baca Selengkapnya

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

20 hari lalu

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?

Baca Selengkapnya

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

24 hari lalu

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

30 hari lalu

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

Dokter menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama TBC, waspadalah.

Baca Selengkapnya

Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

35 hari lalu

Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

Pulmonolog membagi tips untuk menjaga kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan sepanjang hayat. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Penyakit Popcorn Lung, Gangguan Pernapasan Akibat Menghirup Zat Kimia pada Makanan

13 Februari 2024

Mengenal Penyakit Popcorn Lung, Gangguan Pernapasan Akibat Menghirup Zat Kimia pada Makanan

Gejala penyakit popcorn lung sering terjadi 2 hingga 8 minggu setelah sakit atau terpapar bahan kimia berbahaya.

Baca Selengkapnya