Flu Burung Merebak, Masyarakat Diimbau Jangan Khawatir Berlebihan

Reporter

Antara

Rabu, 15 Maret 2023 13:40 WIB

Veterinarian menyuntik vaksin flu burung dan Newcastle Disease pada ayam di halaman Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung, Senin, 6 Maret 2023. Sebanyak 200 ekor ayam yang akan dibagikan untuk 50 kelompok Buruan Sae divaksin flu burung dan tetelo untuk pencegahan menyebarnya wabah flu burung. TEMPO/Prima mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Munculnya lagi kasus flu burung membuat banyak orang khawatir, apalagi ada semacam trauma setelah wabah COVID-19. Namun, Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair), Prof. Dr. Chairul Anwar Nidom, mengimbau masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan beredarnya kabar terkait kemunculan kembali virus flu burung.

"Munculnya virus flu burung merupakan peristiwa alamiah. Virus ditakdirkan oleh Allah dalam tubuhnya tidak memiliki kelengkapan, jadi tidak bisa menghasilkan energi sendiri. Tapi, dia diberikan tugas oleh Allah untuk memperbanyak diri," tutur Nidom.

Dia menjelaskan untuk bertahan hidup, virus harus mencari inang agar bisa mendapatkan energi. Hal ini dilakukan virus agar bisa memperbanyak diri.

"Kalau sakit berarti inang tidak siap didatangi virus," tambahnya.

Virus yang menginfeksi unggas ini dapat mengakibatkan kematian pada ayam dengan persentase hingga 100 persen. Meski demikian, belum ada bukti penelitian virus ini dapat menular antarmanusia.

Advertising
Advertising

"Sampai saat ini belum ada fakta yang mengatakan bahwa ini bisa menular ke sesama manusia," ujar Guru Besar Biologi Molekuler Virus Unair itu.

Ia mengimbau masyarakat tak perlu khawatir mengonsumsi produk unggas baik daging atau telur. Meski merupakan berbahaya, virus flu burung dapat mati akibat pemanasan.

"Sebelum dijual, ayam itu ada proses pencabutan bulu. Saat pencabutan bulu dilakukan pemanasan dengan air suhu 56 sampai 60 derajat Celcius, itu virus sudah mati," ujar Nidom.

Virus ini akan tetap ada saat ayam dalam keadaan hidup. Masyarakat juga diminta jangan mendekati kerumunan ayam karena punya potensi membawa virus. Sementara itu, produk telur juga tak perlu dihindari. Telur tidak memiliki potensi menularkan virus.

"Selain kulit telur, di dalam telur itu ada selaput tipis berwarna putih yang menjadi penyaring semua mikroba dari luar," ungkapnya.

Beli ayam potong
Nidom menyarankan untuk membeli ayam potong yang biasa dijual di pasar dibanding dalam keadaan hidup. "Jangan kemudian membeli ayam hidup dan dipotong sendiri, itu banyak risiko. Lebih baik beli yang sudah dipotong atau di warung yang sudah matang," kata Ketua Dewan Pembina Nidom Foundation tersebut.

Ia pun membagikan tips untuk mencegah penularan virus flu burung. Virus flu burung menular melalui hidung, mulut, dan mata. Memakai masker dapat menjadi cara mencegah penularan virus ini. Saat pandemi COVID-19 masyarakat diimbau untuk memakai masker. Meski saat ini kasus COVID-19 tidak seganas dulu, Nidom menyarankan kebiasaan memakai masker jangan dihilangkan.

"Dengan menggunakan masker, semua material, baik virus, debu, dan sebagainya bisa dihalangi oleh masker. Peluang virus flu burung masuk ke tubuh lebih kecil," paparnya.

Cara lain adalah selalu menjaga kesehatan. Jika tubuh memiliki kekebalan yang baik maka dapat mengurangi akibat buruk infeksi virus. Selain itu, masyarakat tak perlu panik dalam menghadapi hal ini.

"Jangan takut untuk menghadapi makhluk hidup (virus). Kalau takut bisa stres dan imun turun. Ini yang bisa menyebabkan berkembangnya virus menjadi berbahaya," tandasnya.

Pilihan Editor: Demam Tinggi dan Batuk, Waspadai Gejala Flu Burung

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

1 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

1 hari lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

3 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

20 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

21 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

21 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

25 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

27 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

28 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

29 hari lalu

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya