Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Demam Tinggi dan Batuk, Waspadai Gejala Flu Burung

Reporter

Peneliti karantina memeriksa ayam di peternakan unggas di Xiangyang, Provinsi Hubei, China, 3 Februari 2017. REUTERS/Stringer
Peneliti karantina memeriksa ayam di peternakan unggas di Xiangyang, Provinsi Hubei, China, 3 Februari 2017. REUTERS/Stringer
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjelaskan Indonesia sebagai salah satu negara dengan kasus kematian manusia akibat infeksi virus H51 penyebab flu burung yang terbanyak di dunia.

“Jadi flu burung juga harus diwaspadai karena yang sakit itu hewannya tapi bisa menular ke manusia,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi.

Ia mengatakan berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak kasus flu burung ditemukan pada 2003 hingga 2023, ada 871 kasus terkait flu burung pada manusia. Dari jumlah tersebut telah ditemukan 458 kematian akibat flu burung pada manusia. 

Sayangnya, 168 di antaranya terjadi di Indonesia dan menjadikan sebagai negara dengan kematian manusia akibat flu burung terbanyak di dunia. Jumlah tersebut disusul Mesir 120 kematian, Vietnam 64, Kamboja 38, dan Cina 32 kematian, merujuk pada data yang sama.

“Semua kasus yang terpapar unggas terinfeksi berasal dari kontak langsung,” ujar Imran.

Imran menjelaskan flu burung termasuk dalam penyakit zoonosis atau berasal dari hewan dan bisa menulari manusia. Biasanya, penyakit tersebut berasal dari kucing, anjing, atau kelelawar. Namun, flu burung disebabkan oleh unggas yang terinfeksi. 

Cara penularannya patut diwaspadai sebab dapat terjadi akibat adanya kontak langsung dengan sekret atau kotoran binatang yang terinfeksi. Penularan juga bisa melalui udara, terutama yang tercemar virus influenza. Berbagai benda yang telah terkontaminasi virus pun bisa menularkan ke manusia di mana masa inkubasi penularan terjadi dalam kurun waktu 1-7 hari dengan rata-rata penularan 3-5 hari.

“Saat ini terdapat tujuh varian utama (clade) dengan 38 subclade, di mana 21 di antaranya dilaporkan pada manusia,” paparnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Waspada penyakit zoonosis
Karena itu, Imran mengimbau masyarakat untuk terus waspada terhadap zoonosis dan memahami gejala infeksi flu burung pada manusia. Adapun, beberapa gejala yang ia sebutkan adalah demam lebih dari 38 derajat Celcius, lemas, batuk, nyeri tenggorokan, nyeri otot, nyeri perut, nyeri dada, dan diare.

“Utamanya pasien mempunyai riwayat dengan unggas yang sakit atau mati mendadak,” katanya.

Imran mengatakan setelah merasakan gejala, penyakit dapat berkembang sangat cepat menjadi penyakit paru berat dengan sesak napas, pneumonia, sindrom distres pernapasan akut, dan perubahan neurologis macam perubahan mental atau kejang. Imran meminta setiap pihak untuk secara komprehensif bekerja sama menjaga kesehatan, juga lingkungan, serta menerapkan prinsip satu sehat supaya flu burung tidak menyebar semakin meluas di Indonesia maupun secara global.

Imran juga meminta pihak yang mengalami gejala untuk tidak merasa takut dan mencegah kepanikan dalam masyarakat. Utamakan segera membawa orang yang diduga terinfeksi sehingga bisa segera dilakukan tata laksana yang sesuai dengan diagnosa di fasilitas kesehatan.

“Tentu saja penyakit zoonosis ini meskipun tidak terlalu banyak membunuh seperti COVID-19 dampaknya terhadap ekonomi cukup besar, terutama bagi para peternak,”tegasnya.

Pilihan Editor: Cegah Penularan Flu Burung dengan Pola Hidup Sehat dan Bersih

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Usia Pasien Kanker Paru di Indonesia 10 Tahun Lebih Muda Dibanding Luar Negeri

4 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Usia Pasien Kanker Paru di Indonesia 10 Tahun Lebih Muda Dibanding Luar Negeri

Perokok pemula di Indonesia jauh lebih muda dibanding di luar negeri. Akibatnya, usia pasien kanker paru di Indonesia pun 10 tahun lebih muda.


Mimpi Aneh Saat Demam, Apa Itu Fever Dream?

4 hari lalu

Ilustrasi anak tidur/mimpi buruk. Shutterstock.com
Mimpi Aneh Saat Demam, Apa Itu Fever Dream?

Mimpi yang sangat intens saat sakit atau demam kecenderungan kondisi fever dream


Demam usai Imunisasi Itu Wajar, Ini yang Perlu Dapat Perhatian Lebih

5 hari lalu

Petugas kesehatan memberikan vaksin polio kepada anak balita saat mendatangi salah satu rumah warga di wilayah terluar, Desa Lampuyang Pulau Beras, Kecamatan Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa 6 Desember 2022. Pemerintah menargetkan pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi (PIN) Polio di provinsi Aceh tersebut tuntas dalam waktu sebulan dengan menyasar 1,2 juta anak. ANTARA FOTO/Ampelsa
Demam usai Imunisasi Itu Wajar, Ini yang Perlu Dapat Perhatian Lebih

Anak demam usai imunisasi itu tidak usah dikhawatirkan. Yang perlu panik kalau demam itu menyebabkan kejang.


Kenali Perburukan Gejala Penyakit Paru Obstruktif Kronis

5 hari lalu

Ilustrasi paru-paru basah. Foto : halodoc
Kenali Perburukan Gejala Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) memiliki potensi dapat berubah menjadi perburukan gejala atau eksaserbasi. Simak penjelasan dokter.


Dampak Penyakit Paru Obstruktif Kronis pada Penderita, Kualitas Hidup Turun

6 hari lalu

ilustrasi sesak napas. shutterstock.com
Dampak Penyakit Paru Obstruktif Kronis pada Penderita, Kualitas Hidup Turun

Dokter mengingatkan penyakit paru obstruktif kronis dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup penderita.


Tanda-tanda Serangan Jantung yang Muncul Sebulan Sebelumnya

11 hari lalu

Ilustrasi wanita terkena serangan jantung. shutterstock.com
Tanda-tanda Serangan Jantung yang Muncul Sebulan Sebelumnya

Penelitian telah menemukan bahwa lebih dari 50 persen kasus serangan jantung telah menunjukkan tanda-tanda sejak sebulan atau lebih sebelumnya.


Hiperhidrosis, Apa Penyebab Keringat Berlebihan dan Gejalanya?

12 hari lalu

Ilustrasi wanita berkeringat. Freepik.com/Cookie_studio
Hiperhidrosis, Apa Penyebab Keringat Berlebihan dan Gejalanya?

Hiperhidrosis kondisi keringat berlebihan dalam situasi yang tidak biasa


Flu Burung Serang Unggas Liar, Brasil Darurat Kesehatan Hewan 180 Hari

12 hari lalu

Ilustrasi flu burung di Brasil. REUTERS/Dado Ruvic
Flu Burung Serang Unggas Liar, Brasil Darurat Kesehatan Hewan 180 Hari

Brasil mengumumkan darurat kesehatan hewan selama 180 hari di tengah kasus flu burung pada unggas liar


Bernapas Makin Cepat dan Dangkal, Apa Itu Takipnea?

15 hari lalu

ilustrasi sesak napas. shutterstock.com
Bernapas Makin Cepat dan Dangkal, Apa Itu Takipnea?

Takipnea istilah medis yang mengacu kondisi bernapas dangkal dan cepat


Nyamuk Jadi Hewan yang paling Banyak Bunuh Manusia, Kok Bisa?

19 hari lalu

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Nyamuk Jadi Hewan yang paling Banyak Bunuh Manusia, Kok Bisa?

Alasan utamanya adalah nyamuk merupakan vektor dari banyak penyakit zoonosis, terutama malaria. Simak selengkapnya di sini: