Emotional Eating, Keinginan Makan Bukan karena Lapar

Minggu, 19 Maret 2023 18:39 WIB

Ilustrasi wanita makan larut malam. Freepik.com/Tirachardz

TEMPO.CO, Jakarta - Emotional eating kondisi ketika seseorang makan, bukan karena lapar. Tapi, untuk meredakan tekanan emosional yang sedang dirasakan Orang yang mengalami emotional eating perasaanya akan lebih lega ketika menghabiskan banyak makanan. Kondisi itu bisa dialami siapa saja, anak-anak sampai lanjut usia.

Perbedaan kelaparan fisik dan emosional

Mengutip Healthline, beberapa tanda yang membedakan kelaparan fisik dan emosional, yaitu:

Advertising
Advertising

1. Kelaparan fisik berkembang seiring waktu. Kelaparan emosional muncul secara mendadak.

2. Kelaparan fisik menimbulkan sensasi kenyang ada keinginan berhenti makan. Kelaparan emosional tidak menimbulkan rasa kenyang yang berakibat makan berlebihan

3. Kelaparan fisik dipicu rasa lapar saat perut kosong. Sedangkan kelaparan emosional, karena kebutuhan rasa nyaman dan menenangkan

4. Orang yang kelaparan fisik cenderung terbuka untuk menyantap berbagai jenis makanan. Sedangkan kelaparan emosional muncul dorongan konsumsi junk food dan makanan manis

5. Makan karena kelaparan fisik cenderung tidak menyebabkan perasaan menyesal. Kelaparan emosional menimbulkan perasaan bersalah, karena makan terlalu banyak.

Penyebab emotional eating

1. Tekanan emosional

Merujuk Cleveland Clinic, stres memicu emotional eating. Saat stres, tubuh meningkatkan produksi hormon kortisol. Itu bisa mendorong keinginan konsumsi makanan manis dan asin sebagai alternatif kesenangan. Semakin tinggi tingkat stres yang tidak dikendalikan, makin besar pula dorongan emotional eating.

2. Meredam ketaknyamanan emosi

Makan bisa menjadi cara untuk meredam ledakan emosional yang menyebabkan ketaknyamanan. Itu termasuk kemarahan, ketakutan, kesedihan, kecemasan, kesepian, kebencian, dan rasa malu. Ketika seseorang mendapat kenyamanan emosional saat makan, mereka cenderung sering mengalami emotional eating.

3. Kebosanan atau perasaan hampa

Mengutip Help Guide, emotional eating juga karena dorongan kebosanan dan hampa. Orang makan berlebihan untuk mengisi waktu dan kekosongan. Makan membantu mereka mengalihkan perasaan hampa, tidak bertujuan, dan kekosongan.

4. Kebiasaan

Emotional eating berkembang akibat pengaruh kebiasaan masa kecil. Contohnya, semasa kecil orang tua memberikan banyak makanan apabila anaknya berhasil mencapai sesuatu. Kebiasaan itu terbawa sampai dewasa. Keinginan menghadiahi diri dengan banyak makanan ketika berhasil mencapai sesuatu.

Pilihan Editor: Makan Emosional Berdampak Buruk bagi Kesehatan, Ini 8 Cara Menghindarinya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

12 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

1 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

3 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

3 hari lalu

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

4 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

Pilihan Makanan Pengaruhi Kualitas Tidur, Simak Saran Pakar

6 hari lalu

Pilihan Makanan Pengaruhi Kualitas Tidur, Simak Saran Pakar

Pilihan makanan adalah pertimbangan penting untuk memastikan kualitas tidur yang baik. ada yang bisa membantu tidur sementara lain merusaknya.

Baca Selengkapnya

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

8 hari lalu

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

10 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.

Baca Selengkapnya

5 Makanan yang Bisa Meningkatkan Kadar Trombosit

10 hari lalu

5 Makanan yang Bisa Meningkatkan Kadar Trombosit

Kadar trombosit bisa ditingkatkan secara alami dengan mengonsumsi makanan berikut.

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

10 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya