TEMPO.CO, Jakarta - Minyak ikan adalah sumber omega-3, yakni EPA (Eicosapentaenoicacid) dan DHA (Docosahexaenoicacid), suatu asam lemak yang berperan penting bagi kesehatan dan nutrisi manusia.

Mengutip laman kkp.go.id, sumber minyak ikan dapat diproleh dari ikan yang mengandung lemak tinggi seperti famili Salmonidae, Clupeida, dan Scombridae. Contohnya ikan kod, ikan herring, ikan lemuru, dan ikan pelagis lainnya.

Dilansir dari sebuah studi berjudul Manfaat Minyak Ikan yang ditulis oleh Farah Zhafirah, minyak ikan memiliki banyak manfaat khususnya untuk bayi, seperti membantu perkembangan fisik dan motorik pada bayi.

Pada salah satu penelitian, minyak ikan telah dicampurkan pada bubur bayi dan hasilnya pertambahan berat badan dan perkembangan motorik bayi ke arah yang lebih baik.

Sebanyak 93,4 persen memiliki perkembangan motorik normal sesuai umurnya, dan 6,6 persen sisanya masih memiliki perkembangan berat badan dan psikomotorik yang terlambat, yaitu bayi yang berat badan awalnya sangat kurang dari standar WHO.

Manfaat lain dari minyak ikan untuk bayi adalah dapat meningkatkan kesehatan otak bayi, seperti memperbaiki daya ingat, berpikir, belajar hingga mempertimbangkan sesuatu. Bayi yang sudah diberikan minyak ikan sejak dini akan tumbuh menjadi anak yang pintar, sebab minyak ikan mengandung DHA yang baik untuk otak.

Tak hanya itu, mengonsumsi minyak ikan bagi bayi juga dapat mengurangi risiko penyakit asma dan meningkatkan kemampuan penglihatan. Polusi udara rentan membuat bayi mengalami asma sehingga asupan kaya EPA dan DHA harus diberikan pada bayi untuk mencegah asma. EPA dan DHA juga efektif untuk meningkatkan kesehatan mata.

MELINDA KUSUMA NINGRUM

Pilihan Editor: Tak Hanya Ikan Laut, Ikan Tawar Juga Bisa Dijadikan Minyak Ikan