Frambusia Infeksi Kulit Tersebab Bakteri, Bagaimana Gejalanya?

Reporter

Fani Ramadhani

Editor

Bram Setiawan

Kamis, 6 April 2023 11:23 WIB

Ilustrasi kulit gatal (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Frambusia kondisi infeksi bakteri Treponema pertenue. Bakteri bisa menyebar ketika seseorang bersentuhan dengan kulit orang lain yang terinfeksi, dikutip dari Verywell Health. Frambusia jika tidak segera diobati bisa menyebabkan kecacatan terutama anak-anak.

Gejala frambusia

Advertising
Advertising

Gejala frambusia biasanya terjadi dalam dua tahap. Tahap awal terjadi sekitar dua pekan hingga empat pekan setelah infeksi kulit. Saat tumbuh seperti kutil yang mulai muncul di tempat bakteri memasuki kulit. Luka ini biasanya tidak nyeri, tapi terasa gatal yang bisa terasa selama beberapa pekan atau berbulan-bulan. Selama fase tersebut bisa saja menyebar ke bagian tubuh yang lain.

Pada saat itu, lesi kuning dan bergelombang muncul di kulit atau jari yang mulai terasa sakit dan membengkak. Merujuk Medicine Net, faktor risiko utama frambusia, kontak langsung dengan orang yang memiliki lesi frambusia kulit itu.

Bakteri penyebab frambusia menginfeksi manusia jika terjadi luka atau pengikisan di kulit. Lingkungan kebersihan yang buruk dan kondisi yang kumuh juga meningkatkan faktor risiko

Masa inkubasi antara 9 hari hingga 90 hari. Tanpa pengobatan, infeksi bisa menyebabkan kecacatan. Mulanya frambusia muncul sebagai papiloma, tumor yang mirip kutil yang dipenuhi bakteri. Tahap lanjutan jika tak segera diobati papiloma atau benjolan itu akan menjadi borok.

Benjolan yang sangat menular jika tidak diobati bisa cepat menyebar ke orang lain. Frambusia sekunder selama beberapa pekan hingga berbulan-bulan setelah infeksi primer. Biasanya muncul dengan beberapa lesi kuning atau nyeri dan pembengkakan tulang panjang dan jari.

Terkadang frambusia dianggap seperti kusta, namun keduanya penyakit dengan penyebab bakteri yang berbeda. Kusta tersebab bakteri Mycobacterium leprae yang menyerang kulit dan jaringan saraf perifer juga mata dan selaput yang melapisi bagian dalam hidung. Sedangkan frambusia infeksi bakteri Treponema pertenue dan menyebar ketika adanya kontak kulit.

Pilihan Editor: Cara Bedakan Kulit Kering dan Eksim

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

5 Cara Menggunakan Parfum yang Benar

14 jam lalu

5 Cara Menggunakan Parfum yang Benar

Menggunakan parfum dengan benar dapat membuat aroma bertahan lebih lama dan lebih merata.

Baca Selengkapnya

7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

1 hari lalu

7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

Berikut kesalahan-kesalahan saat menggunakan parfum yang dapat mengurangi efektivitas dan bahkan menciptakan kesan negatif.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

1 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.

Baca Selengkapnya

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

5 hari lalu

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.

Baca Selengkapnya

Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

15 hari lalu

Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

Lanolin adalah pelembab kulit untuk mencegah dan mengatasi kulit yang kering, kasar, gatal, atau iritasi.

Baca Selengkapnya

Mengenang Roberto Cavalli, Desainer Legendaris yang Suka Tiru Kulit Binatang

16 hari lalu

Mengenang Roberto Cavalli, Desainer Legendaris yang Suka Tiru Kulit Binatang

Roberto Cavalli perancang busana asal Italia ternama itu tutup usia di angka 83 tahun.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

17 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

29 hari lalu

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.

Baca Selengkapnya

6 Kebiasaan Perawatan Kulit yang Memperparah Jerawat

30 hari lalu

6 Kebiasaan Perawatan Kulit yang Memperparah Jerawat

Jerawat adalah masalah umum pada orang dewasa dan beberapa kebiasaan perawatan kulit bisa membuatnya semakin parah.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

34 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya