7 Temuan Kasus Covid-19 Subvarian Baru: Omicron Subvarian Arcturus

Kamis, 20 April 2023 03:00 WIB

Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Covid-19 telah meruyak ke Indonesia sejak Maret 2020, terbaru temuan subvarian Arcturus. Pemerintah sempat menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Masyarakat atau PPKM untuk menekan angka penularan Covid-19.

Beberapa varian virus ini pun muncul. Varian terbaru adalah varian Omicron subvarian Arcturus atau XBB 1.16.

Kasus subvarian baru Covid-19

Pada hari Senin, 17 April 2023, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Mohammad Syahril mengumumkan tambahan kasus Covid-19 varian Omicron subvarian Arcturus. Terdapat lima kasus tambahan dari subvarian baru ini. Pengumuman tersebut disampaikan oleh Mohammad Syahril di konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta.

Dari temuan 5 kasus baru tersebut, dua pasien berasal dari Kota Surabaya dan tiga pasien lainnya berasal dari Kota Jakarta.

“Semua pasien sudah sembuh. Ada lima kasus, dua dari Surabaya, tiga ada di Jakarta. Alhamdulillah semuanya membaik dengan gejala yang ringan,” ucap Mohammad Syahril.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan telah mengumumkan temuan dua kasus subvarian baru Covid-19 di akun resmi Twitter Kementerian Kesehatan. Dua kasus tersebut ditemukan pada tanggal 5 April 2023.

Dari dua kasus tersebut, satu kasus berasal dari pelaku perjalanan luar negeri atau PPLN dan satu kasus transmisi lokal. Dengan begitu, sudah terdapat 7 kasus Covid-19 varian Omicron subvarian Arcturus.

Kasus Covid-19 di Indonesia masih stabil

Masih menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan, subvarian baru Covid-19 ini berasal dari India dan telah menyebar di berbagai negara.

“Ini asal mulanya dari India itu sangat banyak. Untuk Indonesia, kalau kita melihat dalam satu minggu terakhir memang ada kenaikan kasus dan sudah ditemukan dua kasus di awal pada tanggal 5 April. Dan, hari ini kita umumkan ditambah lima jadi 7 kasus,” kata Mohammad Syahril.

Meski terjadi kenaikan kasus di Indonesia, angka kematian masih belum batas yang ditetapkan oleh WHO, yakni di bawah 1/100.000 penduduk dan pasien yang dirawat masih belum di atas 5/100.000 penduduk.

“Jadi ini parameter-parameter, walaupun terjadi kenaikan, tapi masih menunjukkan angka-angka di bawah standar WHO itu masih stabil. Ini menjadi catatan kita semua sebagaimana peringatan WHO bahwasanya pandemi masih ada dan kemungkinan akan terjadi kenaikan kasus karena varian baru,” ujar Mohammad Syahril lagi.

KEMENKES

Pilihan editor : Dinkes DKI Jelaskan 5 Karakteristik Pasien Kasus Covid-19 Arcturus di Jakarta
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

22 jam lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

2 hari lalu

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

Presiden Jokowi mengharapkan industri kesehatan dalam negeri makin diperkuat.

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

4 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi APD di Kemenkes, KPK Panggil Saksi Lain untuk Konfirmasi Keterangan Politikus PDIP Ihsan Yunus

7 hari lalu

Kasus Korupsi APD di Kemenkes, KPK Panggil Saksi Lain untuk Konfirmasi Keterangan Politikus PDIP Ihsan Yunus

KPK mengatakan terdapat bukti mark up harga pada kasus korupsi APD di Kemenkes. Harga pengadaan APD sangat jauh dari kewajaran.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Minta Pemerintah Batalkan Pemecatan 249 Nakes di Manggarai

7 hari lalu

Anggota DPR Minta Pemerintah Batalkan Pemecatan 249 Nakes di Manggarai

Pemerintah pusat diminta menjembatani Pemerintah Kabupaten Manggarai dan nakes yang dipecat untuk menemukan solusi bersama.

Baca Selengkapnya

5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

8 hari lalu

5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

Tes kesehatan pra-nikah adalah langkah proaktif yang dapat membantu membangun dasar yang kuat untuk pernikahan yang sehat dan bahagia.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Ihsan Yunus Penuhi Pemeriksaan KPK sebagai Saksi Korupsi APD Kemenkes 2020

9 hari lalu

Politikus PDIP Ihsan Yunus Penuhi Pemeriksaan KPK sebagai Saksi Korupsi APD Kemenkes 2020

KPK memeriksa politikus PDIP Ihsan Yunus dalam kasus dugaan korupsi APD Kemenkes 2020 di Gedung Merah Putih KPK, Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

9 hari lalu

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

10 hari lalu

Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

Sebelumnya, ratusan pelamar D4 Bidan Pendidik dinyatakan lulus seleksi PPPK 2023, Namun, pada April 2024, NI PPPK dibatalkan oleh Kemenkes.

Baca Selengkapnya