Awas Tabungan Jebol, Ini Fase yang Terjadi Sebelum Alami Gangguan Psikologis Kecanduan Belanja

Senin, 24 April 2023 14:00 WIB

Suasana pusat perbelanjaan Lotte Shopping Avenue, Jakarta, Kamis, 2 Desember 2021. Jam operasional pusat perbelanjaan dan pusat perdagangan saat PPKM Level 2 juga dibatasi sampai pukul 21.00. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Rasa senang bisa timbul dengan berbagai cara. Salahsatunya ketika bisa memiliki barang kesukaan. Baik ketika diberi hadiah atau ketika bisa membelinya sendiri. Namun, rupanya ada rasa senang ketika mengeluarkan uang untuk membeli sesuatu. Perasaan bahagia, sensasi puas dan lega campur aduk menjadi satu ketika berhasil belanja barang kesukaan. Intensitasnya akan lebih sering bagi penderita kecanduan belanja.

Laiknya candu, bagi sebagian orang, gejolak perasaan itu ingin dirasakan berulang-ulang. Bahkan sensasi kesenangan saat belanja menjadi suatu pelarian dari rasa sedih yang dialami. Sama halnya seperti rasa lapar yang tidak terkontrol sehingga menyebabkan hasrat untuk terus makan, gangguan psikologis seseorang ketika terus menerus belanja barang konsumtif yang berlebihan dan tak terkontrol dapat dikategorikan sebagai suatu gangguan kejiwaan yang dikenal dengan Compulsive Buying Disorder atau CBD.

Seperti dilansir dari penelitian Donald W Black dengan judul “Compulsive Buying Disorder: Definition, Assessment, Epidemiology, and Clinical Management”, menyebut bahwa CBD merupakan perilaku berbelanja yang abnormal atau berlebihan dan dilakukan secara tidak terkontrol, berulang, dan selalu memiliki dorongan yang kuat untuk berbelanja. Tak jarang, hal itu jadi cara untuk menghilangkan stress, cemas, dan memuaskan diri. Sementara itu, gangguan tersebut muncul seiring dengan psikologis lainnya seperti mood disorders, anxiety disorders, substance use disorders, eating disorders, dan disorders of impuls control.

Gangguan psikologis tersebut tidak terjadi secara acak atau muncul secara tiba-tiba, seperti gangguan psikologis lainnya, CBD memiliki beberapa pola. Lebih lanjut, terhadap lima pola yang terjadi pada individu yang mengalami CBD, yakni:

  • Impulse purchase

Kelainan ini terjadi ketika selalu membeli barang secara impulsif atau tanpa memikirkan akibatnya. penyintas kelainan ini membeli barang tanpa pertimbangan. Biasanya penderita penyakit ini berpotensi menjadi seorang penimbun barang, karena Ia akan terus berbelanja tanpa disadari masih banyak barang baru yang belum Ia sentuh sama sekali.

  • Buyers high
Advertising
Advertising

Seseorang yang merasakan kegembiraan yang berlebih ketika Ia mempertimbangkan dan membeli barang. Namun rasa puas itu hanya sesaat. Ketika telah memiliki barang tersebut ia kehilangan rasa senang.

  • Shopping to dampen unpleasant emotions

Membeli barang secara berlebihan menjadi pelarian dari hidupnya yang kesepian. Orang ini biasanya membeli barang hanya untuk menghibur diri dari masalah dan penderitaan.

  • Guilt and remorse

Seseorang akan merasa bersalah dan menyesal, namun akan timbul rasa untuk melakukan “perbaikan” yang tidak lain adalah membeli sesuatu barang yang lain.

  • The pain of paying

Seseorang dengan kebiasaan seperti ini akan bergantung pada kartu kredit dibandingkan dengan uang tunai, karena mereka menganggap membayar dengan uang tunai adalah suatu hal yang menyakitkan dibandingkan dengan membayar menggunakan kartu kredit.

Seperti gangguan psikologis lainnya, CBD juga memiliki konsekuensi yang bersifat jangka pendek maupun konsekuensi jangka panjang. Dilansir dari laman yayasanpulih.org, berikut konsekuensi dari CBD atau kelainan belanja.

  • Konsekuensi jangka pendek bersifat positif, meliputi mengurangi stress, meningkatkan konsep diri dan meningkatkan hubungan interpersonal.
  • Konsekuensi jangka panjang bersifat negatif dan dapat berimbas kepada keadaan ekonomi dan psikologis. Konsekuensi ini meliputi meningkatkan tunggakan kartu kredit, memiliki hutang yang berlebihan, berkurangnya tabungan, terjerat kasus hukum, muncul perasaan rendah diri, meningkatnya rasa bersalah, depresi, cemas, frustasi dan munculnya konflik interpersonal.

Pilihan Editor:

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Langka ATM Tunai Pecahan Rp 20.000, Simak Lokasinya di Jakarta dan Bandung

20 hari lalu

Langka ATM Tunai Pecahan Rp 20.000, Simak Lokasinya di Jakarta dan Bandung

Anjungan Tunai Mandiri atau ATM pecahan Rp 20.000 semakin langka. Berikut lokasinya di Jakarta dan Bandung.

Baca Selengkapnya

Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran, Cegah dengan Tips Ini

26 hari lalu

Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran, Cegah dengan Tips Ini

Waspada peredaran uang palsu saat bagi-bagi THR menjelang Lebaran.

Baca Selengkapnya

Waspada Peredaran Uang Palsu, Begini Cara Bedakan Uang Asli dan Palsu

26 hari lalu

Waspada Peredaran Uang Palsu, Begini Cara Bedakan Uang Asli dan Palsu

Kebutuhan terhadap uang tunai mendekati lebaran meningkat. Namun, perlu waspada peredaran uang palsu. Ingat lagi bedakan uang asli dan palsu.

Baca Selengkapnya

Saat Risma Sebut Bansos Kemensos dalam Bentuk Uang Tunai Bukan Barang di Sidang Sengketa Pilpres MK

28 hari lalu

Saat Risma Sebut Bansos Kemensos dalam Bentuk Uang Tunai Bukan Barang di Sidang Sengketa Pilpres MK

Dalam sidang sengketa Pilpres 2024 yang digelar di Mahkamah Konstitusi, Menteri Sosial Tri Rismaharini sebut bansos diberikan dalam bentuk uang tunai, bukan barang.

Baca Selengkapnya

30 Maret Hari Bipolar Sedunia, Kenali Tipe dan Gejala Gangguannya

35 hari lalu

30 Maret Hari Bipolar Sedunia, Kenali Tipe dan Gejala Gangguannya

30 Maret diperingati sebagai Hari Bipolar Sedunia. Kenali tipe dan gejala bipolar.

Baca Selengkapnya

BI Jawa Barat Siapkan Uang Tunai Rp 13,2 Triliun untuk Lebaran, Ada 306 Titik Layanan

43 hari lalu

BI Jawa Barat Siapkan Uang Tunai Rp 13,2 Triliun untuk Lebaran, Ada 306 Titik Layanan

BI bersama perbankan menyiapkan uang tunai senilai Rp 13,2 triliun untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang periode Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Bank Indonesia NTB Siapkan Uang Tunai Rp 3,63 Triliun

44 hari lalu

Menjelang Lebaran, Bank Indonesia NTB Siapkan Uang Tunai Rp 3,63 Triliun

Bank Indonesia menyatakan jumlah tersebut sangat siap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada Ramadan hingga Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

44 hari lalu

Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

Menhub Budi Karya Sumadi memperkirakan titik kemacetan pada arus mudik Lebaran 2024 akan terjadi di ruas Jalan Tol Cipali.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2024, BRI Siapkan Uang Tunai Rp 34 Triliun

44 hari lalu

Libur Lebaran 2024, BRI Siapkan Uang Tunai Rp 34 Triliun

BRI menyiapkan uang tunai sebesar Rp 34 triliun menjelang libur Lebaran pada periode 6-15 April 2024 atau naik 5,3 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Bank Indonesia Jawa Barat Sediakan Uang Tunai Rp 13,2 Triliun

44 hari lalu

Menjelang Lebaran, Bank Indonesia Jawa Barat Sediakan Uang Tunai Rp 13,2 Triliun

Bank Indonesia Jawa Barat menyediakan uang tunai Rp 13,2 triliun menjelang lebaran.

Baca Selengkapnya