Dokter Anjurkan Puasa Syawal, Ini Alasannya

Reporter

Antara

Senin, 24 April 2023 16:01 WIB

Ilustrasi berbuka puasa di masjid. NOAH SEELAM/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Puasa Syawal disunahkan selama enam hari, terhitung sejak 2 Syawal atau sehari setelah Idul Fitri. Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania, mengatakan kaum Muslim dapat berpuasa Syawal dan rutin meminum herbal untuk mengeluarkan lemak dan meringankan kerja liver.

"Yang paling utama ketika berlebaran itu pintar mengatur (pola makan) jangan sampai berlebihan mengonsumsi makanan tinggi lemak," ujarnya.

Selain puasa Syawal, orang juga dapat mencoba minuman herbal sebelum menyantap makanan tinggi lemak seperti opor dan gulai yang biasanya disajikan saat Lebaran. Contohnya teh hijau ditambah kapulaga, teh hijau dengan jahe, atau variasi minuman lain seperti kunyit, temulawak, biji pala, dan ekstrak vanila.

"(Herbal) itu sebenarnya membantu tubuh bisa menormalisasi kembali kadar lemak di dalam darah sehingga nanti mencegah kolesterol jahat akibat memakan makanan tinggi lemak," jelas Inggrid.

Herbal ini bisa dikonsumsi untuk menggantikan minuman manis yang justru akan memperberat peradangan dalam tubuh. Mereka yang terdiagnosis kolesterol tinggi juga dapat meminum ramuan herbal untuk menurunkan kadarnya, misalnya menurunkan kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL), menaikkan kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL).

Advertising
Advertising

Terapkan gaya hidup sehat
Inggrid menyebut sejumlah herbal, antara lain teh hijau, kunyit, jahe, temulawak, temu kunci, kencur, rempah-rempah seperti cengkih, pala, lada hitam, kapulaga, kembang lawang, bawang putih, sambiloto, dan habbatussauda atau jintan hitam bisa menurunkan kolesterol. Namun dia mengingatkan herbal ini harus dikonsumsi secara rutin dan orang-orang perlu tetap mengatur pola makan.

"Bukan berarti minum herbal terus makan seenak saja, tinggi lemak berlebihan," ujarnya.

Inggrid mengingatkan konsumsi herbal merupakan bagian dari penerapan gaya hidup sehat seperti rutin berolahraga, kualitas tidur yang baik, mengendalikan stres, yang semuanya akan berpengaruh pada kadar kolesterol dalam tubuh.

Terkait puasa usai Ramadan, pakar gizi dari Burjeel Medical City di Abu Dhabi, Rayan Ali, mengatakan kaum muslim dapat mempertimbangkan puasa dua kali seminggu. Menurutnya, penelitian ilmiah menunjukkan puasa intermiten menyehatkan tubuh dan pikiran. Selain puasa, Ali juga merekomendasikan aktif berolahraga seusai Ramadan karena kegiatan ini memungkinkan tubuh menghasilkan hormon bahagia endorfin, yang membantu mengendalikan rasa lapar dan berdampak positif pada suasana hati.

Pilihan Editor: 9 Tanaman Herbal yang Mudah Ditanam di Rumah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kondisi Kolesterol Tahapan Lanjut Bisa Terlihat dari Tanda di Wajah

6 hari lalu

Kondisi Kolesterol Tahapan Lanjut Bisa Terlihat dari Tanda di Wajah

Gejala kolesterol tahapan lanjut dapat dilihat secara fisik dan dirasakan tubuh. Antara lain, bisa ditandai dari wajah. Apa saja?

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

7 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

8 hari lalu

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.

Baca Selengkapnya

Cara dan Waktu yang Tepat untuk Cek Kolesterol

13 hari lalu

Cara dan Waktu yang Tepat untuk Cek Kolesterol

Salah satunya dengan cek kolesterol rutin. Hal ini agar seseorang bisa melakukan pengobatan-pengobatan lebih cepat

Baca Selengkapnya

Tradisi Unik Lebaran Ketupat di 5 Daerah, Salah Satunya Madura Rayakan Tellasan Topak

14 hari lalu

Tradisi Unik Lebaran Ketupat di 5 Daerah, Salah Satunya Madura Rayakan Tellasan Topak

Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi yang berbeda untuk merayakan lebaran ketupat yang biasanya pada 7 atau 8 syawal.

Baca Selengkapnya

Usai Santap Menu Lebaran Normalkan Kolesterol dengan 5 Buah-buahan Ini, Termasuk Alpukat dan Nanas

14 hari lalu

Usai Santap Menu Lebaran Normalkan Kolesterol dengan 5 Buah-buahan Ini, Termasuk Alpukat dan Nanas

Beberapa buah dapat menurunkan kadar kolesterol. Saatnya mengonsumsi alpukat, buah beri hingga nanas untuk luruhkan kolesterol jahat.

Baca Selengkapnya

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

15 hari lalu

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

6 Buah Penurun Kolesterol Usai Kebanyakan Menyantap Hidangan Lebaran

16 hari lalu

6 Buah Penurun Kolesterol Usai Kebanyakan Menyantap Hidangan Lebaran

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kadar kolesterol dalam tubuh, terutama setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula selama perayaan Lebaran.

Baca Selengkapnya

Puasa Syawal Berapa Hari? Ini Waktu Pelaksanaan dan Bacaan Niatnya

18 hari lalu

Puasa Syawal Berapa Hari? Ini Waktu Pelaksanaan dan Bacaan Niatnya

Puasa Syawal berapa hari? Puasa Syawal dilakukan selama 6 hari setelah Idul Fitri. Berikut ini ketentuan, waktu pelaksanaan, dan bacaan niatnya.

Baca Selengkapnya

Hidangan Lebaran Penuh Kolesterol, Inilah 10 Makanan dan Minuman yang Dapat Mengurangi Kadar Kolesterol

18 hari lalu

Hidangan Lebaran Penuh Kolesterol, Inilah 10 Makanan dan Minuman yang Dapat Mengurangi Kadar Kolesterol

Makanan dan minuman ini bisa menjadi alternatif pilihan untuk mengurangi kadar kolesterol dalam darah.

Baca Selengkapnya