TEMPO.CO, Jakarta - Makanan tinggi gula cenderung memiliki kalori tinggi sehingga membuatnya mudah dikonsumsi secara berlebihan dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2. Mengacu beberapa penelitian dan saran ahli gizi, mengurangi adalah keharusan dan bisa dimulai dari gula yang ada pada makanan atau minuman.

"Salah satu perubahan paling sederhana yang bisa dilakukan adalah mengurangi minuman soda,” kata ahli gizi Lily Soutter.

Bagi yang benar-benar kecanduan minuman soda yang manis, bisa jadi mengalihkan kebiasaan tersebut bukan perkara gampang. Akan tetapi, upaya tersebut wajib dilakoni demi menuntaskan sisa hidup yang lebih sehat. Ia juga menilai perlu untuk memperhatikan setiap label makanan yang menampilkan tanda peringatan di bagian kemasan sehingga memudahkan untuk membandingkan dan memilih produk yang lebih sehat.

"Pertimbangkan beralih ke buah segar utuh dengan serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat serta dapat membuat kenyang,” jelasnya.

Ilustrasi minuman bersoda (Pixabay.com)

Cari pemicu
Soutter mengatakan, "Anda tidak akan makan tiga buah jeruk dalam waktu bersamaan tetapi sangat mudah meminum segelas jus buah segar dalam hitungan detik."

Para pakar juga menyarankan untuk melihat hal-hal apa saja yang menjadi pertimbangan awal orang untuk mencicipi makanan manis. Ahli gizi dan pendiri Instate Fitness, Wes Santos, menilai mengidam gula yang tinggi sering kali disebabkan stres lingkungan.

Jadi, alih-alih mengudap camilan manis, luangkan waktu sejenak untuk bertanya pada diri sendiri tiga pertanyaan ini, "Apakah saya stres? Apakah saya haus? Atau apakah saya emosional?" Setelah itu, orang mungkin dapat memutuskan makanan apa yang paling cocok untuk menemani keseharian.

Pilihan Editor: Penyebab Makanan Manis Bikin Ketagihan