TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa penelitian mencatat makanan manis yang memadukan kandungan gula tinggi dengan lemak serta garam dapat menyebabkan kondisi yang disebut hiperpalatabel. Kondisi ini bermakna orang akan cenderung makan sesuatu lebih banyak daripada yang dibutuhkan meskipun sudah merasa kenyang.
Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan makanan tinggi gula dan lemak sesungguhnya mampu mengatur ulang otak untuk menuntut lebih banyak konsumsi pada masa datang. Para peneliti di Institut Riset Metabolisme Max Planck di Koeln, Jerman, melakukan uji coba kepada sekelompok relawan dengan memberikan sebuah puding kecil yang mengandung banyak lemak dan gula setiap hari selama delapan minggu.
Sementara kelompok terkontrol juga mendapatkan puding yang mengandung lemak dan gula yang sama. Hasilnya, otak anggota kelompok pertama mulai lebih merespons makanan pencuci mulut tinggi gula dan lemak, menunjukkan aktivasi penting dalam sistem dopaminergik atau wilayah di otak yang bertanggung jawab atas rasa, motivasi, dan penghargaan.
Ilustrasi minuman manis (pixabay.com)
"Pengukuran aktivitas otak menunjukkan otak mengatur ulang dirinya sendiri untuk lebih memilih makanan yang memuaskan. Melalui perubahan ini, tanpa disadari kita akan selalu lebih memilih makanan yang mengandung banyak lemak dan gula," kata Prof. Marc Tittgemeyer yang memimpin penelitian tersebut.
Lalu, apakah konsumsi gula berlebihan buruk meski tidak menyebabkan kelebihan kalori dan obesitas? Penelitian tersebut tidak membeberkan bukti yang jelas. Meski demikian, ada beberapa bukti gula dapat membebani kerja hati, menyebabkan masalah jangka panjang, serta peradangan kronis yang dapat menjadi penyebab penyakit jantung. Selain itu, asupan gula berlebih mampu menyebabkan kerusakan gigi yang disebabkan oleh asam yang diproduksi saat bakteri di mulut memecah senyawa tersebut.
Pilihan Editor: Ragam Makanan Manis Kesukaan Anak dan Cara Membatasinya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.