Makna Hari Buruh atau May Day, Beserta Sejarahnya yang Diperingati Setiap 1 Mei

Reporter

Tempo.co

Minggu, 30 April 2023 22:33 WIB

Massa Gerakan Butuh Bersama Rakyat (Gebrak) dan KASBI memperingati Hari Buruh International dengan longmarch menuju Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 1 Mei 2019. Salah satunya tuntutan tersebut adalah pencabutan Peraturan Pemerintah (PP) No 78 Tahun 2015. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tanggal 01 Mei 2023 selalu diperingati sebagai Hari Buruh atau yang biasa dikenal sebagai May Day. Biasanya setiap 01 Mei atau Hari Buruh ditetapkan sebagai hari libur di beberapa negara. Hari peringatan ini awalnya muncul dari usaha para buruh atau serikat pekerja untuk merayakan keberhasilan mereka melawan para kapitalis yang berkuasa.

Di Indonesia, Hari Buruh selalu identik dengan perayaan demo buruh dari berbagai daerah untuk menyuarakan hak-hak mereka yang belum terpenuhi dengan baik dan masih diperjuangkan. Berikut ini makna Hari Buruh atau May Day Beserta sejarahnya yang diperingati setiap 1 Mei.

Pengertian Hari Buruh

Hari Buruh atau May Day sedunia diperingati setiap tanggal 01 Mei. Melansir dari Britannica, pada abad ke-19, para pekerja di Amerika Serikat menuntut hak-hak mereka sebagai pekerja yang salah satunya adalah mengenai jam kerja maksimum delapan jam sehari. Beralih ke Chicago pada 1886, May Day diperingati untuk mengenang peristiwa Kerusuhan Haymarket, di mana terjadi bentrokan antara buruh dan polisi.

Kemudian sebelum terjadi peristiwa Kerusuhan Haymarket, sebuah organisasi buruh terbesar di Amerika (Knights of Labour) yang mendukung gerakan para pekerja untuk mogok kerja dan melakukan demo. Setelah itu, baru terjadi kerusuhan di Haymarket Chicago.

Advertising
Advertising

Selanjutnya dilansir dari Times, pada tahun 1889 Konferensi Sosialis Internasional ditetapkan 01 Mei sebagai Hari Libur Internasional Buruh (Hari Buruh Internasional) guna memperingati terjadinya peristiwa Haymarket.

Sejarah Hari Buruh atau May Day yang Diperingati Setiap 1 Mei di Indonesia

Hari Buruh di Indonesia selalu identik dengan perayaan di mana para serikat pekerja bergabung untuk menggelar aksi demo guna menyampaikan hak-hak dan tuntutan para pekerja kepada pemerintah. Sejarah Hari Buruh di Indonesia mulai terjadi pada zaman Hindia Belanda.

Pada tahun 1918, Serikat Buruh Kung Tang Hwee memperingati Hari Buruh yang diambil dari ide Adolf Baars, seorang tokoh sosialis dari Belanda yang mengkritik harga sewa tanah kaum buruh yang terlalu rendah untuk perkebunan. Selain itu, mereka bekerja sangat keras namun gaji yang diterima tidak pantas atau di bawah standar.

Pada 1926 Hari Buruh ditiadakan sebab pada saat itu para pekerja kereta api melakukan aksi mogok kerja setelah mereka mengetahui bahwa gaji mereka dipotong tanpa alasan yang jelas. Namun para petinggi kereta api meminta para buruh untuk segera kembali masuk kerja jika tidak masuk dengan segera maka akan dilakukan pemecatan secara massal.

Kemudian pada tahun 1948, setiap 1 Mei, buruh diizinkan untuk tidak bekerja sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1948. Undang-Undang tersebut tidak hanya mengatur tentang hak pekerja, tetapi juga mengatur tentang hak perempuan sebagai pekerja serta perlindungan anak. Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, 1 Mei ditetapkan sebagai Hari Buruh Nasional dan sering kali diwarnai dengan aksi demonstrasi di berbagai daerah. Oleh karena itu, setiap tanggal 1 Mei, buruh kerap melakukan demonstrasi.

Dilansir dari Tempo, dalam rangka memperingati May Day 2023, Partai Buruh dan serikat pekerja lainnya mengajukan enam tuntutan, antara lain:

  • Mencabut UU Omnibus Undang-Undang Cipta Kerja
  • Mencabut Parliamentary Threshold 4 persen
  • Menyetujui RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PRT)
  • Menolak RUU Kesehatan
  • Mereformasi sektor pertanian dan memperkuat kedaulatan pangan
  • Memilih Presiden 2024 yang mendukung hak-hak buruh dan kelompok pekerja

Maka dari itu penting untuk kita menghargai perjuangan buruh karena mau bagaimanapun para pekerja tersebut telah membantu memajukan perusahaan tempat mereka bekerja. Oleh sebab itu, momen Hari Buruh selalu menjadi momen untuk merenung dan diambil pelajaran berharga mengenai pekerjaan dan perjuangan setiap orang.

Dwi Lucy Susetiowati | Berbagai Sumber

Pilihan Editor: 50 Ribu Buruh Aksi May Day Besok, Kemnaker: Yang Penting Dilakukan Tertib

Berita terkait

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

3 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

Berikut profil dari 4 tokoh hari buruh: Marsinah, Muchtar Pakpahan, Widji Thukul, dan Jacob Nuwa Wea

Baca Selengkapnya

Mengenal Serikat Pekerja Kampus: Pejuang Tercapainya Fungsi Pendidikan

3 hari lalu

Mengenal Serikat Pekerja Kampus: Pejuang Tercapainya Fungsi Pendidikan

SPK adalah serikat pekerja kampus mewadahi pekerja di bidang atau sektor pendidikan tinggi dengan meningkatkan kesejahteraan seluruh pekerja di kampus

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

3 hari lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

3 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

3 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

3 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

3 hari lalu

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

Dewi mempertanyakan jumlah tanah yang sudah dikembalikan kepada rakyat dalam agenda reforma agraria Jokowi.

Baca Selengkapnya

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

4 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

4 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

4 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya