Pekerjaan Tak Sesuai Harapan, Apa yang Harus Dilakukan?

Reporter

Antara

Senin, 1 Mei 2023 21:03 WIB

Ilustrasi pekerja milenial/BRI

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog klinis dewasa Tiara Puspita mengatakan orang yang belum dapat pekerjaan sesuai harapan bukan berarti jadi jalan buntu untuk bisa mencapai kesuksesan.

"Pada kenyataannya tidak semua orang dapat bekerja atau memilih jurusan apa yang diharapkan dan itu sebetulnya bukan jadi artinya jalan buntu untuk bisa sukses," kata psikolog lulusan Universitas Indonesia itu.

Dalam beberapa kasus, orang mungkin memiliki keahlian yang baik dalam pekerjaan yang digelutinya saat ini. Namun, sebetulnya pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan minatnya. Mengingat minat berkaitan dengan motivasi maka akan sulit baginya apabila harus bertahan dalam jangka waktu lama di bidang pekerjaan atau perusahaan yang tak sesuai minatnya.

Jika merasa pekerjaan saat ini tidak sesuai dengan minat, ini bisa disiasati dengan merefleksikan kembali apakah ia memang memiliki kebutuhan dan keinginan untuk mempelajari suatu bidang pekerjaan yang baru dan diminati. Minat terhadap bidang yang baru tersebut kemudian dapat dijadikan motivasi untuk bisa mencapai kesuksesan. Walaupun harus kembali ke tahap pembelajaran dari nol, Tiara percaya keberhasilan dapat diraih.

"Ketika ada kebutuhan dan keinginan untuk mempelajari suatu materi atau bidang pekerjaan tertentu, dia bisa berhasil. Jadi, tergantung dari bagaimana orang itu menyiasati kebutuhan, keputusan yang dia buat, dan bagaimana menjalani ke depannya," tutur Tiara.

Advertising
Advertising

Pentingnya tes minat
Belajar dari kasus tersebut, Tiara pun mengingatkan pentingnya menjalani tes minat dan bakat sebelum benar-benar memasuki dunia kerja. Bahkan, tes ini dianjurkan untuk dilakukan sedini mungkin sejak masih usia belia.

"Sehingga pada saat bekerja nantinya mungkin tidak perlu catch up atau terlalu struggling untuk bisa mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki dibandingkan orang yang mempelajari itu dari nol atau mungkin sesuatu yang tidak sesuai dengan minatnya," paparnya.

Akan tetapi, dia mengingatkan orang yang memiliki bakat pun belum tentu bisa serta merta bertransformasi menjadi ahli di bidangnya apabila bakat tersebut tidak dilatih dan diasah secara optimal. Keahlian dapat terbentuk melalui proses pembelajaran, baik melalui pendidikan formal maupun nonformal seperti pelatihan atau kursus, beserta pengalaman-pengalaman terkait bidang tertentu.

"Sesuatu yang dipelajari melalui pendidikan atau sekolah atau kursus-kursus atau pelatihan-pelatihan di luar pendidikan formal itu juga sebenarnya bisa melatih keahlian juga dengan pengalaman dalam bidang pekerjaan atau keseharian kita," tandasnya.

Pilihan Editor: Perlunya Dukungan Rekan Kerja bagi Kesehatan Mental

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

21 jam lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

22 jam lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

1 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

1 hari lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

1 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

3 hari lalu

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

Agar tak ada masalah dalam pekerjaan, cobalah hindari mengucapkan kalimat-kalimat berikut meski bos adalah teman sendiri.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

6 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

6 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

6 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya