Pemicu Penyakit Sifilis, Awas Hubungan Seks Berisiko

Reporter

Antara

Jumat, 12 Mei 2023 09:46 WIB

Ilustrasi kondom atau pengaman (Freepik)

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan 20.783 orang terkonfirmasi terinfeksi sifilis dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia selama 2022. Kemenkes menyatakan penularan penyakit sifilis dapat dipicu aktivitas seksual yang menyimpang penderitanya.

“Sifilis bisa dipicu aktivitas seks yang menyimpang seperti penetrasi, seks oral, atau seks anal,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi.

Imran menuturkan sifilis disebabkan bakteri jenis Treponema Pallidum yang biasanya menginfeksi tubuh manusia melalui luka di alat kelamin, anus, bibir, maupun mulut. Hubungan seks yang berisiko hanya akan memperlebar potensi penularan karena dilakukan tanpa menggunakan kondom.

Risiko tertular sifilis akan semakin besar bila orang terkena Infeksi Menular Seksual (IMS) yang menyebar dengan cepat melalui jaringan seksual dengan banyaknya pasangan seksual atau berganti-ganti. Dalam kasus ini biasanya berupa pekerja seks (PS) yang menularkan infeksi ke pelanggan atau pasangannya.

Kelompok "jembatan" laki-laki juga mampu menularkan IMS ke pasangan seksual yang lain. Lebih lanjut Imran menjelaskan wanita yang berisiko rendah mendapatkan IMS dari pasangan tetap bisa menularkan infeksi ke bayi baru lahir selama masa kehamilan.

Advertising
Advertising

“Sifilis adalah penyakit yang juga berpotensi ditularkan dari ibu hamil penderita ke bayinya. Sifilis bawaan pada bayi baru lahir disebut dengan istilah sifilis kongenital,” jelasnya.

Gunakan kondom
Menurut Imran, banyak cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko penularan sifilis. Misalnya bersikap abstain atau menghindari berhubungan seks dan menghindari berganti-ganti pasangan. Ia juga menganjurkan masyarakat tidak menyepelekan manfaat kondom.

“Penggunaan kondom dapat mengurangi risiko tertular sifilis tetapi hanya jika kondom menutupi luka sifilis,” ujarnya.

Masyarakat juga diharapkan dapat menghindari narkoba. Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan lain yang tidak sesuai anjuran dokter dikhawatirkan mendorong orang untuk mempraktikan hubungan seksual yang tidak aman. Selain itu, bila sudah melakukan skrining dan terbukti positif sifilis, Imran meminta pasien segera memberi tahu pasangan masing-masing. Dengan begitu, pasangan dapat melakukan tes untuk mendeteksi penularan sehingga bisa mendapatkan pengobatan lebih awal.

Terkait skrining, berdasarkan data Kemenkes yang dihimpun pada 2022, lima provinsi dengan penemuan pasien sifilis terbanyak ada di Papua 3.864 pasien, Jawa Barat 3.186, DKI Jakarta 1.897, Papua Barat 1.816, dan Bali 1.300. Sementara untuk provinsi dengan jumlah pasien yang paling banyak dites sifilis berada di Jawa Barat 305.816 jiwa, Jawa Timur 273.479, Jawa Tengah 167.303, DKI Jakarta 71.037, dan Banten 63.451.

Pilihan Editor: 5 Kiat Mencegah Penularan Sifilis

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

15 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Bicara Domba, dari Evolusi dan Ras hingga Kondom dan Kloning

26 hari lalu

Guru Besar IPB Bicara Domba, dari Evolusi dan Ras hingga Kondom dan Kloning

Domba disebut pakar ekologi dari IPB ini sangat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sekaligus salah satu hewan ternak yang unik.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Konstitusi Uganda Pertahankan Undang-Undang Anti-LGBTQ

30 hari lalu

Mahkamah Konstitusi Uganda Pertahankan Undang-Undang Anti-LGBTQ

Mahkamah Konstitusi Uganda hanya merubah beberapa bagian dalam undang-undang anti-LGBTQ.

Baca Selengkapnya

Kondom Bantu Cegah Infeksi Menular Seksual Hingga 90 Persen

20 Februari 2024

Kondom Bantu Cegah Infeksi Menular Seksual Hingga 90 Persen

Penggunaan kondom dapat mengurangi risiko penyakit menular yang disebabkan oleh hubungan seksual, seperti HIV atau Infeksi Menular Seksual,

Baca Selengkapnya

Kasus Sifilis Naik Pesat di AS, Ketahui Pemicu dan Pengobatannya

6 Februari 2024

Kasus Sifilis Naik Pesat di AS, Ketahui Pemicu dan Pengobatannya

Kasus sifilis melonjak di Amerika Serikat. Penurunan perilaku seks aman, terutama pada anak-anak muda, disebut sebagai faktor kenaikan kasus sifilis.

Baca Selengkapnya

Guru di Amerika Serikat Terancam Penjara Seumur Hidup karena Berhubungan Seksual dengan Murid

24 Januari 2024

Guru di Amerika Serikat Terancam Penjara Seumur Hidup karena Berhubungan Seksual dengan Murid

Seorang guru di Amerika Serikat terancam hukuman seumur hidup karena berhubungan seksual dengan muridnya.

Baca Selengkapnya

Awas, Rambut Rontok Juga Bisa Jadi Gejala Sifilis

31 Desember 2023

Awas, Rambut Rontok Juga Bisa Jadi Gejala Sifilis

Tak hanya karena stres atau keturunan, rambut rontok juga bisa jadi gejala sifilis atau penyakit yang ditularkan lewat hubungan seks.

Baca Selengkapnya

Kenali Cara Penularan HIV/AIDS, Apakah Bisa Akibat Berpelukan?

2 Desember 2023

Kenali Cara Penularan HIV/AIDS, Apakah Bisa Akibat Berpelukan?

Memperingati Hari AIDS Sedunia, kenali kembali penyebab penularan virus HIV/AIDS ini dan hal apa saja yang tidak menularkannya.

Baca Selengkapnya

Kasus Cacar Monyet di Jakarta Bertambah Lagi, Kini Total 37 Kasus

18 November 2023

Kasus Cacar Monyet di Jakarta Bertambah Lagi, Kini Total 37 Kasus

Hingga saat ini ada 20 pasien aktif cacar monyet yang masih menjalani isolasi di rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Pada Usia Berapa Pemberian Vaksin HPV Paling Optimal?

14 November 2023

Pada Usia Berapa Pemberian Vaksin HPV Paling Optimal?

Pakar menjelaskan vaksin HPV lebih optimal diberikan saat memasuki praremaja dan belum aktif secara seksual dibanding diberikan kala dewasa.

Baca Selengkapnya