Mengenal Kasus Sifilis dan Tahapannya

Minggu, 14 Mei 2023 19:30 WIB

Ilustrasi penyakit kelamin pada pria. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kemenkes mencatat adanya peningkatan kasus sifilis dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) dalam WebMD, tingkat kasus baru sifilis mengalami penurunan pada 1990-an. Sejak pelaporan dimulai pada 1941, sifilis mencapai titik terendah pada tahun 2000. Tetapi sejak saat itu, sifilis terus meningkat. Pada 2021, angka sifilis di Amerika Serikat mencapai 51,5 kasus per 100 ribu orang. Ini adalah angka tertinggi sejak 1990.

Sifilis pernah menjadi ancaman kesehatan yang utama bagi masyarakat. Penyakit tersebut bisa menyebabkan masalah jangka panjang yang serius seperti radang sendi, kerusakan otak, dan kebutaan. Hingga akhir 1990-an saat penisilin antibiotik dikembangkan, tidak terdapat pengobatan yang efektif untuk itu. Orang yang terinfeksi seringkali tidak mengetahui bahwa dirinya tengah mengidap penyakit sifilis dan menularkannya pada pasangan seksualnya.

Sifilis merupakan penyakit sangat menular yang sebagian besar menyebar melalui aktivitas seksual, termasuk seks oral dan anal.

Melansir Mayo Clinic, sifilis adalah infeksi bakteri yang biasanya disebarkan melalui kontak seksual. Penyakit ini dimulai sebagai luka yang tidak nyeri, biasanya pada alat kelamin, rektum atau mulut. Dengan luka itu, sifilis dapat menyebar dari orang ke orang melalui kontak kulit atau selaput lendir.

Setelah infeksi awal, bakteri sifilis di dalam tubuh bisa tetap tidak aktif selama beberapa dekade, sebelum menjadi aktif kembali. Sifilis berkembang secara bertahap, dan gejala pada setiap tahapnya bervariasi. Namun tahapnya mungkin tumpang tindih, dan gejalanya tidak selalu terjadi dalam urutan yang sama. Seseorang mungkin terinfeksi sifilis tanpa memperhatikan gejala apapun selama bertahun-tahun.

Tahap Sifilis

1. Sifilis primer

Advertising
Advertising

Tahap pertama sifilis ialah luka kecil yang disebut chancre (SHANG-kur). Lukanya muncul di area bakteri masuk ke dalam tubuh. Kebanyakan orang yang terinfeksi sifilis hanya mengembangkan satu chancre, sementara beberapa orang mengembangkan beberapa di antaranya. Biasanya chancre berkembang sekitar tiga minggu selepas paparan. Banyak orang yang menderita sifilis tidak memperhatikan chancre karena biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, dan mungkin tersembunyi di dalam vagina atau rektum. Luka ini akan sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu tiga hingga enam minggu.

2. Sifilis sekunder

Beberapa minggu setelah penyembuhan chancre asli, seseorang mungkin akan mengalami ruam yang dimulai pada batang tubuh. Namun ini akhirnya akan menutupi seluruh tubuh, bahkan telapak tangan dan telapak kaki. Biasanya ruam tersebut tidak gatal dan dapat disertai dengan luka seperti kutil di mulut atau area genital. Beberapa orang juga mengalami kerontokan rambut, nyeri otot, demam, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Tanda dan gejala itu bisa hilang dalam beberapa minggu atau berulang kali datang dan pergi selama setahun.

3. Sifilis laten

Apabila sifilis tidak diobati, penyakit tersebut akan berpindah dari tahap sekunder ke tahap tersembunyi (laten), ketika tidak mempunyai gejala. Tetapi laten dapat berlangsung selama bertahun-tahun. Tanda dan gejalanya mungkin tidak pernah kembali, atau penyakit bisa berlanjut ke tahap tersier.

4. Sifilis tersier

Sekitar 15 sampai 30 persen orang terinfeksi sifilis yang tidak memperoleh pengobatan akan mengalami komplikasi yang dikenal dengan sifilis tersier. Pada stadium akhir, sifilis dapat merusak otak, saraf, mata, jantung, pembuluh darah, hati, tulang, dan persendian. Masalah itu bisa terjadi bertahun-tahun setelah infeksi awal tidak diobati.

Pada tahap apapun, sifilis dapat menyebar dan antara lain menyebabkan kerusakan otak serta sistem saraf dan mata. Sifilis juga bisa ditularkan dari ibu ke anak yang belum lahir.

Bayi yang lahir dari wanita yang menderita sifilis bisa terinfeksi melalui plasenta atau selama masa kelahiran. Sebagian besar bayi baru lahir dengan sifilis kongenital tidak menunjukkan gejala, kendati beberapa mengalami ruam pada telapak tangan dan telapak kaki. Tanda dan gejala selanjutnya mungkin termasuk ketulian, serta kelainan bentuk gigi dan hidung pelana.

Tetapi bayi yang lahir dengan sifilis juga dapat lahir terlalu dini, bisa meninggal dalam kandungan sebelum dilahirkan atau dapat meninggal setelah lahir. Sifilis bisa disembuhkan, terkadang dengan satu suntikan penisilin. Namun tanpa pengobatan, sifilis dapat sangat merusak jantung, otak atau organ lain, serta bisa mengancam jiwa.

TIM TEMPO

Pilihan editor : 5 Kiat Mencegah Penularan Sifilis
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

2 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

4 hari lalu

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

Presiden Jokowi mengharapkan industri kesehatan dalam negeri makin diperkuat.

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

6 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi APD di Kemenkes, KPK Panggil Saksi Lain untuk Konfirmasi Keterangan Politikus PDIP Ihsan Yunus

9 hari lalu

Kasus Korupsi APD di Kemenkes, KPK Panggil Saksi Lain untuk Konfirmasi Keterangan Politikus PDIP Ihsan Yunus

KPK mengatakan terdapat bukti mark up harga pada kasus korupsi APD di Kemenkes. Harga pengadaan APD sangat jauh dari kewajaran.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Minta Pemerintah Batalkan Pemecatan 249 Nakes di Manggarai

9 hari lalu

Anggota DPR Minta Pemerintah Batalkan Pemecatan 249 Nakes di Manggarai

Pemerintah pusat diminta menjembatani Pemerintah Kabupaten Manggarai dan nakes yang dipecat untuk menemukan solusi bersama.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

9 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

10 hari lalu

5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

Tes kesehatan pra-nikah adalah langkah proaktif yang dapat membantu membangun dasar yang kuat untuk pernikahan yang sehat dan bahagia.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Ihsan Yunus Penuhi Pemeriksaan KPK sebagai Saksi Korupsi APD Kemenkes 2020

11 hari lalu

Politikus PDIP Ihsan Yunus Penuhi Pemeriksaan KPK sebagai Saksi Korupsi APD Kemenkes 2020

KPK memeriksa politikus PDIP Ihsan Yunus dalam kasus dugaan korupsi APD Kemenkes 2020 di Gedung Merah Putih KPK, Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

11 hari lalu

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.

Baca Selengkapnya