Nyeri Dada dan Sederet Dampak dari Mengonsumsi Banyak Makanan Pedas

Reporter

Balqis Primasari

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 25 Mei 2023 15:26 WIB

ilustrasi makanan pedas (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Saat makan makanan pedas, seringkali tubuh mengeluarkan reaksi fisiologis, seperti kesemutan pada lidah atau bibir, serta berkeringat. Sensasi terbakar menyebar ke seluruh bibir dan menyulut lidah sampai membuat suhu tubuh naik dan menghasilkan banyak keringat.

Capsaicin Dalam Makanan Pedas

Pecinta makanan pedas cenderung akrab dengan reaksi berkeringat, karena beberapa makanan paling pedas menurut laman cnalifedata-style mengandung senyawa yang mengikat reseptor saraf di sepanjang saluran pencernaan, termasuk mulut yang diaktifkan oleh panas.

Cabai mengandung senyawa capsaicin, yang mengikat reseptor tersebut ketika dimakan dan kemudian mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak. Bahan kimia utama yang ditemukan dalam merica, lobak, dan mustard juga mengikat reseptor yang sama, meskipun kurang kuat.

Saraf ini mengirimkan sinyal yang sama ke otak seperti jika anda bersentuhan dengan api, itulah sebabnya anda mulai berkeringat atau memerah, itu cara tubuh mendinginkan dirinya sendiri.

Dampak Buruk

Makan makanan pedas dalam jumlah sedang umumnya aman bagi orang yang belum memiliki masalah perut. Namun, dapat menyebabkan peradangan ke daerah yang membantu pencernaan dan kadang-kadang menyebabkan mulas, sakit perut atau diare.

Advertising
Advertising

Orang dengan gastritis, yang terjadi ketika lapisan perut meradang rentan terhadap peningkatan sakit perut. Bahkan dapat menyebabkan kerusakan fisik dan rasa sakit yang sangat parah sehingga anda memerlukan perawatan darurat, seperti asam lambung dari muntah dapat membakar kerongkongan dan tenggorokan anda.

Tubuh mungkin melihat capsaicin sebagai racun dan mencoba untuk menyingkirkannya, sehingga Anda kemungkinan mengalami sakit perut, diare terbakar, nyeri dada, sakit kepala, dan muntah hebat. Para ahli seperti penyedia perawatan darurat Allan Capin, MD, dalam health.cleveland memperingatkan bahwa makan makanan yang sangat pedas memiliki risiko kesehatan, terutama ketika anda tidak terbiasa. Jika mengalami gejala parah setelah makan makanan pedas, segera cari perawatan.

Jangan Minum Air

Saat merasakan pedas, hindari mengambil air, karena capsaicin adalah zat berbasis minyak, air yang tidak akan membantu mengurangi sensasi menyakitkan. Hal itu hanya menyebarkannya di sekitar mulut. Untuk mengurangi sensasi terbakar karena pedas, Dr Capin merekomendasikan roti, limun, dan susu.

Orang dengan kondisi seperti penyakit radang usus, gangguan pencernaan, atau masalah pencernaan lainnya harus menghindari makan makanan pedas. Jika tidak, kebanyakan orang dapat dengan aman mentolerir beberapa tingkat kepedasan.

CNA LIFESTYLE | CLEVELAND CLINIC

Pilihan editor : Apakah Ada Efeknya Sahur Mengonsumsi Makanan Pedas?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

20 hari lalu

Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

26 hari lalu

Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

Dokter mengatakan anak berisiko diare selama mudik Lebaran akibat pola makan yang tidak teratur. Penyakit apa lagi yang juga mengintai?

Baca Selengkapnya

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

38 hari lalu

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.

Baca Selengkapnya

Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

46 hari lalu

Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.

Baca Selengkapnya

5 Tips Menghindari Dehidrasi saat Berpuasa

46 hari lalu

5 Tips Menghindari Dehidrasi saat Berpuasa

Dehidrasi saat puasa tetap dapat dicegah, salah satunya dengan penuhi kebutuhan cairan di dalam tubuh agar tetap seimbang.

Baca Selengkapnya

8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

47 hari lalu

8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

Pakar kesehatan menjelaskan delapan penyakit yang paling umum menyerang anak-anak, dari campak sampai cacar air.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan dan Penyebab Menghindari Konsumsi Makanan Pedas Saat Puasa Ramadan

52 hari lalu

Ini Alasan dan Penyebab Menghindari Konsumsi Makanan Pedas Saat Puasa Ramadan

Mengonsumsi makanan pedas saat sahur tak dianjurkan, karena berkemungkinan mengganggu pencernaan selama menjalani puasa ramadan

Baca Selengkapnya

Inilah Tanda-tanda Awal Serangan Jantung

58 hari lalu

Inilah Tanda-tanda Awal Serangan Jantung

Serangan jantung memiliki tanda-tanda awal. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

3 Maret 2024

Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

Gejala kanker paru bisa tak disadari karena sering mirip penyakit lain, bahkan tak ada gejala sama sekali. Karena itu, penting melakukan skrining.

Baca Selengkapnya