Anak dengan Alergi Berisiko Alami Stunting, Atasi dengan Ini

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Rabu, 31 Mei 2023 20:30 WIB

Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com

TEMPO.CO, Jakarta - Stunting menjadi masalah kesehatan yang menjadi perhatian banyak pihak. Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi dari Universitas Airlangga Zahrah Hikmah mengingatkan bahwa anak yang memiliki alergi lebih berisiko mengalami gangguan tumbuh kembang alias stunting. “Satu, penghindaran makanan dengan protein tinggi dalam jangka waktu lama lalu penghindaran tanpa dasar yang jelas," kata Zahrah dalam sebuah diskusi daring pada Rabu 31 Mei 2023

Zahrah mengingatkan tentang pentingnya protein dalam masa tumbuh kembang anak. Sayang, bila anak yang mengalami alergi tidak dibolehkan konsumsi protein maka kebutuhan protein anak bisa tidak tercukupi itu dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Dokter yang juga merupakan anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu juga mengatakan bahwa jika orang tua terlalu lama menerapkan pantangan makan pada anak, hal ini bisa menyebabkan penurunan napsu makan.

Umumnya alergi pada anak akan timbul pada malam hari sehingga hal tersebut pun juga bisa mengganggu jam tidurnya. Dengan demikian, kondisi ini pun dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Zahrah juga menjelaskan bahwa stunting sering terjadi pada anak alergi di bawah usia 3 tahun, sehingga jika dibiarkan maka akan lebih sulit mengejar pertumbuhannya seperti anak stunting yang didapatkan sejak awal. “Dampak stunting itu dia bisa memperlambat perkembangan otak. Dampak jangka panjangnya bisa gangguan mental loh. Rendah kemampuan belajar kemudian ada risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi hingga obesitas,” kata Zahrah.

Advertising
Advertising

Salah satu saran yang diberikan Zahrah adalah agar orang tua bisa segera mendeteksi penyebab alergi anak sejak dini. Jika lokasi tempat tinggal jauh dari rumah sakit yang menyediakan dokter anak alergi atau dokter spesialis anak, maka Zahrah menyarankan agar orang tua melakukan diet eliminasi.

“Mereka bisa melakukan diet eliminasi selama 3 minggu. Kemudian lakukan provokasi. Kalau sudah diketahui penyebabnya, maka hindari selama 3 sampai 6 bulan. Penghindaran makanan ini harus berdasarkan hasil diet eliminasi dan provokasi. Jadi jangan dieliminasi terlalu lama. Kalau 3 minggu membaik, harus diprovokasi,” kata Zahrah.

Menurut Zahra risiko malnutrisi dan stunting lebih besar terjadi pada anak yang memiliki banyak pantangan makanan dan dalam jangka waktu yang lama. Makin lama dipantang, maka risiko gangguan tumbuh kembangnya juga lebih tinggi.

Terakhir, Zahrah juga mengingatkan agar makanan pengganti pada anak alergi pun harus sesuai. Kemudian, pemantauan penambahan berat dan tinggi badan juga diperlukan. "Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk memeriksakan secara rutin kondisi anak yang memiliki alergi," kata Zahra.

Pilihan Editor: IDAI Sebut Cacingan pada Anak Bisa Jadi Salah Satu Penyebab Stunting

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Riset Ungkap 10 Penyebab Bersin Paling Umum, dari Dupa sampai Bunga

15 jam lalu

Riset Ungkap 10 Penyebab Bersin Paling Umum, dari Dupa sampai Bunga

Berikut 10 penyebab bersin terbanyak hasil riset pada 2.000 orang, bukan hanya karena alergi atau sedang flu.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

21 jam lalu

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.

Baca Selengkapnya

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

4 hari lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

7 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

7 hari lalu

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

Rasa kantuk merupakan hal normal yang terjadi dalam tubuh. Tapi, ada beberapa penyebab kantuk berat yang harus diwaspadai. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

7 hari lalu

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

8 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

8 hari lalu

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

Berikut tips tetap terhidrasi dan sehat selama cuaca panas ekstrem bagi pasien diabetes yang mungkin mengalami respons dari obat.

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

10 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

10 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya