Serba-serbi Alergi: Mengenal Suntik Epinerfin dan Cara Menggunakannya

Senin, 5 Juni 2023 23:51 WIB

ilustrasi suntik vitamin (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Suntik epinefrin digunakan untuk perawatan darurat reaksi alergi parah (anafilaksis) terhadap gigitan atau sengatan serangga, obat-obatan, makanan, atau zat lain. Suntik ini juga dapat digunakan untuk mengobati anafilaksis akibat adanya zat yang tidak diketahui atau dipicu oleh olahraga.

Selain itu, suntik ini juga digunakan untuk meningkatkan tekanan darah pada pasien dewasa dengan hipotensi (tekanan darah rendah) dan syok septik. Namun, tidak semua bisa menggunakannya karena epinefrin hanya tersedia dengan resep dokter, seperti tercatat dalam mayoclinic.

Epinefrin berada dalam kelas obat yang disebut agonis alfa dan beta-adrenergik (agen simpatomimetik). Suntikan epinefrin ini bekerja dengan mengendurkan otot-otot di saluran udara dan mengencangkan pembuluh darah. Suntikan ini hadir sebagai perangkat injeksi otomatis yang sebelumnya berisi larutan dalam botol untuk disuntikkan secara subkutan (di bawah kulit) atau secara intramuskular (ke dalam otot).

Kegunaan dari suntikan ini untuk mengobati reaksi alergi yang dapat mengancam jiwa seseorang. Biasanya, epinefrin disuntikkan sesuai kebutuhan pada tanda pertama dari reaksi alergi yang serius. Jika injeksi epinefrin digunakan untuk mengobati tekanan darah rendah yang mengancam jiwa terkait dengan syok septik, suntikan dilakukan secara intravena (ke dalam pembuluh darah) oleh dokter.

Suntikan epinefrin harus digunakan sama seperti yang diarahkan oleh dokter. Jangan menyuntikkannya lebih sering atau kurang dari yang ditentukan dokter. Sebelum menggunakan suntikan epinefrin untuk pertama kali, bacalah informasi dari seorang pasien yang menyertainya. Informasi ini meliputi petunjuk tentang cara menggunakan perangkat injeksi otomatis yang telah diisi sebelumnya.

Advertising
Advertising

Mengacu medlineplus.gov, epinefrin harus segera disuntikkan setelah seseorang mencurigai bahwa dirinya mengalami reaksi alergi yang serius. Adapun, tanda-tanda reaksi alergi yang serius, di antaranya saluran udara tersumbat (mengi, bersin, suara serak), ruam, gatal-gatal, bengkak (wajah, mata, mulut, tenggorokan, tangan), kulit kemerahan, detak jantung cepat, denyut nadi lemah, kecemasan, kebingungan, sakit perut, muntah, diare, pingsan, atau kejang. Saat mengetahui gejala tersebut, bicaralah dengan langsung dokter dan pastikan seseorang memahami bagaimana mengetahui reaksi alergi serius tersebut muncul. Akibatnya, seseorang tersebut dapat secepatnya menyuntikkan epinefrin.

Seseorang harus selalu membawa dua alat suntik otomatis setiap saat karena satu dosis epinefrin mungkin tidak cukup mengobati reaksi alergi yang serius. Jika gejala berlanjut atau kembali setelah injeksi pertama, segera menggunakan injeksi epinefrin dosis kedua dengan alat injeksi baru. Selain itu, jika larutan berubah warna atau mengandung partikel, hubungi dokter untuk mendapatkan alat suntik baru.

Epinefrin harus disuntikkan hanya di bagian tengah sisi luar paha dan dapat disuntikkan melalui pakaian dalam keadaan darurat. Jangan menyuntikkan epinefrin ke bokong atau bagian lain dari tubuh, seperti jari, tangan, kaki, atau ke pembuluh darah. Jangan pula meletakkan jari, atau tangan di atas area jarum alat injeksi otomatis. Jika epinefrin secara tidak sengaja disuntikkan ke area ini, segera dapatkan perawatan medis darurat.

Suntik epinefrin dapat membantu mengobati reaksi alergi yang serius, tetapi tidak dapat menggantikan perawatan medis intensif. Seseorang harus mendapatkan perawatan medis darurat segera setelah menyuntikkan epinefrin.

Pilihan editor : Saran Dokter Buat Orang Tua dengan Anak Alergi

Berita terkait

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

3 hari lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

9 hari lalu

Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi terjadinya alergi pada anak selain alergen, termasuk ras dan keturunan.

Baca Selengkapnya

Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

9 hari lalu

Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

Kenali empat gejala khas rinitis alergi yang terlihat pada anak, yakni bersin berulang, hidung gatal, hidung meler, dan hidung tersumbat.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

26 hari lalu

Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

Dokter anak serta pakar alergi dan imunologi di California mengungkapkan beberapa fakta menarik tentang alergi kacang. Simak faktanya.

Baca Selengkapnya

Alergi Bisa Picu Anak Sering Sakit, Ini Kata Guru Besar FK Unair

46 hari lalu

Alergi Bisa Picu Anak Sering Sakit, Ini Kata Guru Besar FK Unair

Guru Besar FK Unair mengatakan anak sering jatuh sakit bisa jadi karena alergi terhadap sesuatu yang belum diketahui orang tua.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

53 hari lalu

5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

Ketika mata mengalami iritasi, pembuluh darah halus di bagian putih mata membengkak. Saat terjadi, maka tampaklah mata merah.

Baca Selengkapnya

Sering Lelah dan Rambut Rontok, Gejala Penyakit Autoimun

28 Februari 2024

Sering Lelah dan Rambut Rontok, Gejala Penyakit Autoimun

Pemilik riwayat keluarga alergi atau autoimun berisiko lebih tinggi mengalami penyakit autoimun. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya

6 Efek Samping Makan Telur Setiap Hari

9 Februari 2024

6 Efek Samping Makan Telur Setiap Hari

Terlalu sering mengonsumsi telur bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Baca Selengkapnya

Gejala Alergi Tungau Debu yang Disalahartikan sebagai Flu

30 Januari 2024

Gejala Alergi Tungau Debu yang Disalahartikan sebagai Flu

Tak sedikit orang yang menyalahartikan alergi tungau debu sebagai flu karena gejalanya yang mirip, selain menyebabkan masalah di kulit.

Baca Selengkapnya

Jangan Takut Anak Alergi saat Diberi MPASI, Simak Saran Dokter

27 Januari 2024

Jangan Takut Anak Alergi saat Diberi MPASI, Simak Saran Dokter

Orang tua tak perlu takut terjadi alergi saat memberi protein hewani sebagai MPASI pada bayi. Ini yang perlu dilakukan menurut dokter anak.

Baca Selengkapnya