Kapan Amandel Perlu Dioperasi?

Reporter

Antara

Rabu, 6 Desember 2023 09:36 WIB

Radang amandel atau tonsiliti bisa disebabkan virus biasa atau infeksi bakteri.

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis telinga hidung tenggorokan bedah kepala dan leher di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangungkusumo Jakarta, Ika Dewi Mayangsari, mengatakan amandel membesar perlu dioperasi bila menimbulkan gangguan seperti obstructive sleep apnea (OSA).

"Yang paling banyak terjadi kalau pembesaran amandel sudah menimbulkan kondisi obstructive sleep apnea, jadi sumbatan jalan napas atas pada saat tidur," ujarnya.

OSA merupakan gangguan tidur kala pasien secara sadar maupun tidak sadar berhenti bernapas akiba jalan napas terhambat, menyebabkannya terbangun di tengah malam secara periodik. Kondisi ini bisa disebabkan amandel yang membesar. Amandel dikatakan membesar apabila ukurannya tidak sesuai biasanya, yakni bila sudah lebih mencapai pilar tonsil.

"Kalau kita berkaca, buka mulut, di bagian belakang kiri dan kanan ada yang bulat seperti bakso. Lihat ukurannya, sudah sampai ke garis tengah atau tidak. Kiri dan kanan sama enggak ukurannya? Atau salah satu yang membesar untuk menentukan ke arah mana pembesarannya," jelas Ika.

Penyebab pembesaran amandel bisa akibat infeksi atau noninfeksi. Pembesaran akibat infeksi virus atau bakteri dapat bersifat kronis atau berjalan cukup lama, dan akut (baru). Sementara faktor noninfeksi yakni tumor dan perlu diwaspadai.

Advertising
Advertising

Tak mempan pengobatan
Ika menuturkan indikasi perlunya operasi amandel yang membesar selain sudah memunculkan gangguan juga bila sudah menjalani pengobatan, misalnya dengan obat antiradang, baik lokal maupun sistemik, dan terapi lainnya tetapi kondisi tak kunjung membaik.

Selain itu, infeksi berulang dalam waktu satu tahun sebanyak lebih dari empat kali juga merupakan indikasi perlunya operasi amandel yang membesar. Tetapi, pertimbangan untuk operasi apabila pasien sudah menghindari berbagai faktor penyebab seperti makan berlebihan makanan yang digoreng.

"Tapi tentunya yang harus diingat sudah berusaha untuk menghindari terjadi infeksi pada tenggorok, misalnya makan makanan tertentu, terlalu banyak goreng-gorengan, perasa, itu kadang-kadang bisa menyebabkan peradangan pada tenggorok, termasuk pada amandel," tuturnya.

Ika menambahkan pembesaran amandel bukan keturunan. Kondisi ini sangat bergantung pada daya tahan tubuh.

Pilihan Editor: 2 Cara Mengatasi Sleep Apnea: Alami dan Medis

Berita terkait

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

11 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

14 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

17 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

18 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

19 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

20 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

31 hari lalu

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.

Baca Selengkapnya

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

32 hari lalu

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

38 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

39 hari lalu

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.

Baca Selengkapnya