Studi Sebut Makan setelah Jam 9 Malam Berpotensi Meningkatkan Risiko Stroke Sebesar 28 Persen

Kamis, 21 Desember 2023 08:00 WIB

Ilustrasi wanita makan. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Waktu makan “tradisional” sering kali terabaikan sehingga dapat mengakibatkan kebiasaan makan yang tidak stabil. Namun, tahukah bahwa mengelola waktu makan sama pentingnya dengan rasa kenyang?

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan di Nature Communications menunjukkan bagaimana waktu makan dapat berdampak besar pada kesehatan jantung. Berikut adalah temuan utama penelitian yang sebaiknya diketahui.

Koneksi sirkadian

Tubuh mengikuti siklus sirkadian, yakni ritme fisiologis 24 jam. Inti dari hal ini adalah siklus puasa atau makan yang mempengaruhi jam perifer di berbagai jaringan. Ini mengatur fungsi jantung dan pembuluh darah.

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara perubahan waktu makan dan puasa dengan kasus penyakit kardiovaskular (CVD) karena menjadi penyebab utama penyakit dan kematian global. Pola makan yang salah memberikan kontribusi yang signifikan.

Advertising
Advertising

Sarapan dan makan larut malam

Penelitian menyoroti pentingnya sarapan untuk menjaga metabolisme normal dan kesehatan jantung. Makan larut malam dikaitkan dengan arteriosklerosis, obesitas, profil lipid abnormal, dan sindrom metabolik pada wanita.

Studi ini mencari kejelasan dalam mengidentifikasi waktu makan dan dampaknya terhadap hasil kardiovaskular. Metode potensial untuk meningkatkan kesehatan kardiometabolik adalah Time-Restricted Eating (TRE).

Memperpanjang puasa malam hari hingga lebih dari 12 jam telah menunjukkan penurunan berat badan, tekanan darah, dan peradangan pada manusia. Studi ini meneliti bagaimana durasi puasa malam hari secara langsung mempengaruhi risiko CVD.

Dengan menggunakan data dari penelitian NutriNet-Sante yang melibatkan lebih dari 100 ribu orang dewasa, penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang terkait dengan waktu makan. Individu yang lebih muda, perokok, dan mereka yang waktu makannya lebih lambat menunjukkan risiko CVD yang lebih tinggi.

Penelitian ini berlangsung selama tujuh tahun dan mengungkapkan korelasi antara terlambat makan pertama dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Studi ini menggarisbawahi pentingnya waktu makan, dan menunjukkan bahwa semakin larut waktu makan, semakin tinggi risiko CVD.

Khususnya, makan setelah jam 9 malam meningkatkan risiko sebesar 13 persen. Risiko penyakit serebrovaskular atau stroke meningkat sebesar 8 persen setiap kali penundaan makan terakhir, dan mencapai puncaknya sebesar 28 persen setelah jam 9 malam. Peningkatan puasa malam hari dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit serebrovaskular sebesar 7 persen.

Implikasinya terhadap kesehatan kardiometabolik

Kesehatan kardiometabolik tumbuh subur dalam TRE lebih awal. Ini didukung oleh temuan sebelumnya yang menghubungkan sarapan lebih awal dan puasa semalaman yang lebih lama dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah.

Makan lebih awal meningkatkan metabolisme makanan sehingga membantu menyelaraskan dengan ritme sirkadian perifer yang mengatur tekanan darah.

Pilihan Editor: Jarak Ideal antara Waktu Makan dari Pagi hingga Malam

Berita terkait

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

4 hari lalu

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

Saalah satu yang wajib dihindari penderita kolesterol adalah makanan bersantan. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

4 hari lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

5 hari lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

12 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

16 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.

Baca Selengkapnya

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

16 hari lalu

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

16 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

16 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

17 hari lalu

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

17 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya