Hari Ibu, Waktunya Perempuan Lebih Aktif di Ruang Publik

Reporter

Antara

Jumat, 22 Desember 2023 09:32 WIB

Ilustrasi momen Hari Ibu. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu. Duta Arsip Nasional Rieke Diah Pitaloka mengingatkan peringatan kali ini adalah momentum membangun memori kolektif tentang perempuan yang diimplementasikan melalui penetapan arsip Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) sebagai memori kolektif bangsa.

"Momen Hari Ibu merupakan titik balik untuk mengingat tanggal 22 Desember 1928 sebagai kongres perempuan pertama dan pelibatan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan," katanya di Jakarta, Kamis, 21 Desember 2023.

Menurutnya, melalui arsip PPNSB Indonesia dapat memiliki memori kolektif tentang perjuangan perempuan dalam mempertahankan kemerdekaan.

"Dari arsip PPNSB kita memiliki memori bahwa perempuan terlibat aktif dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan melalui pembangunan di segala bidang," ujarnya.

Rieke berharap keseluruhan memori dalam PPNSB dapat menjadi energi positif bagi perjalanan bangsa dan membawa bangsa Indonesia kembali pada amanah konstitusi dalam memperjuangkan kebijakan pembangunan di segala bidang.

Advertising
Advertising

"Perempuan tak boleh hidup dalam penjara domestik. Keterlibatan perempuan tak lagi soal angka kuantitatif tapi sebagai subjek dalam berbagai aspek keputusan di arena publik dan politik," ucap Rieke.

Ia juga mengajak kaum perempuan terus bergandengan tangan dengan kaum laki-laki untuk berkontribusi di ruang publik dan ruang politik demi memperjuangkan Indonesia yang adil dan makmur.

"Selamat untuk seluruh rakyat Indonesia atas ditetapkannya arsip Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana sebagai Memori Kolektif Bangsa. Selamat Hari Ibu bagi seluruh perempuan Indonesia seraya merayakan perempuan kuat, Indonesia berdaulat, dan sejahtera," tuturnya.

Rieke Diah Pitaloka

Memori kolektif bangsa
Rieke juga mengatakan sejak lima tahun lalu ia menginisiasi arsip PPNSB sebagai memori kolektif bangsa. "Alhamdulillah, dukungan pertama tahun lalu datang dari Universitas Andalas. Kami berupaya menghadirkan kembali ingatan bukan hanya tentang Presiden RI pertama Ir. Soekarno tetapi juga tentang seorang konseptor politik hukum pembangunan yang ditunjuk Soekarno memimpin PPNSB," ujarnya.

Ia menerangkan konseptor politik hukum pembangunan yang ditunjuk Bung Karno itu adalah Prof. Muhammad Yamin, yang memimpin persiapan Dewan Perancang Nasional (Depernas) menjadi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

"Pada kesempatan ini saya secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Bappenas yang akhirnya memberi dukungan penuh dan joint nomination dalam mengusung PPNSB sebagai Memori Kolektif Bangsa," katanya.

Menurutnya, PPNSB penting karena menjadi strategi politik para pendiri bangsa dalam mempertahankan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia serta mempertahankan sistem ekonomi Pancasila dalam mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Penghilangan memori bangsa atas PPNSB berarti penghilangan secara sistematis pula atas keterlibatan para ibu pendiri bangsa dalam meletakkan fondasi rumah Indonesia. Berdasarkan arsip yang saya miliki, susunan keanggotaan Depernas menggambarkan keterlibatan aktif perempuan dalam keputusan politik pembangunan," tandas Rieke Diah Pitaloka.

Pilihan Editor: 6 Tips Memilih Hadiah untuk Hari Ibu yang Spesial

Berita terkait

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

8 jam lalu

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan yang mengakar telah membuat perempuan enggan mendaftar ke militer.

Baca Selengkapnya

Cara Mengurangi Kesedihan buat yang Baru Kehilangan Ibu

5 hari lalu

Cara Mengurangi Kesedihan buat yang Baru Kehilangan Ibu

Untuk yang baru saja kehilangan ibu, berikut lima tips pakar untuk mengatasi emosi yang sulit sekaligus menyambut Hari Ibu Internasional pada 12 Mei.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

6 hari lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

6 hari lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

6 hari lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, bekerjasama dengan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) untuk meningkatkan edukasi politik bagi perempuan.

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

13 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

15 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

16 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

16 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

17 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya