Manfaat Aromaterapi untuk Kelola Stres Menurut Psikolog

Reporter

Antara

Jumat, 19 Januari 2024 09:20 WIB

Ilustrasi aromaterapi. Pexel.com

TEMPO.CO, Jakarta - Stres merupakan hal yang pasti dialami setiap manusia. Namun stres yang berlebihan dapat memicu banyak penyakit termasuk gangguan fisik yang mengurangi kualitas hidup. Psikolog Indah Sundari mengatakan penggunaan aromaterapi dapat membantu mengelola stres lebih baik, terutama pada kalangan dewasa muda yang kerap mengalami stres.

"Aromaterapi itu bisa membantu mengurangi stres karena bahan-bahan alaminya bisa meningkatkan kekebalan tubuh, bisa meningkatkan fokus dan konsentrasi juga, sehingga bisa mengurangi stres dan bisa digunakan sehari-hari," kata lulusan dari Universitas Padjajaran itu di Jakarta, Kamis, 18 Januari 2023.

Aromaterapi biasanya memanfaatkan wewangian yang berasal dari bahan-bahan alami seperti bunga, akar-akaran, dan daun-daunan. Saat digunakan orang yang stres maka tubuh bisa menjadi rileks. Hal ini juga dibuktikan dalam beberapa penelitian global, salahnya satunya yang berjudul "Evaluating the effect of aromatherapy on a stress marker in healthy subjects" yang dirilis pada 2019 dalam Journal of Pharmaceutical Health Care and Sciences.

Penelitian itu menunjukkan aromaterapi bisa meningkatkan imun tubuh dan membantu mengurangi stres seiring peningkatan tersebut. Indah pun membagikan kiat untuk memanfaatkan aromaterapi dalam pengelolaan stres.

"Pertama bisa ambil posisi duduk atau berdiri yang tegak tapi nyaman. Setelahnya mulai tutup mata," ujar Indah.

Advertising
Advertising

Dengan aromaterapi pilihan yang sudah disiapkan mulailah menarik napas sambil menghirup aromaterapi dalam tiga hitungan. Sesudah itu, tahan napas selama empat hitungan dan buang perlahan lewat mulut dalam tiga hitungan.

"Agar lebih rileks, aromaterapi juga bisa dimanfaatkan untuk memberikan pijatan ringan di bagian dahi, leher, dan bahu," sebutnya.

Gen Z paling banyak stres
Dalam laporan terbaru IPSOS bertajuk "World Mental Health Day 2023" secara global didapati hasil Generasi Z menjadi generasi paling banyak mengalami stres dibanding yang lebih tua. Laporan itu melibatkan 23.274 responden dari 31 negara dan didapati 43 persen Gen Z yang stres hingga berdampak pada kehidupan sehari-hari.

Di Indonesia sendiri, sebagai salah satu generasi yang memiliki populasi besar, ternyata cukup banyak generasi Z yang memiliki masalah gangguan mental akibat stres. Berdasarkan laporan DataIndonesia.id yang melakukan survei pada 300 Gen Z didapati hasil sebesar 56 persen merasakan gangguan mental akibat stres.

Beberapa masalah yang terjadi di antaranya rasa takut dan cemas berlebih, menarik diri dari lingkungan sosial, hingga mengalami masalah tidur. Untuk itu, stres perlu dikelola dengan baik, terutama oleh generasi Z yang saat ini masuk dalam kategori dewasa muda, agar dapat menjaga kualitas hidup tetap baik.

Pilihan Editor: Perubahan di Pekerjaan Bikin Stres, Psikolog Beri Saran Mengatasi

Berita terkait

5 Tanda Seseorang Butuh Me Time

9 jam lalu

5 Tanda Seseorang Butuh Me Time

Me time atau waktu sendirian merupakan cara yang sehat untuk meremajakan diri, mengurangi stres, dan memulihkan energi

Baca Selengkapnya

Mitokondria Tak Berfungsi Bisa Picu Gangguan Mental, Begini Penjelasan Psikologinya

3 hari lalu

Mitokondria Tak Berfungsi Bisa Picu Gangguan Mental, Begini Penjelasan Psikologinya

Banyaknya kemungkinan terjadinya disfungsi, merupakan sumber umum dari semua gangguan mental.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

5 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

Cuaca panas ekstrem yang terjadi di Asia berpotensi menyebabkan heat stroke. Apa saja yang perlu diwaspadai?

Baca Selengkapnya

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

7 hari lalu

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

Sejumlah perpustakaan asing milik kedutaan besar negara sahabat di Jakarta berbenah untuk menarik lebih banyak anak muda, khususnya generasi Z.

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

11 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

13 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

13 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

14 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

16 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

17 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya