Siapa Bilang Rokok Elektrik Tidak Berbahaya Bagi Kesehatan?

Senin, 29 Januari 2024 07:51 WIB

Ilustrasi rokok elektrik. Christopher Furlong/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta -Banyak dari remaja saat ini menggunakan rokok elektrik atau vape menjadi salah satu media hiburan. Padahal bahaya pada nikotin membuat seseorang bergantung dan sulit untuk berhenti menggunakannya.

Dikutip dari laman Webmd, rokok elektrik merupakan perangkat yang dioperasikan dengan baterai sehingga dapat terlihat seperti rokok atau pena asli. Beberapa ada yang menggunakan refill agar lebih hemat. Terdapat beberapa ratusan merek, dan terkadang dipasarkan dengan cara untuk menghilangkan nikotin tanpa bahaya rokok.

Meskipun memiliki variasi bentuk yang berbeda-beda, semuanya memiliki cara kerja yang sama. Vape memiliki wadah berisi cairan yang biasanya digunakan untuk terisi dari nikotin, perasa, dan bahan kimia lainnya. Alat tersebut juga memiliki pemanas mengubah cairan menjadi uap yang dihirup saat pengguna menghisapnya.

Kebanyakan sesuatu yang mengandung bahan kimia berupa nikotin membuat pengguna mengalami kecanduan, Ketika pengguna berhenti menggunakannya, orang tersebut mengalami penarikan diri dan merasa tertekan. Nikotin juga tidak baik bagi penderita masalah jantung dan menghambat perkembangan otak-otak pada anak. Hal ini juga dapat memengaruhi daya ingat dan perhatian pada seorang anak.

Beberapa merek mengandung bahan kimia termasuk formaldehida, zat yang sering digunakan sebagai campuran dalam bahan bangunan dan antibeku. Kandungan tersebut dapat menyebabkan kanker.

Advertising
Advertising

Selain dua kandungan pada rokok elektrik tersebut, masih ada kandungan bahan kimia seperti mentega yang disebut diacetyl yang sering digunakan untuk tambahan makanan seperti popcorn. “Diacetyl adalah bahan kimia berbahaya yang terkenal, antara lain dapat menyebabkan penyakit paru-paru yang disebut paru-paru popcorn,” kata Erika Sward, asisten wakil presiden advokasi nasional di American Lung Association.

Rokok elektrik tidak dianggap 100 persen aman, tetapi sebagian besar ahli berpendapat bahwa rokok elektrik tidak sebahaya rokok tembakau, kata Neal Benowitz, MD, peneliti nikotin di Universitas California di San Fransisco. Ia menjelaskan, apapun itu, merokok tetap membunuh hampir setengah juta orang setiap tahunnya di Amerika Serikat. Sebagian besar dampak buruk berasal dari kandungan bahan kimia yang dibakar dan dihirup dalam asap.

Peneliti lain mengungkapkan bahwa rokok elektrik tidak mudah terbakar, sehingga orang tidak terlalu terpapar racun tersebut. Tinjauan ahli tahun 2015 dari Public Health England memperkirakan rokok elektrik 95 persen lebih aman dibandingkan rokok asli.

Namun, terdapat pendapat lain dari Kenneth Warner peneliti kebijakan tembakau di Universitas Michigan. Ia mengatakan bahwa kritik terburuk terhadap bahaya rokok elektrik mungkin akan berpendapat bahwa rokok elektrik setengah hingga dua pertiga lebih tidak berbahaya. Rokok elektrik mungkin sekitar 80 persen hingga 85 persen lebih tidak berbahaya.

Ada beberapa hal yang diperhatikan sebelum menggunakan rokok elektrik. Pada tahun sekitar 2009 hingga Januari 2016 terdapat 134 laporan mengenai baterai rokok elektrik yang terlalu panas hingga terbakar atau meledak. Sehingga FDA atau Food and Drug Administration akan membuat aturan untuk meninjau keamanan baterai dan pada akhirnya mengambil tindakan untuk melindungi masyarakat.

Selain itu, vape atau rokok elektrik dapat meracuni orang. Zat nikotin yang berupa cair sangat berbahaya bagi anak kecil. Sehingga jauhkan semua jenis rokok elektrik dari jangkauan anak-anak.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, dr. Eva Susanti pernah mengantisipasi untuk penggunaan Vape ini. "Vape menjadi ancaman serius bagi pemuda di Indonesia. Rokok elektronik ini tidak aman untuk anak-anak, karena mengantarkan nikotin dan perasa dalam bentuk aerosol yang memiliki 7.000 efek negatif," ujarnya.

Eva juga mengatakan rokok elektrik sebenarnya sama saja dengan yang konvensional. Artinya vape juga sama-sama membahayakan. Rokok elektrik adalah perangkat bertenaga baterai yang dapat mengantarkan nikotin dan perasa dalam bentuk aerosol. Aerosol itu yang mengandung zat berbahaya.


MYESHA FATINA RACHMAN I YAYUK WIDIYARTI

Pilihan Editor: Kajian dan Studi Klinis: Rokok Elektronik Bisa Sebabkan Paru Bocor

Berita terkait

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

5 jam lalu

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

7 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

8 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

11 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

12 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

13 hari lalu

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

Tim IDI Medan mengatakan risiko penggunaan rokok elektrik serupa dengan rokok konvensional. Keduanya memiliki bahaya ketergantungan yang sama.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

14 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

15 hari lalu

Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

Menyamarkan narkotika menjadi cairan liquid vape seperti yang dilakukan selebgram Chandrika Chika dan atlet eSports Aura Jeixy menambah daftar modus.

Baca Selengkapnya

Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Ditangkap karena Konsumsi Narkoba

17 hari lalu

Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Ditangkap karena Konsumsi Narkoba

Chandrika Chika adalah seorang selebgram dan Tiktokers yang populer melalui goyang Papi Chulo

Baca Selengkapnya

Ditangkap Karena Konsumsi Liquid Ganja, Chandrika Chika Cs Berpeluang untuk Direhabilitasi

17 hari lalu

Ditangkap Karena Konsumsi Liquid Ganja, Chandrika Chika Cs Berpeluang untuk Direhabilitasi

Polisi membuka peluang Chandrika Chika bersama lima temannya mendapat rehabilitasi narkoba, setelah ditangkap karena mengkonsumsi liquid ganja.

Baca Selengkapnya