Seri Psikologi Berbohong: Apakah Alat Pendeteksi Kebohongan Sia-sia?

Reporter

Winda Oktavia

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 2 Februari 2024 03:00 WIB

Ilustrasi berbohong. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Berbohong merupakan kapasitas manusia yang vital, menjadi sebuah keterampilan penting yang sering digunakan untuk menjalani perdagangan sosial dengan lancar. Meskipun merupakan operasi kognitif kompleks, kemampuan berbohong memainkan peran kunci dalam perkembangan anak yang normal.

Sebagai bentuk manajemen kesan, berbohong membantu individu menghindari hukuman sosial atau memperoleh imbalan sosial. Sebagaimana pakaian dan riasan digunakan untuk komunikasi visual, berbohong dalam komunikasi verbal memberikan keuntungan dalam konteks sosial dan berakar pada landasan evolusi.

Namun, di balik kegunaannya, berbohong juga memiliki sisi gelap yang dapat menimbulkan kesengsaraan, kekacauan, dan konflik. Karena itu, mampu mendeteksi kebohongan dalam situasi sosial praktis menjadi esensial. Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai metode pendeteksian kebohongan telah diusulkan, namun masih terdapat hambatan signifikan dalam mencapai akurasi yang diharapkan.

Dalam tinjauan terbaru, psikolog Tim Brennen dari Universitas Oslo dan rekannya memaparkan beberapa metode pendeteksian kebohongan yang telah mendapat popularitas sejak tahun 1960-an. Pendekatan pertama melibatkan upaya membaca perilaku nonverbal, seperti bahasa tubuh dan ekspresi mikro.

Meskipun pernah populer, pendekatan ini banyak dibantah oleh ilmu pengetahuan kontemporer. Mesin pendeteksi kebohongan yang berusaha memanfaatkan neurofisiologi manusia, seperti poligraf, juga belum sepenuhnya efektif.

Advertising
Advertising

Metode analisis konten berbasis kriteria (CBCA) dan pemantauan realitas (RM) menunjukkan kemajuan yang lebih menjanjikan, meskipun masih memiliki kelemahan, seperti masalah pengkodean dan bias publikasi. Mesin kecerdasan buatan (AI) menjadi harapan baru dalam deteksi kebohongan, meskipun akurasi mereka masih di bawah harapan, khususnya dalam konteks dunia nyata.

Teknologi pencitraan resonansi magnetik (MRI) dan fungsional MRI (fMRI) menjanjikan, tetapi memiliki batasan, seperti perbandingan kelompok dan ketidaksepakatan mengenai pemilihan subjek. Pendekatan terbaru yang menggunakan wawancara polisi menunjukkan efektivitas dalam mengekspos inkonsistensi bukti pernyataan.

Meskipun berbagai metode telah diuji, keberhasilan deteksi kebohongan masih belum mencapai tingkat yang diinginkan. Fenomena psikologis yang kompleks dan beragam faktor yang memengaruhi perilaku manusia membuat pencarian tanda-tanda kebohongan sulit.

Selain menggunakan alat, berikut tanda seseorang sedang berbohong dilansir dari Business Insider:

1. Jawaban mereka terhadap pertanyaan lebih singkat
2. Mereka menghindari memberikan rincian spesifik
3. Mereka mungkin lebih sedikit gelisah
4. Mereka tidak memalingkan muka saat berpikir
5. Mereka mengulangi pertanyaan sebelum menjawab
6. Mereka memiliki gangguan saraf yang spesifik
7. Mereka mulai berbicara perlahan, lalu mempercepatnya
8. Mereka mengulangi cerita yang sama persis setiap saat

PSYCHOLOGY TODAY | BUSINESS INSIDER
Pilihan editor: Seluk-beluk Tindakan Berbohong dan Kebohongan

Berita terkait

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

22 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

40 hari lalu

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.

Baca Selengkapnya

Apakah Berbohong Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan Dalilnya

51 hari lalu

Apakah Berbohong Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan Dalilnya

Apakah berbohong membatalkan puasa? Ketahui penjelasan terkait apakah berbohong dapat membatalkan puasa menurut pendapat para tokoh agama berikut.

Baca Selengkapnya

Penyidik Bakal Periksa Ahli Poligraf untuk Deteksi Kebohongan dalam Kasus Kematian Dante

29 Februari 2024

Penyidik Bakal Periksa Ahli Poligraf untuk Deteksi Kebohongan dalam Kasus Kematian Dante

Penyidik Polda Metro Jaya dalam waktu dekat bakal memeriksa ahli poligraf dan ahli kriminolog dalam kasus kematian anak artis Tamara Tyasmara, Dante.

Baca Selengkapnya

Seluk-beluk Tindakan Berbohong dan Kebohongan

1 Februari 2024

Seluk-beluk Tindakan Berbohong dan Kebohongan

Apakah seseorang berbohong ketika menyampaikan pernyataan yang, meskipun tidak sepenuhnya akurat, pada dasarnya benar?

Baca Selengkapnya

Pesan Mendalam dari Serial I Do(n't) Love Him Menurut Prilly Latuconsina

31 Oktober 2023

Pesan Mendalam dari Serial I Do(n't) Love Him Menurut Prilly Latuconsina

Prilly Latuconsina menjalani dua peran, yaitu sebagai produser dan pemain utama dalam serial I Do(n't) Love Him

Baca Selengkapnya

Cina Murka, Tuduh Amerika Serikat Kerajaan Kebohongan

30 September 2023

Cina Murka, Tuduh Amerika Serikat Kerajaan Kebohongan

Amerika Serikat disebut Cina sebagai kerajaan kebohongan karena menuduh Beijing memanipulasi informasi.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Ferdy Sambo Jalani Tes Kejujuran atau Lie Detector Setahun Lalu

8 September 2023

Kilas Balik Ferdy Sambo Jalani Tes Kejujuran atau Lie Detector Setahun Lalu

Hari ini, 8 September 2022 atau setahun lalu, tersangka pembunuhan Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo jalani pemeriksaan menggunakan lie detector di Puslabfor, Sentul, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

4 Momen Kim So Hyun Berhasil Mendeteksi Kebohongan dalam My Lovely Liar

18 Agustus 2023

4 Momen Kim So Hyun Berhasil Mendeteksi Kebohongan dalam My Lovely Liar

Kim So Hyun berperan sebagai Mok Sol Hee dalam My Lovely Liar, yang memiliki kemampuan supranatural

Baca Selengkapnya

4 Dampak Negatif Orang Tua Gemar Berbohong pada Anak

14 Agustus 2023

4 Dampak Negatif Orang Tua Gemar Berbohong pada Anak

Sering berbohong pada anak adalah tindakan merugikan. Dampaknya bisa berbahaya.

Baca Selengkapnya