TEMPO.CO, Jakarta - Bohong adalah salah satu sifat yang bisa dilakukan siapa saja. Dikutip dari laman psychologytoday.com, orang yang berbohong mengenai suatu hal bisa terjadi karena berbagai alasan. Misalnya untuk menghindari hukuman, mendapatkan imbalan, atau merahasiakan informasi pribadi.
Kemudian dijelaskan juga bahwa penelitian menunjukkan terkait kepribadian manusia yang diasosiasikan dengan motivasi berbohong. Dalam hal ini misalnya agar hubungan bisa positif. Alasannya berpusat pada orang lain untuk berbohong atau demi kebaikan.
Mengutip sumber lain dari mindbodygreen.com, menurut penelitian dan pendapat pakar psikologi, ada banyak sekali alasan orang menjadi tidak jujur tetapi ada beberapa yang cenderung paling umum untuk diketahui. Berdasarkan referensi tersebut, berikut penyebab orang suka bohong.
1. Alasan altruistik
Berdasarkan penelitian dari Kanada pada 2022, disebutkan salah satu motivasi paling umum orang berbohong sebenarnya karena alasan altruistik atau suka menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Umumnya, ini menjadi suatu kebohongan dengan maksud membuat orang lain dan diri sendiri lebih bahagia. Contohnya jika memberi tahu anak-anak keberadaan Sinterklas itu nyata atau menyembunyikan kebenaran dari orang-orang yang mungkin menyakiti mereka jika mendengarnya.
2. Menjaga citra
Penyebab selanjutnya menurut penelitian yaitu menghindari kritik negatif dan menjaga citra. Seperti yang dikatakan oleh terapis Megan Bruneau, beberapa orang akan berbohong untuk menghindar dari perasaan rentan atau terekspos karena ada rasa malu berikutnya yang muncul akibat hal tersebut. Akibatnya, ia memilih tidak berkata dengan jujur.
3. Rahasia atau privasi
Penyebab lain adalah karena kerahasiaan atau privasi. Terkadang, orang tidak ingin orang lain mengetahui hal-hal tertentu. Inilah yang dapat menyebabkan orang berbohong untuk menyembunyikan hal tersebut.
4. Menghindari dari hukuman atau pembalasan
Menurut psikolog dan konselor Margaret Paul, orang sering berbohong karena alasan takut orang lain marah atau menghakimi, bahkan meninggalkannya sebagai hukuman. Contohnya memberitahu ibu Anda melakukan sesuatu yang dia minta walau Anda tidak melakukannya agar ibu tidak menghukum Anda.
5. Kesenangan
Di luar penyebab di atas, ada orang yang mungkin benar-benar mendapatkan kesenangan dari berbohong dan memanipulasi orang lain. Paul menambahkan ada orang yang memang gemar berbohong karena itu bagian dari menyenangkan mereka. Dalam kasus seperti ini, ia juga menjelaskan orang-orang ini senang memanipulasi orang lain dengan kebohongan.
6. Paksaan atau ceroboh untuk mencapai tujuan tertentu
Berikutnya, terkadang orang yang berbohong juga tidak harus memiliki alasan yang spesifik. Sementara studi mencatat memang ada pembohong kompulsif. Menurut Bruneau, pembohong cenderung begitu karena takut kebenaran akan membuat mereka diadili atau ditolak.
Brenau menjelaskan pembohong karena alasan ini biasanya memiliki keyakinan mereka tidak dapat dicintai atau tidak berharga karena ketidaksempurnaan. Itulah mengapa mereka mencoba untuk mengatur citra melalui kebohongan. Selain itu, terkadang orang berbohong untuk mencapai tujuan tertentu. Contohnya jika berbohong di resume dengan tujuan bisa mendapatkan pekerjaan baru atau berbohong tentang hobi untuk menarik perhatian seseorang.
AWALIA RAMADHANI
Pilihan Editor: Ketika Anak Berbohong, Bagaimana Sebaiknya Sikap Orang Tua?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.