Peneliti Ungkap Cara Jabat Tangan Bisa Cerminkan Kondisi Kesehatan

Reporter

Tempo.co

Senin, 5 Februari 2024 22:06 WIB

Ilustrasi bersalaman. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Berjabat tangan adalah bagian dari kehidupan bermasyarakat. Namun tahukah Anda, cara jabat tangan juga bisa mencerminkan kondisi kesehatan?

"Seiring usia, jabat tangan yang melemah bisa menandakan Anda berisiko lebih tinggi terhadap beragam komplikasi kesehatan," ungkap Dr. Sarah Jarvis, dokter dan konsultan di patient.info, kepada The Sun.

Selain itu, kekuatan tangan saat bersalaman juga bisa merefleksikan kekuatan, kebugaran, dan kontrol otot secara umum. "Dan kekuatan yang paling rendah adalah tanda masalah jantung. Lansia yang jabat tangannya melemah bisa jadi terkait osteoporosis atau bahkan risiko demensia," tambahnya. Simak penjelasan berikut.

Risiko lebih tinggi serangan jantung dan stroke
Jabat tangan yang lemah terkait dengan risiko lebih besar serangan jantung atau stroke. Para ilmuwan di Universitas St. Mary di London menemukan mereka denga genggaman yang lemah punya jantung yang lebih lemah dalam hal memompa darah ke seluruh tubuh. Genggaman tangan yang lemah juga terkait kerusakan jantung.

Risiko demensia
Kesulitan memegang stir mobil atau memutar obeng terkait dengan risiko lebih tinggi demensia di masa datang. Para peneliti dari Universitas California menyebut genggaman tangan yang lemah merefleksikan kehilangan otot tubuh secara umum.

Advertising
Advertising

Depresi
Jabat tangan yang lemah sejak dulu dikaitkan dengan masalah saraf. Tapi hal itu juga bisa mencerminkan kondisi kesehatan mental yang lebih serius dan depresi. Para peneliti di Korea Selatan menemukan orang dengan genggaman tangan lemah kemungkinan menderita depresi yang tak terdiagnosis.

Gejala awal penyakit liver
Jabat tangan atau genggaman yang lemah juga bisa menjadi gejala awal kondisi fatal penyakit lemak hati non-alkoholik (NAFLD). Penyebabnya adalah penumpukan lemak di hati, biasnya dipicu pola makan tak sehat dan gaya hidup kurang bergerak. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menambah risiko kanker hati dan gagal hati. Kemudian, mereka yang genggamannya lemah dua kali lebih mungkin memiliki lemak di hati. Semakin lemah genggaman, semakin banyak kadar lemaknya.

Pilihan Editor: Benarkah Makan dengan Tangan Lebih Memberi Kepuasan?

Berita terkait

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

15 jam lalu

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

Para ilmuwan menemukan beberapa faktor dan kebiasaan yang tampak tak berbahaya bisa mempercepat penuaan otak.

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania dan Konsumsi Minyak Zaitun Bantu Kurangi Risiko Demensia

23 jam lalu

Diet Mediterania dan Konsumsi Minyak Zaitun Bantu Kurangi Risiko Demensia

Diet Mediterania yang mengkonsumsi biji-bijian utuh, kacang-kacangan, sayuran, ikan, produk susu, dan minyak zaitun bantu kurangi risiko demensia.

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

3 hari lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

4 hari lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

4 hari lalu

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

8 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

9 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

9 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

9 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

9 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya