Dampak Lanjutan Penyakit Jantung Katup dan Pencegahannya Menurut Guru Besar FKUI

Reporter

Antara

Minggu, 18 Februari 2024 16:40 WIB

Tim medis melakukan operasi jantung di ruang operasi di Klinik Saint-Augustin di Bordeaux, Prancis, 25 Oktober 2018. REUTERS/Regis Duvignau

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut data, ada lebih dari 40 persen kasus jantung katup di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta disebabkan penyakit jantung rematik (PJR) dan hampir 30 persen akibat proses degeneratif pada pasien yang lebih tua. Guru Besar Bidang Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Dr dr Amiliana Mardiani Soesanto, mengatakan deteksi dini terhadap kasus penyakit jantung yang belum bergejala dapat mencegah dampak lanjutan penyakit jantung katup.

"Khusus untuk penanggulangan PJR, masyarakat dan komunitas kesehatan perlu melakukan tindakan promotif, preventif, edukasi, dan deteksi dini," kata Amilia dalam keterangan tertulis, Minggu, 18 Februari 2024.

Ia menjelaskan penyakit jantung rematik yang merupakan gejala sisa dari demam rematik akut (DRA) pada masa kanak-kanak berdampak pada usia dewasa muda, terutama perempuan, yang dapat menyebabkan berkurangnya individu produktif yang sehat dan timbulnya masalah maternal. Selain itu, ia menyebutkan kedua jenis penyakit jantung katup pada dua kelompok usia yang berbeda menyebabkan beban ganda bagi masyarakat dan negara.

"Perbaikan atau penggantian katup secara intervensi bedah maupun nonbedah menyebabkan biaya yang ditanggung negara menjadi sangat tinggi. Pada pasien usia lanjut, risiko tindakan dan keuntungan klinis harus dipertimbangkan mengingat tingginya risiko pembedahan," ujarnya.

Hal tersebut disebabkan rekomendasi internasional dalam melakukan intervensi transkateter sebagai alternatif pembedahan untuk mengatasi beberapa kelainan katup. Intervensi transkateter adalah prosedur nonbedah tanpa membuka dinding dada dan jantung yang berbiaya sangat tinggi.

Advertising
Advertising

Berawal dari infeksi tenggorokan
Sementara itu, PJR merupakan penyakit jantung katup yang berawal dari infeksi tenggorokan oleh kuman Streptococcus beta hemolyticus grup A yang menimbulkan reaksi inflamasi dan autoimun. Menurutnya, hanya sekitar 1-3 persen kasus PJR yang akan menjadi DRA. Ia menilai kedua penyakit ini bisa dicegah. Namun apabila pada pasien DRA tidak dilakukan pengobatan atau pencegahan sekunder yang adekuat, secara perlahan PJR bisa terjadi.

"Pada akhirnya diperlukan suatu strategi yang melibatkan komponen masyarakat dan komunitas kesehatan, teknologi, dan ilmu kedokteran, serta pemerintah untuk menjawab tantangan masalah penyakit jantung katup di Indonesia," tegas Amilia.

Pilihan Editor: Mual dan Muntah Termasuk Sinyal Serangan Jantung? Simak Penjelasan Kardiolog

Berita terkait

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

3 hari lalu

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

Karena dibuat dari buah asli, kismis pun baik kesehatan karena mengandung tinggi serat yang baik buat pencernaan dan jantung

Baca Selengkapnya

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

3 hari lalu

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

Saalah satu yang wajib dihindari penderita kolesterol adalah makanan bersantan. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

4 hari lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

4 hari lalu

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.

Baca Selengkapnya

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

5 hari lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

6 hari lalu

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

9 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

15 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

16 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

17 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya