71 Petugas KPPS Meninggal Antara Lain karena Kelelahan dan Hipertensi, Kenali 5 Bahaya Darah Tinggi

Kamis, 22 Februari 2024 11:25 WIB

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 71 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024 meninggal dunia. Menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari, total ini terhitung sejak 14 hingga 18 Februari 2024.

"Berdasarkan monitoring kami, terhadap status atau situasi teman-teman kami, sahabat-sahabat kami para penyelenggara pemilu badan ad hoc terutama pada peak season yang bebannya berat pada tanggal 14 Februari sampai 18 Februari 2024 pukul 23.58. Dalam catatan kami yang meninggal ada 71 orang," ujar Hasyim saat konferensi pers di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin, dikutip dari Antara.

Dari total 71 korban jiwa, terdapat satu orang yang merupakan anggota dari panitia pemilihan kecamatan (PPK). Selanjutnya, ada sekitar empat anggota panitia pemungutan suara (PPS) di tingkat desa atau kelurahan.

Jumlah petugas KPPS di tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS) mencapai 42 orang. Sementara itu, sekitar 24 anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) juga menjadi korban saat menjalankan tugas menjaga keamanan selama proses pemungutan dan penghitungan suara.

Adapun jumlah orang yang mengalami sakit mencapai 4.567 orang. Di tingkat kecamatan, terdapat sebanyak 136 orang yang merupakan anggota PPK. Pada tingkat PPS, terdapat 696 orang yang mengalami sakit, sedangkan di tingkat KPPS, terdapat 3.371 orang yang mengalami kondisi serupa. "Selain itu, terdapat 364 anggota Linmas yang juga mengalami sakit," ujar Hasyim.

Advertising
Advertising

Penyebab kematian tertinggi para petugas adalah penyakit jantung, kecelakaan, gangguan pernapasan akut (ARDS), dan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Kenali bahaya dari hipertensi berikut ini.

  1. Kerusakan pada Organ Tubuh

Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh, terutama jantung, otak, ginjal, dan mata. Menurut NHS, tekanan darah tinggi meningkatkan beban kerja jantung dan dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan aritmia.

Selain itu, tekanan darah tinggi juga dapat merusak pembuluh darah di otak, meningkatkan risiko stroke, dan menyebabkan gangguan pada fungsi ginjal serta retinopati hipertensi yang dapat merusak mata. Hati yang kewalahan dengan tekanan darah pun perlahan akan melemah.

  1. Risiko Penyakit Kardiovaskular

Hipertensi adalah faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit arteri perifer. Tekanan darah tinggi menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah, meningkatkan risiko plak kolesterol dan pembekuan darah yang dapat menyumbat pembuluh darah penting, seperti yang terjadi pada serangan jantung dan stroke.

Tekanan darah tinggi membebani jantung. Seiring berjalannya waktu, hal ini dapat menyebabkan otot jantung melemah atau menjadi kaku dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

  1. Komplikasi pada Kehamilan

Hipertensi pada wanita hamil dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti preeklampsia dan eklampsia. Kondisi ini dapat mengancam nyawa ibu hamil dan janin, serta meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.

  1. Gangguan Kesehatan Mental

Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara hipertensi dan gangguan kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan penurunan kognitif. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah kecil di otak, mengganggu aliran darah dan oksigen ke bagian otak yang penting untuk fungsi kognitif.

  1. Kerusakan pada Mata

Hipertensi dapat menyebabkan retinopati hipertensi, yaitu kerusakan pada pembuluh darah di mata. Gejala retinopati hipertensi meliputi perubahan pada penglihatan, bercak hitam atau kabur, dan bahkan kehilangan penglihatan jika tidak diobati. Dilansir dari Mayoclinic, kondisi ini dapat menjadi tanda bahaya bagi kesehatan mata dan membutuhkan penanganan medis yang segera.

PUTRI SAFIRA PITALOKA | ANANDA BINTANG PURWARAMDHONA

Pilihan Editor: Kemenkes Soroti Jam Kerja KPPS yang Overtime, Berikut Aturan Jam Kerja Normal

Berita terkait

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

1 hari lalu

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

Karena dibuat dari buah asli, kismis pun baik kesehatan karena mengandung tinggi serat yang baik buat pencernaan dan jantung

Baca Selengkapnya

Cara Daftar PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024 serta Syaratnya

1 hari lalu

Cara Daftar PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024 serta Syaratnya

Gelaran Pilkada 2024 akan segera diselenggarakan. Berikut ini cara daftar PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024 beserta syaratnya.

Baca Selengkapnya

Jadwal Lengkap dan Tahapan Pilkada 2024, Kapan Hari Pemungutan dan Penghitungan Suara?

1 hari lalu

Jadwal Lengkap dan Tahapan Pilkada 2024, Kapan Hari Pemungutan dan Penghitungan Suara?

KPU jadwalkan tahapan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Wali kota dan Wakil Wali kota di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

1 hari lalu

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

Saalah satu yang wajib dihindari penderita kolesterol adalah makanan bersantan. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg, KPU Ungkap Formulir C.Hasil Raib Dibawa Kabur KPPS Paniai Papua Tengah

2 hari lalu

Sidang Sengketa Pileg, KPU Ungkap Formulir C.Hasil Raib Dibawa Kabur KPPS Paniai Papua Tengah

KPU mengungkap Formulir C.Hasil pemilu dibawa kabur oleh anggota KPPS Paniai Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

2 hari lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

2 hari lalu

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

3 hari lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

3 hari lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

4 hari lalu

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.

Baca Selengkapnya