Ginekolog Sebut Perkembangan Kanker Serviks Bisa Dicegah, Cek Caranya

Reporter

Antara

Minggu, 10 Maret 2024 11:47 WIB

Ilustrasi Kanker Serviks. Cancerbox.org

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis kebidanan dan kandungan subspesialis onkologi di Rumah Sakit PELNI Jakarta, Yuri Feharsal, mengatakan perkembangan kanker serviks bisa dicegah dengan menghentikan perilaku berisiko dan menjalani tindakan penanganan tepat. Ia menjelaskan kanker serviks berawal dari infeksi human papillomavirus (HPV) pada leher rahim yang normal.

"Kalau daya tahan tubuh perempuan itu bagus dan tidak merokok atau melakukan hal yang memicu perkembangan HPV, dalam satu tahun infeksi akan sembuh sendiri sehingga menjadi normal kembali, clearance atau HPV akan hilang dari leher rahim," kata lulusan Universitas Indonesia itu, Sabtu, 9 Maret 2024.

Namun, infeksi HPV bisa kembali terjadi pada yang rentan atau terpapar faktor risiko. Yuri menjelaskan apabila infeksi berulang maka bisa terjadi persistensi infeksi yang menyebabkan infeksi HPV berubah menjadi lesi prakanker pada serviks.

Menurutnya, lesi prakanker pada beberapa kasus dapat mengalami regresi menjadi normal kembali jika perilaku berisiko dihentikan atau daya tahan tubuh kuat. Namun, jika lesi prakanker tidak ditangani dan infeksi HPV menjadi persisten maka lesi tersebut dapat berkembang menjadi kanker yang menyebar.

Durasi 10-20 tahun
Ia menjelaskan proses lesi berkembang menjadi kanker yang menyebar perlu waktu 10-20 tahun sehingga ada peluang untuk mencegah perkembangan kanker serviks ke tahap yang lebih parah dengan tindakan pencegahan tepat.

Advertising
Advertising

"Proses ini sebenarnya membutuhkan waktu 10-20 tahun, suatu proses yang cukup lama. Jadi, mata rantai kanker bisa diputus karena dia membutuhkan waktu yang lama sehingga kita bisa mencegah perkembangan kanker," jelasnya.

Ia menyatakan deteksi dini dan penanganan segera merupakan faktor kunci dalam mengatasi kanker serviks. Kanker serviks bisa dideteksi dengan melakukan pemeriksaan inspekulo untuk melihat adanya tumor yang tumbuh di leher rahim.

"Posisi serviks itu cara melihatnya melalui pemeriksaan menggunakan alat dan cara khusus agar dapat melihat kondisi dinding rahimnya," katanya. "Dari pemeriksaan ini kita dapat menilai apakah di leher rahim ini ada massa tumor yang tumbuh. Pada kondisi normal, permukaan leher rahim akan terasa licin tanpa adanya tumor."

Pilihan Editor: Jangan Cemas, Keputihan Belum Tentu karena Kanker Serviks

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

4 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

6 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

9 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

9 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

11 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

15 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

16 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

16 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

19 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

21 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya