Saran Guru Besar FKUI buat yang Ingin Masukkan Anak ke Sekolah Inklusif

Reporter

Antara

Jumat, 26 April 2024 12:27 WIB

Suasana pembelajaran siswa-siswa berkebutuhan khusus di kelas tingkat SMU Sekolah Inklusif Galuh Handayani, Surabaya (05/9). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Hardiono D. Pusponegoro, Sp.A(K), menyebut beberapa syarat anak dengan autisme bisa belajar di sekolah inklusif. Ia mengatakan syarat pertama yang harus diperhatikan ialah intelligence quotien (IQ) atau tingkat kecerdasan intelektual di atas 70.

“Nomor satu IQ dia mesti cukup untuk masuk ke sekolah inklusif, IQ-nya itu perlu di atas 70,” katanya dalam diskusi tentang autisme di Jakarta, Kamis, 25 april 2024.

Apabila IQ anak autisme kurang dari 70 maka dia bisa disebut disabilitas intelektual, yaitu fungsi adaptif anak berkurang, yang bisa menyebabkan kesulitan bertemu atau berbaur dengan banyak orang. Kondisi tersebut membuat anak disarankan masuk ke sekolah khusus dibanding sekolah inklusif supaya mendapat bimbingan dan materi belajar yang lebih tepat.

Syarat kedua yakni anak autisme mempunyai perilaku baik sesuai kriteria yang sudah ditetapkan sekolah. Misalnya, anak tidak berperilaku kasar dan memiliki kemauan belajar yang tinggi.

“Anak harus berperilaku bagus, bisa adaptasi dengan lingkungan. Tidak memukul, menggigit, atau menusuk teman-temannya. Kalau tidak, sekolah enggak ada yang mau menerima anak itu nanti,” ujar Hardiono.

Advertising
Advertising

Bisa berkomunikasi
Anak dengan autisme diharapkan bisa berbicara dengan bahasa yang jelas meski hanya sedikit dan bisa berkomunikasi dengan teman-teman di sekolah agar pembelajaran dapat berjalan lebih nyaman bagi kedua pihak. Hardiono menekankan sekolah tidak boleh mengabaikan atau memberikan perilaku yang tidak adil terhadap murid dengan kebutuhan khusus maupun autisme. Apabila ada kekurangan, para guru dapat dengan sabar menciptakan ruang belajar yang baik untuk anak-anak.

“Masuk sekolah itu seperti anak biasa saja. Kalau dia ada yang kurang, misal anak sekarang nilai matematikanya kurang, guru bisa kasih mereka bantuan les, atau mungkin anaknya tiba-tiba mau jalan-jalan, dibawa saja keluar dulu main trampolin sebentar,” sarannya.

Sebagai bentuk pendampingan pada anak autisme maupun berkebutuhan khusus, dia tidak menyarankan sekolah menggunakan konsep shadow teacher, yakni guru yang selalu berada di sisi anak untuk menjaganya. Dia khawatir apabila sekolah berlarut menerapkan ini maka minat anak untuk belajar akan berkurang, demikian pula dengan guru yang memiliki kewajiban untuk mengajar.

“Hanya boleh di awal, kalau anak tidak bisa duduk diam di kelas boleh pakai shadow,” jelasnya.

Hardiono juga meminta setiap pihak untuk tidak membedakan sekolah inklusif maupun sekolah reguler. Menurutnya, semua tipe sekolah setara dan perlu memberikan pelayanan pendidikan yang baik bagi murid-muridnya.

Pilihan Editor: Hari Peduli Autisme Sedunia, Bedakan Anak Autisme dengan Hiperaktif

Berita terkait

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

2 hari lalu

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.

Baca Selengkapnya

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

17 hari lalu

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

Berikut ini enam tips yang dapat dilakukan sebelum dan saat liburan bersama anak penyandang autisme

Baca Selengkapnya

Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

24 hari lalu

Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

Orang tua tidak usah cemas jika memiliki anak yang mengalami gangguan spektrum autisme karena tak selalu karena genetik dan bukan penyakit.

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

26 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya

6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?

46 hari lalu

6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?

Autism Spectrum Disorder (ASD) atau yang lebih sering disebut autisme merupakan gangguan perkembangan saraf.

Baca Selengkapnya

Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

46 hari lalu

Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Anak dengan Spektrum Autisme Juga Bisa Sukses

47 hari lalu

Pakar Sebut Anak dengan Spektrum Autisme Juga Bisa Sukses

Anak dengan spektrum autisme dapat didukung potensinya hingga menjadi orang hebat. Berikut penjelasan pakar.

Baca Selengkapnya

Hari Peduli Autisme Sedunia, Bedakan Anak Autisme dengan Hiperaktif

47 hari lalu

Hari Peduli Autisme Sedunia, Bedakan Anak Autisme dengan Hiperaktif

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April dan masyarakat perlu membedakan gejala autisme dengan hiperaktif.

Baca Selengkapnya

Tallulah Willis, Putri Bruce Willis dan Demi Moore Didiagnosis Mengidap Autisme

19 Maret 2024

Tallulah Willis, Putri Bruce Willis dan Demi Moore Didiagnosis Mengidap Autisme

Tallulah Willis mengungkapkan diagnosis autisme melalui video masa kecilnya dengan Bruce Willis

Baca Selengkapnya

Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

23 Februari 2024

Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.

Baca Selengkapnya