Mengenali Penyebab dan Gejala Penyakit Parkinson

Minggu, 19 Mei 2024 01:16 WIB

Legenda sepak bola Jerman Franz Beckenbauer berpose setelah dimasukkan ke dalam Hall of Fame, sebuah pameran permanen untuk menghormati legenda sepak bola Jerman di Museum Sepak Bola Jerman di Dortmund, Jerman, 1 April 2019. Beckenbauer kerap didera penyakit diantaranya parkinson, demensia dan sempat melakukan operasi jantung pada tahun 2016 dan 2017. Ina Fassbender/Pool via REUTERS/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit parkinson dikenal sebagai gangguan neurodegeneratif yang progresif, yang memengaruhi sistem saraf pusat dan kemampuan motorik seseorang. Parkinson terjadi sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan hingga 30 persen.

Namun, seiring berjalannya waktu dan umur seseorang, penuaan sistem saraf mengalami kemunduran dan bisa terjadi mulai usia 50, 40, bahkan 30 tahun. Pada penyakit Parkinson, sel-sel saraf tertentu yang disebut neuron di otak secara bertahap rusak atau mati.

Penyebab Parkinson

Dikutip dari Mayo Clinic, banyak gejala parkinson tersebab hilangnya neuron yang menghasilkan zat kimia di otak yang disebut dopamin. Ketika kadar dopamin menurun, hal ini menyebabkan aktivitas otak tak teratur, menyebabkan masalah pergerakan dan gejala penyakit parkinson lainnya.

Penyebab penyakit parkinson belum diketahui, namun beberapa faktor tampaknya berperan, antara lain:

1. Gen

Advertising
Advertising

Dokter spesialis saraf RS Siloam Lippo Village Tangerang Rocksy Fransisca V. Situmeang, Sp.N, mengutip Ted Dawson, Director of the Institute for Cell Engineering John Hopkins Medicine, menjelaskan bahwa secara teori, sebesar 15 persen penyakit parkinson dipengaruhi faktor genetik.

"Namun, dengan pemahaman secara medis yang semakin baik mengenai pengaruh genetik dalam penyakit parkinson, genetik dapat menjadi faktor yang bisa menurunkan penyakit parkinson,” ujar Rocksy dalam siaran pers seperti dikutip dari Antara, Jumat, 17 Mei 2024.

2. Pemicu lingkungan

Paparan racun atau faktor lingkungan tertentu dapat meningkatkan risiko penyakit parkinson di kemudian hari, meski begitu risikonya kecil.

Gejala Parkinson

Menurut Rocksy, gejala parkinson disingkat TRAP yaitu tremor, rigidity (kaku), akinesia (gerakan lebih lambat) dan postural instability (ketakstabilan postur). Ada juga gejala secara non-motorik, seperti susah tidur, gangguan penciuman, gangguan buang air besar, dan susah menelan.

Jika terkena parkinson, segeralah hubungi dokter spesialis saraf untuk pengecekan lebih lanjut. Pemberian obat-obatan yang tepat dapat meningkatkan kualitas hidup pasien menjadi lebih baik. Pasien parkinson membutuhkan latihan rutin untuk melatih gerak otot agar tidak mengalami kekakuan.

"Parkinson merupakan penyakit yang tidak bisa dicegah namun kita dapat meminimalkan seseorang tersebut terkena parkinson dengan memperbaiki pola hidup kita,” ujar Rocksy.

Rocksy menyebutkan bahwa konsumsi makanan bergizi, cukup air mineral, buah dan sayur (tanpa pestisida), serta lingkungan yang bersih dapat meminimalisasi parkinson.

Tingkat stres pun memengaruhi seseorang terkena parkinson. Sebab itu, perlu untuk terus mengontrol emosi dan menghindari hal-hal yang dapat memicu naiknya stres.

Pilihan editor: Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Berita terkait

Banyak Gen Z Keranjingan Botox, Dermatolog Sebut Kesalahan Besar

1 hari lalu

Banyak Gen Z Keranjingan Botox, Dermatolog Sebut Kesalahan Besar

Dermatolog mengatakan secara umum Gen Z masih terlalu dini untuk terapi botox karena justru akan menyebabkan banyak masalah daripada solusi.

Baca Selengkapnya

Setelah Umur 30, Fungsi Organ Tubuh Turun 1 Persen Setiap Tahun

3 hari lalu

Setelah Umur 30, Fungsi Organ Tubuh Turun 1 Persen Setiap Tahun

Setelah usia 30 tahun, fungsi organ tubuh akan menurun sekitar 1 persen. Artinya, di usia 60 tahun ada 30 persen fungsi tubuh yang menurun.

Baca Selengkapnya

5 Kebiasaan Sepele yang Berpotensi Mempercepat Penuaan Wajah

7 hari lalu

5 Kebiasaan Sepele yang Berpotensi Mempercepat Penuaan Wajah

Beberapa kebiasaan sehari-hari yang sering dianggap sepele ternyata bisa mempercepat penuaan wajah.

Baca Selengkapnya

Bisa Angkat Sel Kulit Mati, 5 Buah Ini Mampu Perlambat Penuaan Dini

8 hari lalu

Bisa Angkat Sel Kulit Mati, 5 Buah Ini Mampu Perlambat Penuaan Dini

Penuaan kulit dapat diperlambat dengan pola makan yang tepat, dan rajin mengonsumsi buah-buahan.

Baca Selengkapnya

Studi: Penuaan Manusia Meningkat Drastis pada Usia 44 dan 60 Tahun

18 hari lalu

Studi: Penuaan Manusia Meningkat Drastis pada Usia 44 dan 60 Tahun

Studi penuaan ini berfokus pada pelacakan usia biologis, yang merujuk pada perubahan yang terjadi dalam tubuh sepanjang hidup.

Baca Selengkapnya

Kenali 5 Mitos dan Fakta Tentang Gangguan Penglihatan Presbiopia Agar Tak Salah Paham

19 hari lalu

Kenali 5 Mitos dan Fakta Tentang Gangguan Penglihatan Presbiopia Agar Tak Salah Paham

Gangguan penglihatan presbiopia bagian alami dari proses penuaan.

Baca Selengkapnya

DBS, Cara Modern Penanganan Pasien Penyakit Parkinson

28 hari lalu

DBS, Cara Modern Penanganan Pasien Penyakit Parkinson

Pengobatan Parkinson saat ini ada metode operasi DBS atau pemasangan cip di otak pasien yang dapat mengurangi efek penyakit.

Baca Selengkapnya

Dokter Sebut Kaitan Olahraga dan Penuaan yang Sehat

30 hari lalu

Dokter Sebut Kaitan Olahraga dan Penuaan yang Sehat

Dokter olahraga dapat memperlambat atau mengurangi efek-efek yang terjadi akibat penuaan. Dengan berolahraga, proses penuaan akan lebih lambat.

Baca Selengkapnya

Ragam Masalah Kesehatan yang Tampak di Lengan

32 hari lalu

Ragam Masalah Kesehatan yang Tampak di Lengan

Tak hanya mata, lengan bisa bercerita banyak soal kesehatan kita. Berikut beberapa masalah kesehatan yang gejalanya tampak di lengan.

Baca Selengkapnya

Seri Perawatan Kecantikan: Kiat Mencegah Tanda-tanda Penuaan Kulit Wajah untuk Usia 30-an

56 hari lalu

Seri Perawatan Kecantikan: Kiat Mencegah Tanda-tanda Penuaan Kulit Wajah untuk Usia 30-an

Di usia 30-an sudah saatnya memperhatikan perawatan kecantikan kulit lebih serius lagi untuk mencegah tanda-tanda penuaan tadi.

Baca Selengkapnya