Virus ASF Babi Terdeteksi di Lembata, Apa Itu African Swine Fever?

Reporter

Khumar Mahendra

Editor

Bram Setiawan

Jumat, 7 Juni 2024 11:19 WIB

Virus ASF flu babi Afrika. Foto : The Pirbright Institute

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur melarang hilir mudik ternak babi antarkecamatan dan desa untuk mencegah penyebaran virus ASF atau African swin fever. "Tidak boleh lagi dari dalam Kota Lewoleba ke kecamatan atau desa," kata Pelaksana tugas Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata Theresia Making dikutip dari Antara, Selasa, 4 Juni 2024.

Ternak babi yang terserang virus flu babi Afrika atau ASF juga terdeteksi di Papua. Pemerintah Papua melalui Dinas Peternakan dan Perkebunan setempat menetapkan status darurat wabah African swine fever (ASF) yang menyerang hewan ternak babi di wilayah setempat. Status tersebut melalui surat keputusan Gubernur Papua Nomor: 188.4/143 Tahun 2024 tentang penetapan status keadaan darurat wabah penyakit ASF di Provinsi Papua.

Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Papua Matheus P. Koibur di Jayapura, mengatakan, hal ini setelah meningkatnya angka kematian ternak babi sejak 6 Februari sampai 5 April 2024. Angkanya mencapai 156 ekor di kampung Nolokla dan Ayapo Distrik Sentani Kabupaten Jayapura.

"Sebanyak 156 ekor ternak tersebut dengan gejala mengarah pada wabah ASF yang berpotensi semakin meluas sehingga guna mengantisipasi penyebarannya di wilayah Provinsi Papua maka diperlukan tindakan darurat bencana," kata Koibur dikutip Antara Kamis, 6 Juni 2024.

Apa Itu ASF?

Advertising
Advertising

Menurut Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH), flu babi Afrika adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang babi ternak dan liar dengan tingkat kematian mencapai 100 persen. Virus ini bisa bertahan hidup di pakaian dan produk olahan daging babi. Virus ini berdampak buruk terhadap populasi babi dan perekonomian yang rentan mempengaruhi ketahanan pangan di wilayah yang mengonsumsi hewan ternak tersebut.

Dikutip dari situs web Dinas Kesehatan Papua, keterangan dari dokter hewan Tri Wahyu Retnaningsih, ASF adalah virus yang sangat menular. Virus ini menimbulkan berbagai perdarahan organ dalam babi yang berisiko tinggi mengakibatkan kematian.

ASF tersebab virus DNA dengan untai ganda dari genus Asfiviru dan famili Asfarviridae. ASF virus sangat tahan terhadap pengaruh lingkungan, dan stabil di tingkat keasaman atau pH 4-13.

Babi ternak adalah hewan yang paling rentan terhadap penyakit ASF, gejala penyakit secara klinis langsung terlihat. Adapun jenis babi hutan atau warthogs (Phacochoerus
africanus dan P. aethiopicus), babi semak (Potamochoerus porcus dan P. larvatus), dan babi hutan jumbo Hylochoerus meinertzhageni tidak menunjukkan tanda klinis saat terinfeksi. Namunj enis-jenis babi hutan tetap sebagai reservoir atau organisme yang menjadi tempat hidup virus.

KUKUH S. WIBOWO | WOAH | DINAS KESEHATAN PAPUA

Pilihan Editor: Virus ASF Menyerang Ternak Babi, Status Darurat hingga Mencegah Penyebaran

Berita terkait

Beragam Jenis Babi, Apa Saja Bedanya?

20 hari lalu

Beragam Jenis Babi, Apa Saja Bedanya?

Ada berbagai jenis babi di seluruh dunia. Setiap jenis memiliki kekhasan, termasuk warna, ukuran, perilaku, dan kualitas dagingnya

Baca Selengkapnya

Virus ASF Menyerang Ternak Babi, Status Darurat hingga Mencegah Penyebaran

21 hari lalu

Virus ASF Menyerang Ternak Babi, Status Darurat hingga Mencegah Penyebaran

Ternak babi yang terserang virus flu babi Afrika atau virus ASF terdeteksi di Papua

Baca Selengkapnya

8 Poin Instruksi Pj Gubernur Papua Soal Peningkatan Wabah ASF, Pemerintah Setempat Tetapkan Status Darurat

21 hari lalu

8 Poin Instruksi Pj Gubernur Papua Soal Peningkatan Wabah ASF, Pemerintah Setempat Tetapkan Status Darurat

Wabah African Swine Fever atau ASF jadi pemicu kematian ternak babi di Papua. Berikut 8 poin instruksi Pj Gubernur Papua dan penetapan status darurat.

Baca Selengkapnya

Ditemukan Dua Kasus di Lembata, Babi Virus ASF Dapat Menimbulkan Kerugian Ekonomi

21 hari lalu

Ditemukan Dua Kasus di Lembata, Babi Virus ASF Dapat Menimbulkan Kerugian Ekonomi

Pemkab Lembata melarang lalu lintas ternak babi antar-kecamatan dan desa untuk mencegah penyebaran virus African Swine Fever (ASF)

Baca Selengkapnya

Haramkan Ternak Diberi Pakan Campuran Darah Babi, MUI: Tidak Dapat Disertifikasi Halal

28 hari lalu

Haramkan Ternak Diberi Pakan Campuran Darah Babi, MUI: Tidak Dapat Disertifikasi Halal

MUI telah mengeluarkan fatwa melarang pakan ternak dari campuran darah babi.

Baca Selengkapnya

Pria Penerima Ginjal Babi Pertama di Dunia Akhirnya Meninggal

46 hari lalu

Pria Penerima Ginjal Babi Pertama di Dunia Akhirnya Meninggal

Seorang pria penerima transplantasi ginjal babi pertama di dunia meninggal setelah dua bulan operasi pencangkokan. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

IPB Buka Fasilitas Penitipan Hewan Peliharaan, dari Kucing sampai Babi

8 April 2024

IPB Buka Fasilitas Penitipan Hewan Peliharaan, dari Kucing sampai Babi

Fasilitas milik Rumah Sakit Hewan Pendidikan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University ini diklaim yang terbesar se-ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengenal 12 Shio dan Maknanya dalam Kalender Cina

9 Februari 2024

Mengenal 12 Shio dan Maknanya dalam Kalender Cina

Setiap shio mencerminkan sifat dan karakteristik unik yang diyakini mempengaruhi nasib seseorang berdasarkan tahun kelahirannya.

Baca Selengkapnya

Gunung Ile Lewotolok di NTT Meletus hingga 464 Kali

7 Desember 2023

Gunung Ile Lewotolok di NTT Meletus hingga 464 Kali

PVMBG melalui Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT, mengatakan gunung ini meletus hingga 464 kali.

Baca Selengkapnya

Inggris Laporkan Virus Mirip Flu Babi Terdeteksi pada Manusia

28 November 2023

Inggris Laporkan Virus Mirip Flu Babi Terdeteksi pada Manusia

Inggris telah mendeteksi kasus pertama virus flu pada manusia yang serupa dengan virus flu babi.

Baca Selengkapnya