TEMPO.CO, Jakarta - Selama libur sekolah, perhatian anak sebaiknya dialihkan dari permainan di gawai ke permainan yang mencakup interaksi tatap muka langsung dengan orang lain. Psikolog Novi Poespita Candra mengatakan waktu libur sekolah sebaiknya lebih banyak diisi dengan aneka aktivitas riil yang dapat memberikan pengalaman baik bagi anak serta mendukung perkembangannya.
"Misal olahraga atau hiking, kemping, atau juga pengalaman sosial seperti kerja sosial, ikut klub aktivitas liburan, mengunjungi keluarga. Atau juga kegiatan yang menstimulasi bahasa, misal ikut kegiatan bahasa, dan juga bahkan melatih anak-anak membantu orang tua," kata lulusan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu, Rabu, 26 Juni 2024.
Novi menyarankan orang tua memanfaatkan masa libur sekolah untuk memperbanyak dialog dengan anak, meningkatkan kedekatan anak dengan keluarga, dan membantu mereka mempersiapkan diri untuk kembali menjalani rutinitas belajar.
Cari pengalaman baru
Ia mengatakan keluarga juga bisa memanfaatkan waktu luang selama liburan sekolah untuk meningkatkan keterampilan hidup anak dan memberikan pengalaman baru yang tidak didapat anak selama sekolah maupun saat menggunakan gawai.
"Jadi, rekomendasi saya justru waktu liburan adalah waktu minim penggunaan gadget," ujarnya.
Menurutnya, orang tua selama liburan sekolah bisa menerapkan pembatasan penggunaan gawai maksimal tiga jam sehari pada anak. "Buat kesepakatan dengan anak-anak berapa jam pakai gadget dalam sehari. Kalau bisa tidak lebih dari tiga jam sehari," papar Novi.
Ia menambahkan orang tua selanjutnya juga bisa membuat kesepakatan dengan anak perihal durasi penggunaan gawai setelah kegiatan sekolah dimulai lagi.
Plihan Editor: Sederet Alasan Anda Perlu Punya Asuransi Perjalanan