Irish Bella Ungkap Anak Pertamanya Alami Speech Delay, Apa Penyebabnya?

Rabu, 12 Juni 2024 07:01 WIB

Irish Bella dan Air Rumi Akbar 1453 (Instagram/@_irishbella_)

TEMPO.CO, Jakarta - Artis Irish Bella mengungkapkan bahwa anak pertamanya, Air Rumi, mengalami keterlambatan berbicara atau speech delay. Pernyataan ini ia sampaikan lewat acara BROWNIS Trans TV. Menurut Irish, hal ini terjadi karena putranya lahir di masa pandemi Covid-19, yang membuat perkembangan bicara anak-anak yang lahir pada periode tersebut cenderung terlambat.

Air Rumi saat ini tengah menjalani terapi dan mendapatkan mentoring untuk mengatasi speech delay yang dialaminya.

“Abang Air itu lahir di masa pandemi, dan anak yang lahir di masa pandemi memang telat bicaranya, jadi sedang terapi dan mentoring-mentoring juga,” ujar Irish Bella pada Rabu, 5 Juni 2024.

Dalam pernyataannya, Irish Bella merasa bersalah karena kondisi yang dialami putranya. Ia menyadari bahwa cara pengasuhannya, termasuk sering memberikan gadget sebagai hiburan, turut berkontribusi terhadap keterlambatan bicara Air Rumi.

“Namanya anak pertama memang banyak salahnya sebagai orang tua, mungkin dulu sering dikasih gadget, atau ada yang terlambat, tapi sekarang lagi diperbaiki,” katanya.

Advertising
Advertising

Belajar dari pengalaman tersebut, Irish kini lebih berhati-hati dalam mengasuh kedua anaknya. Ia tidak hanya membatasi penggunaan gadget, tetapi juga memperhatikan pemberian makanan kepada anak-anaknya.

Irish mengaku terlambat menyadari bahwa pemberian makanan yang tepat dapat memengaruhi kemampuan bicara anak.

“Kalau dari kecil sudah dikasih gadget, ngomong itu bisa terlambat,” kata dia.

Apa itu Speech Delay

Dilansir dari Siloam Hospital, speech delay adalah kondisi keterlambatan kemampuan anak dalam berbicara atau menyampaikan sesuatu. Anak yang mengalami speech delay mampu mengucapkan kata-kata, tetapi kesulitan dalam menghubungkannya sehingga kata-katanya sulit dipahami.

Kondisi ini sering kali diabaikan oleh orang tua karena dianggap bisa hilang dengan sendirinya. Padahal, sebagian kasus speech delay membutuhkan terapi dan intervensi dokter.

Penyebab pasti speech delay belum diketahui, tetapi beberapa kondisi yang diduga dapat mempengaruhi terjadinya speech delay antara lain kondisi medis di kandungan atau baru lahir, seperti berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, bayi kuning, infeksi TORCH yang dapat memicu masalah pendengaran pada bayi, tidak mendapatkan cukup oksigen saat lahir (asfiksi), serta hipotiroid kongenital yang tidak terdiagnosis lebih awal.

Selain itu, riwayat kejang, trauma kepala, dan radang otak pada bulan-bulan awal kehidupan dapat meningkatkan risiko speech delay. Masalah pendengaran juga merupakan penyebab utama, dimana gangguan pendengaran dapat membuat anak hanya bisa mendengar dengan volume tertentu, mempengaruhi kemampuan berbicara.

Beberapa tanda yang perlu dicurigai sebagai gejala speech delay adalah sulit merespons saat diajak berbicara, jarang meniru perkataan orang lain, kesulitan menyebutkan nama-nama benda di rumah, lebih sering menunjukkan gestur tubuh daripada berbicara saat meminta sesuatu, dan menghindari kontak mata dengan lawan bicara.

Penanganan Medis

Penanganan medis untuk speech delay biasanya melibatkan terapi wicara, namun orang tua juga dapat melakukan beberapa upaya di rumah untuk menstimulasi kemampuan bicara anak, seperti sering mengajak anak berbicara, menanggapi perkataan anak, mengajukan pertanyaan dan memintanya untuk memilih, membantu anak memahami nama benda, membacakan cerita untuk anak, dan membatasi penggunaan gadget. Dengan mengenali penyebab, gejala, dan cara mengatasi speech delay, orang tua dapat lebih proaktif dalam membantu anak mengembangkan kemampuan berbicara mereka.

Pilihan Editor: Anak Terlambat Bicara Jauhkan dari Gawai

Berita terkait

PT Sritex Bantah Perseroan Bangkrut, tapi Akui Pendapat Turun Dratis

1 hari lalu

PT Sritex Bantah Perseroan Bangkrut, tapi Akui Pendapat Turun Dratis

Pendapatan PT Sritex menurun karena pandemi Covid-19 dan persaingan industri tekstil global.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengatasi Kecanduan Gadget pada Anak

5 hari lalu

Begini Cara Mengatasi Kecanduan Gadget pada Anak

Kecanduan gadget pada anak perlu ditangani dengan bijak agar tidak berdampak negatif ke depannya.

Baca Selengkapnya

Inilah 3 Karakteristik Kecanduan Gadget

5 hari lalu

Inilah 3 Karakteristik Kecanduan Gadget

Kecanduan gadget memiliki tiga kriteria atau karakteristik tertentu.

Baca Selengkapnya

Parlemen Filipina akan Selidiki Operasi Propaganda Anti-vaksin Cina oleh Pentagon

5 hari lalu

Parlemen Filipina akan Selidiki Operasi Propaganda Anti-vaksin Cina oleh Pentagon

Pentagon menjalankan kampanye propaganda pada 2020- 2021 untuk merendahkan vaksin Sinovac dari Cina di Filipina dan negara lain

Baca Selengkapnya

Tak Sengaja Unduh Aplikasi, Tips Jaga Keamanan Data

6 hari lalu

Tak Sengaja Unduh Aplikasi, Tips Jaga Keamanan Data

Pernahkah Anda terlanjur mengunduh aplikasi dari nomor tidak jelas? Tips penting untuk jaga keamanan digital Anda.

Baca Selengkapnya

Usia Ibu Hamil yang Berisiko, Alasan dan Faktor-Faktor Risiko Kehamilan

26 hari lalu

Usia Ibu Hamil yang Berisiko, Alasan dan Faktor-Faktor Risiko Kehamilan

Kehamilan di usia remaja (kurang dari 20 tahun) dan usia lanjut (di atas 35 tahun) tergolong rawan karena berbagai faktor. Ini alasan dan dampaknya.

Baca Selengkapnya

Manfaat dan Tips untuk Digital Detox, Cara Melepaskan Diri dari Layar

28 hari lalu

Manfaat dan Tips untuk Digital Detox, Cara Melepaskan Diri dari Layar

Alasan mengapa digital detox penting dan perlu dilakukan

Baca Selengkapnya

Jumlah Penumpang Indonesia AirAsia Sepanjang 2023 Mencapai 6,18 Juta, Melonjak 90, 27 Persen

28 hari lalu

Jumlah Penumpang Indonesia AirAsia Sepanjang 2023 Mencapai 6,18 Juta, Melonjak 90, 27 Persen

Indonesia AirAsia telah melayani 33 rute, termasuk 12 rute domestik dan 21 rute internasional di kawasan ASEAN maupun Australia, per April 2024.

Baca Selengkapnya

Andien Sebut Perlunya Peran Orang Tua Membimbing Penggunaan Gawai pada Anak

37 hari lalu

Andien Sebut Perlunya Peran Orang Tua Membimbing Penggunaan Gawai pada Anak

Penyanyi Andien Aisyah mengatakan orang tua berperan penting membimbing anak dalam penggunaan gawai.

Baca Selengkapnya

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

38 hari lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya