Kaum Muda Jadi Sasaran Penjualan Rokok Elektrik, Cek Bahayanya pada Remaja

Reporter

Tempo.co

Jumat, 5 Juli 2024 15:43 WIB

Ilustrasi rokok elektrik atau vaping dan rokok tembakau atau konvensional. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Remaja dan dewasa muda usia 18-24 tahun disebut sebagai pengisap rokok elektrik atau vape terbanyak di Amerika Serikat. Data juga menunjukkan 9 persen bocah berumur 11-15 tahun pernah mencoba vape, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Alasan banyaknya kaum muda mengisap rokok elektrik karena akses yang mudah, menurut jurnal Rehabilitation Nursing. Alasan lain adalah mereka target pasar yang mudah dijangkau, tergiur aroma dan rasa vape, pengaruh media sosial, dan keyakinan rokok elektrik lebih aman dari rokok biasa.

Menurut studi fisiologis, anak muda usia sampai 25 tahun masih mengalami periode kritis perkembangan otak. Selama periode itu, korteks prefrontal atau bagian otak yang bertanggung jawab dalam mengambil keputusan dan kontrol impuls sangat rentan dipengaruhi faktor eksternal.

Mengenalkan nikotin lewat vape akan mengganggu sirkuit saraf, yang bisa menyebabkan perubahan fungsi otak. Paparan nikotin bisa mengacaukan reseptor otak, yang akan membuat seseorang sulit merasakan kesenangan tanpa bantuan nikotin. Dampak negatif lain penggunaan nikotin, terutama pada remaja, adalah:

Masalah pernapasan
Mengisap rokok elektrik disebut berhubungan dengan masalah paru-paru, menurut CDC. Zat kimia seperti benzaldehida dan diasetil bisa menyebabkan kerusakan paru-paru, menurut Journal of the American Academy of PA (JAAPA).

Advertising
Advertising

Kesehatan kardiovaskular
Sebuat penelitian yang diprakarsai JAMA Cardiology menemukan dampak negatif serupa pada kesehatan kardiovaskular antara perokok tradisional dan pengisap vape. Pengisap rokok elektrik bahkan disebut berisiko 19 persen lebih tinggi mengalami gagal jantung, menurut penelitian American College of Cardiology.

Paparan zat kimia
Menghirup zat kimia pada cairan rokok elektrik disebut berbahaya, terutama pada remaja, menurut Asosiasi Paru Amerika. Propilen glikol adalah zat utama pada produk vape dan telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. Paparan propilen glikol telah dikaitkan dengan kondisi seperti rinitis, asma, dan mulut kering, menurut JAAPA.

Lebih dari itu, jika tervaporisasi, propilen glikol bisa berubah menjadi formaldehida dan asetaldehida yang bisa mengiritasi mata, hidung, tenggorokan, saluran pernapasan atas, dan kulit. Demikian seperti dilaporkan Fox News Digital.

Pilihan Editor: Spesialis Paru Ingatkan Vape Tak Lebih Aman dari Rokok Biasa

Berita terkait

Kementerian Keuangan Kaji Kenaikan Harga Jual Eceran Rokok di 2025

9 hari lalu

Kementerian Keuangan Kaji Kenaikan Harga Jual Eceran Rokok di 2025

Kementerian Keuangan sedang mempelajari bagaimana HJE tembakau akan berdampak pada pengendalian konsumsi rokok dan besar penerimaan negara.

Baca Selengkapnya

Cukai Rokok Tahun Depan Tak Naik: Pengusaha Gembira, Pemerhati Kesehatan Berharap Naik

9 hari lalu

Cukai Rokok Tahun Depan Tak Naik: Pengusaha Gembira, Pemerhati Kesehatan Berharap Naik

Cukai rokok perlu dinaikkan karena harga rokok di Indonesia hanya setengah dari harga rata-rata di dunia, sehingga jumlah perokok di sini tinggi.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Bilang Mulus saat Pesawat Presiden Mendarat di Bandara IKN; Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1, 2, dan 3 September

11 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Bilang Mulus saat Pesawat Presiden Mendarat di Bandara IKN; Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1, 2, dan 3 September

Pesawat kepresidenan yang dinaiki Presiden Jokowi mendarat di Bandara IKN untuk pertama kalinya, Selasa siang, 24 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kajian Indef: 2,3 Juta Pekerja Terdampak Aturan Pembatasan Tembakau dan Rokok Elektrik

11 hari lalu

Kajian Indef: 2,3 Juta Pekerja Terdampak Aturan Pembatasan Tembakau dan Rokok Elektrik

Kajian Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyebutkan bahwa 2,3 juta pekerja terdampak aturan pembatasan tembakau dan rokok.

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Ada Potensi Ekonomi Rp 308 Triliun Hilang Imbas Aturan Pengamanan Produk Tembakau dan Rokok Elektrik

12 hari lalu

Indef Sebut Ada Potensi Ekonomi Rp 308 Triliun Hilang Imbas Aturan Pengamanan Produk Tembakau dan Rokok Elektrik

Indef menelisik dampak kebijakan pengamanan produk tembakau dan rokok elektrik terhadap ekonomi, industri, penerimaan negara, dan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Menteri Kesehatan soal Polemik Aturan Kemasan Rokok Polos

14 hari lalu

Tanggapan Menteri Kesehatan soal Polemik Aturan Kemasan Rokok Polos

Menkes berjanji akan berdiskusi dengan pelbagai stakeholder termasuk pengusaha soal aturan kemasan rokok polos

Baca Selengkapnya

Kemenperin: Aturan Kemasan Rokok Polos Harus Seimbang Jaga Kesehatan Masyarakat dan Industri

15 hari lalu

Kemenperin: Aturan Kemasan Rokok Polos Harus Seimbang Jaga Kesehatan Masyarakat dan Industri

Kebijakan kemasan rokok polos tanpa merek yang diterapkan di beberapa negara tidak langsung menurunkan prevalensi perokok

Baca Selengkapnya

Dokter Ungkap Alasan Banyak Anak Muda yang Sakit Jantung

17 hari lalu

Dokter Ungkap Alasan Banyak Anak Muda yang Sakit Jantung

Banyak kalangan berusia 20 tahun ke atas sudah memiliki riwayat sakit jantung. Dokter jantung ungkap penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Baekhyun EXO Menyesal dan Minta Maaf Setelah Ketahuan Merokok di Dalam Ruangan

18 hari lalu

Baekhyun EXO Menyesal dan Minta Maaf Setelah Ketahuan Merokok di Dalam Ruangan

Baekhyun EXO mengakui tindakannya sebagai sebuah kelalaian dan merasa menyesal merokok di dalam ruangan setelah menggelar konser di Makau.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Pasuruan, Komitmen Memberantas Rokok Ilegal

20 hari lalu

Kabupaten Pasuruan, Komitmen Memberantas Rokok Ilegal

Pemerintah Kabupaten Pasuruan bersama Bea Cukai Pasuruan dan pihak terkait berupaya mengamankan hak-hak negara atas barang kena cukai, sekaligus melindungi masyarakat.

Baca Selengkapnya