TEMPO.CO, Jakarta - Infark otak, atau yang lebih dikenal sebagai stroke iskemik, merupakan kondisi medis serius yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang secara signifikan, sehingga otak kekurangan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik.
Gangguan ini seringkali disebabkan oleh penyumbatan pada pembuluh darah yang mengalirkan darah ke otak, seperti akibat dari pembekuan darah atau penumpukan plak di arteri.
Baru-baru ini, aktris Korea Selatan, Park Ji Ah, yang dikenal lewat perannya sebagai ibu dari Moon Dong Eun dalam drama The Glory, meninggal dunia pada usia 52 tahun akibat infark serebral. Insiden ini terjadi pada Senin, 30 September 2024, pukul 02:50 dini hari waktu setempat, menambah sorotan pada kondisi kesehatan ini yang bisa datang tiba-tiba dan memiliki dampak yang mematikan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stroke adalah gangguan fungsi saraf akut yang terjadi akibat gangguan peredaran darah di otak. Kondisi ini dapat muncul secara mendadak (dalam hitungan detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam), dengan gejala dan tanda yang sesuai dengan area otak yang terkena. Stroke sering kali dikenal sebagai kondisi yang tiba-tiba menyebabkan kelumpuhan, tetapi gejala lainnya juga perlu diperhatikan.
Dilansir dari Dirjen Pelayanan Kesehatan, Infark serebral atau stroke infark adalah jenis stroke di mana aliran darah ke otak terhambat, menyebabkan kerusakan pada jaringan otak. Hambatan ini membuat sel-sel otak kekurangan oksigen, yang dapat berujung pada kerusakan permanen atau kematian sel jika tidak segera ditangani. Stroke infark merupakan jenis stroke yang paling umum terjadi.
Penyebab dan Risiko Stroke Infark
Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke infark meliputi:
- Diabetes: Penyakit gula darah yang dapat merusak pembuluh darah.
- Hipertensi: Tekanan darah tinggi yang merusak arteri.
- Penyakit jantung: Termasuk fibrilasi atrium dan penyakit koroner.
- Kolesterol tinggi: Penumpukan plak di arteri.
- Obesitas dan gaya hidup kurang sehat: Termasuk merokok dan kurangnya aktivitas fisik.
Stroke infark juga merupakan kondisi medis darurat yang membutuhkan penanganan cepat dan tepat untuk mengurangi risiko komplikasi serius. Beberapa gejala umum yang harus diwaspadai meliputi:
- Kelemahan atau kelumpuhan di wajah, lengan, atau kaki, terutama di satu sisi tubuh.
- Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan.
- Gangguan penglihatan pada satu atau kedua mata.
- Kehilangan keseimbangan atau koordinasi saat berjalan.
- Sakit kepala mendadak yang parah tanpa sebab jelas, terutama jika disertai dengan muntah atau penurunan kesadaran.
Pencegahan Stroke Infark
Mencegah stroke infark dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan pembuluh darah dan mengontrol faktor risiko. Beberapa langkah pencegahan meliputi:
- Mengontrol tekanan darah: Menjaga tekanan darah dalam batas normal sangat penting, terutama bagi mereka yang pernah mengalami stroke.
- Mengonsumsi makanan sehat: Buah, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan gandum utuh tinggi serat dapat membantu mengurangi kolesterol.
- Mempertahankan berat badan ideal: Menjaga berat badan yang sehat dapat mengurangi risiko stroke.
- Membatasi makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh untuk mencegah penumpukan plak di arteri.
- Rajin berolahraga dan mengelola stres dengan baik.
Penanganan stroke iskemik harus dilakukan secepat mungkin untuk meminimalkan kerusakan otak. Beberapa metode penanganan meliputi:
- Terapi oksigen untuk membantu otak mendapatkan oksigen yang dibutuhkan.
- Obat-obatan seperti antikoagulan atau pengencer darah untuk mencegah atau melarutkan bekuan darah.
- Operasi jika diperlukan untuk menghilangkan penyumbatan.
- Fisioterapi dan terapi okupasi untuk membantu pemulihan fungsi tubuh yang terganggu.
MYESHA FATINA RACHMAN I MARVELA
Pilihan editor: Pakar Ungkap Kaitan Kelainan Irama Jantung dan Stroke