Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yang Tak Boleh Dilakukan usai Digigit Nyamuk dan yang Disarankan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah digigit nyamuk, kulit di area tersebut akan terasa gatal dan bentol. Kebanyakan orang pun akan dengan refleks menggaruknya. Penyebab gatal adalah racun di air liur nyamuk yang masuk saat mengisap darah.

Reaksi gigitan nyamuk berbeda pada setiap orang. Ada yang hanya gatal ringan dan ada yang parah disertai bentol. Namun kebanyakan reaksi sama, yakni menggaruk, kata Dr. Bobbi Pritt, direktur Laboratorium Klinik Parasitologi di Mayo Clinic dan juru bicara untuk College of American Pathologists.

Meski godaan untuk menggaruk sangat besar, Pritt menyarankan untuk menghindarinya. Alasan utamanya, jenis bakteri yang hidup di kulit dan tubuh kita berbeda, seperti Staphylococcus dan Streptococcus, yang sebenarnya tak berbahaya.

"Tapi jika ada luka terbuka, misalnya karena menggaruk terlalu keras, Anda mungkin menggosok bakteri dari kulit ke luka tersebut dan mengalami infeksi," papar Pritt kepada HuffPost.

Infeksi seperti selulitis dan impetigo bisa menyebabkan kulit kemerahan, bengkak, melepuh, terasa lunak di sekitar luka, dan bernanah. Kondisi itu bisa diatasi dengan antiobiotik. Namun dalam kasus yang jarang, gigitan serangga bisa menyebabkan komplikasi serius seperti sepsis dan necrotizing fasciitis.

Cara mengatasi bekas gigitan
Alasan kedua Anda tak boleh menggaruk karena semakin gatal, semakin banyak histamin yang dilepaskan sel-sel tubuh sehingga kulit semakin gatal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Menggaruk bisa mengirim sinyal ke otak, yang kemudian melepaskan serotonin dan menambah sensasi gatal," ujar Pamela Frable, pengajar di Harris College of Nursing and Health Sciences.

Tidak menggaruk bukan satu-satunya cara mempercepat pemulihan. Ada beberapa langkah lain untuk mencegah infeksi dan bekas gigitan membaik. Cara pertama adalah membasuh luka dengan air dan sabun. Cara ini akan membersihkan bakteri di sekitar gigitan yang menyebabkan infeksi

Kemudian, Anda bisa menaruh es di area gigitan selama sekitar 10 menit, jelas Pritt. Es bisa dengan cepat mengurangi gatal dan peradangan, rasa sakit, dan bengkak, menurut Cleveland Clinic. Setelah itu, oleskan salep antigatal atau antihistamin seperti losion calamine atau hidrokortison.  

Pilihan Editor: Tips Hindari Gigitan Nyamuk saat Kasus Demam Berdarah Naik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Durasi Pemakaian Sikat Gigi, Kapan Sebaiknya Diganti?

4 hari lalu

Ilustrasi sikat gigi. boldsky.com
Durasi Pemakaian Sikat Gigi, Kapan Sebaiknya Diganti?

Sikat gigi tergolong peranti yang rentan terpapar bakteri, karena sering terkontaminasi mikroorganisme dalam air liur dan jaringan mulut


Pakar Ingatkan Bahaya Tren Fridgescraping, Menata Kulkas seperti Ruangan

4 hari lalu

Ilustrasi isi kulkas. shutterstock.com
Pakar Ingatkan Bahaya Tren Fridgescraping, Menata Kulkas seperti Ruangan

Pakar kesehatan mengingatkan bahaya fridgescraping -- menaruh barang dekoratif di kulkas -- daripada sekadar mencari perhatian di media sosial.


Mengenal Sakit 'Flu Pria', Benarkah Hanya Reaksi yang Berlebihan?

5 hari lalu

Ilustrasi pria sakit. Nbc.news.com
Mengenal Sakit 'Flu Pria', Benarkah Hanya Reaksi yang Berlebihan?

Ada bukti kuat bahwa pria lebih mungkin mengalami infeksi parah daripada wanita saat mereka sakit. Hal ini terlihat pada masa awal pandemi COVID-19.


Cara Kerja Nyamuk Wolbachia

7 hari lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Cara Kerja Nyamuk Wolbachia

Ada cara lain dalam pencegahan demam berdarah, yaitu menyebar virus wolbachia di kelompok nyamuk aedes aegepty menjadi nyamuk wolbachia


5 Fakta Nyamuk Wolbachia, Aedes Aegypti yang Tak Tularkan Demam Berdarah

7 hari lalu

Pernah ditolak, ini tujuan dari rencana pelepasan nyamuk Aedes aegypti yang mengandung wolbachia di Jakarta Barat. Sebaiknya selalu waspada. Foto: Canva
5 Fakta Nyamuk Wolbachia, Aedes Aegypti yang Tak Tularkan Demam Berdarah

Nyamuk wolbachia diklaim tidak akan bisa menularkan virus demam berdarah saat menyengat manusia.


Kiat Hindari Heat Stroke saat Cuaca Panas dari Dokter Penyakit Dalam

9 hari lalu

ilustrasi menyiram air untuk mengurangi dampak dehidrasi. Shutterstok
Kiat Hindari Heat Stroke saat Cuaca Panas dari Dokter Penyakit Dalam

Pakar menyebut perlunya pengaturan aktivitas untuk menghindari heat stroke atau serangan panas pada saat cuaca panas.


Penyebab Radang Lidah, Mengenali Gejalanya

9 hari lalu

Ilustrasi pria periksa lidah ke dokter. shutterstock.com
Penyebab Radang Lidah, Mengenali Gejalanya

Radang lidah atau glossitis kondisi yang ditandai bengkak atau berubah warna


Alasan Laki-laki Lebih Mudah Sakit Dibanding Perempuan

9 hari lalu

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Alasan Laki-laki Lebih Mudah Sakit Dibanding Perempuan

Benarkah laki-laki lebih gampang sakit dibanding perempuan? Simak hasil penelitian berikut ini.


Belajar dari Kasus Mpox, Ini yang Diperlukan untuk Hadapi Perubahan Pola Penyakit

12 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
Belajar dari Kasus Mpox, Ini yang Diperlukan untuk Hadapi Perubahan Pola Penyakit

Pakar menyebut virus Mpox adalah salah satu contoh perubahan pola penyakit akibat dinamika kehidupan yang bergerak di antara patofisiologi interaksi.


Ragam Penyebab Gatal pada Vagina

19 hari lalu

Ilustrasi vagina. Shutterstock
Ragam Penyebab Gatal pada Vagina

Beberapa penyebab gatal pada vagina juga disebabkan kebiasaan sehari-hari. Berikut di antaranya.